...Jidan dan Haikal adalah saudara kandung, namun mereka tak pernah dipertemukan karena orang tua mereka berpisah saat mereka masih sangat muda.
Saat masuk ke Sekolah Menengah Atas mereka di pertemukan kembali di satu sekolah yang sama.
Namun siapa yang menyangka?..
Saat dipertemukan Haikal malah membenci Jidan setengah mati, apalagi saat ia mengetahui bahwa Jidan adalah adik kandungnya, ia membenci Jidan karena Haikal sangat membenci ayahnya. Haikal ditinggalkan oleh sang ayah bersama sang adik saat usianya masih menginjak 6 tahun. Meski itu murni bukan kesalahan ayah, karena yang meminta bercerai adalah sang ibu. Sang ibu hanya menginginkan Haikal, dan memutuskan untuk menyuruh Jidan pergi bersama dengan mantan suaminya.
Jidan juga membenci Haikal, namun ia tidak menampakkan rasa kebenciannya pada Haikal. Jidan memang bukan sosok yang pendendam, namun terkadang sikap Haikal keterlaluan.
Memang, Haikal terkenal anak yang nakal. ia sering membully siswa baru, siswa yang pintar, ataupun culun. Ia juga sering kali masuk ruang BK, bahkan pernah diancam ingin dikeluarkan dari sekolah. Namun seolah menutup mata dan telinga, ia tidak memperdulikan ancaman itu.
Haikal dan Jidan juga menyukai wanita yang sama. Dalam hal ini Jidan sebenarnya sudah mengalah. Ia merelakan perempuan itu untuk berkencan dengan sang kakak. Namun perempuan itu malah suka dengan Jidan. Hal ini pun menimbulkan rasa kebencian Haikal terhadap Jidan semakin besar.
----
Meet the cast:-Haikal Prasetya Nugroho-
(16 tahun)"Apapun yang terjadi Sarah itu milik gue. Dan selamanya akan seperti itu"
-Jidan Prasetya Nugroho-
(15 tahun)"Maafin Jidan, abang. Tolong jangan pergi, kita ulang semuanya dari nol ya? Jidan bangga banget sama abang."
-Joni Aditya Nugroho-
(47 tahun)"Bukan bapak yang minta bercerai, tapi mungkin karena bapak terlalu miskin jadi ibu kalian tidak sanggup hidup bersama bapak. Maaf, tolong jangan benci bapak."
-Mahesa Anggoro-
(17 tahun)"Bisa makan sesuap nasi saja sudah bersyukur Kal. Cari duit zaman sekarang itu susah, bukannya sekolah yang pintar malah sering buat onar. Ga malu apa?"
____
Terik matahari membuat tubuh Jidan berkeringat, sedangkan para wanita berteriak menyemangatinya, apalagi saat Jidan dapat memasukkan bola ke ring lawan dengan mudahnya.
Tak peduli seberapa panas terik matahari, Jidan tidak ingin mengecewakan timnya. Sedangkan Haikal yang melihat itu pun tertawa dan berusaha menggagalkan Jidan untuk menang.
Jidan hanya menghiraukannya dan tetap fokus pada timnya. Sedangkan disisi lain Haikal mendekat ke arah Jidan dan menendang perutnya dengan keras, sehingga membuat Jidan terjatuh.
Setelah beberapa saat, tim Jidan kalah melawan tim Haikal. Pertandingan pun selesai. Jidan hanya dapat tersenyum melihat Haikal yang sedang tertawa atas kemenangannya.
"Apa lo lihat-lihat gue? Najis. Lo itu sama aja kayak bapak, orang yang ga pantas hidup." Haikal tertawa keras saat melihat Jidan yang langsung menundukkan kepalanya.
___
Haloo kembali lagi dengan cerita bergenre sedih, tapi sedikit komedi. Salam kenal untuk readers baru yang baru menemukan akun/cerita ini. Boleh dong di vote dulu?
Terus dukung cerita ini yaaa, semoga cerita ini bisa 1rb readerss. Aminin aja duluu🥰💚🤍
Semoga besok author bisa update cerita ini yaaa, author selalu usahakan yang terbaik buat kaliaann💚🤍
Oh ya. Di cerita ini akan banyak ada harsh word or something harsh. So kalau kalian gasuka tinggalkan saja oke? Terus dicerita ini akan ada bahasa tambahan, contohnya bahasa Jawa (karena vibesnya kyk pedesaan gitu hehee)
BUKAN BXB yaaa🥰
Oke, see you!!!😋💚🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Rumah
FanfictionHaikal dan Jidan adalah saudara kandung yang terpisah. Saat mereka bertemu, salah satu dari mereka membenci. Namun siapa sangka?..... Mereka berdua merebutkan gadis yang sama, mereka berlomba-lomba untuk memenangkan hatinya. Kehidupan Jidan dan Haik...