Lanjuttt.....
Di mansion mewah miliknya Sean meluapkan amarahnya dengan membanting apapun yang ada disekitarnya
"Dasar jalang wanita murahan,cih lihat saja jika dirimu menapakan diri dihadapanku akan aku pastikan hari itu adalah hari terakhirmu" dengan kekehan di akhir kalimatnya tapi setelahnya
"Kau tau aku sangat mencintaimu, aku slalu berusaha menahan amarahku ketika dirimu tak menurut padaku agar kau percaya, tapi semudah itu dirimu mengkhianatiku kenapa Nau kenapa kau melukai hatiku" ucap Victor dengan suara yang kecewa
Dirinya berdiri didepan cermin dikamarnya mantap dirinya yang sedikit berantakan
"kau yang memulai kau juga yang harus mengakhirinya sayang tunggu pembalasanku" sebuah seringai licik tercetak jelas disanaSemantara itu Di mansion Victor
Naura terbangun dan merasakan sesuatu yang berat di pinggangnya, dirinya terkejut dikala sebuah tangan kekar memeluknya posesif dirinya tau tangan siapa itu ya itu tangan Victor laki laki yang dirinya benci
"Sudah bangun hem?" tannya Victor membuat Naura terkejut dia kira laki-laki itu Masi tertidur
"Aku tidak suka diabaikan honey"
Ucapnya tajam sambil meremas pinggang Naura sedikit kasar ketika melihat ke terdiaman gadisnya"Shh,sakit tolong le-lepaskan" ringisnya dikala Victor menguatkan remasannya Sampai usapan lembut dirasakan membuat Naura bernafas lega
"Coba Ulangi perkataanku tadi" titahnya pada Naura
"Ka-kau tidak suka diabaikan" jawab Naura dengan ketakutan akan membawanya dengan salah dan membuat Victor marah
"Good girls" pujinya sambil membalikan tubuh Naura ke arahnya dan memeluknya bak bantal guling
"Vi-victor" panggil Naura dengan suara samar tapi Masi bisa didengar oleh Victor
"Hem," Victor menatap naura menunggu lanjutan perkataan gadisnya
"Ak-aku,emm" Naura takut mengatakannya sungguh
"Tell me honey" tegasnya
"Bo-boleh aku minta ma-makan, ak-aku sangat lapar" sambung Naura sambil menunduk
"Tantu saja honey,aku tidak akan membiarkan dirimu kelaparan kau harus ingat itu" ucapnya sambil bangun dari tidurnya
"Tunggu disini jangan beranjak dari ranjang sedikitpun atau kau akan menyesalinya" ancam Victor yang dibalas anggukan oleh gadisnya
Victor beranjak pergi dan tak lupa mengunci pintu kenapa harus di kunci?,lagian aku tidak akan bisa kabur jika ada dirinya disini"
Ucap Naura dalam hatiBeberapa menit kemudian Victor datang membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan segelas air.
Melihat Victor datang Naura mendudukan tubuhnya dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.Victor menyimpan nampan berisi makanan ke nakas yang ada dipinggir ranjang, dan mendudukan Tubuhnya dipinggir Naura.
"Kemarilah" pinta Victor menepuk pahanya agar
Naura mengerti tindakan Victor yaitu menyuruh dirinya untuk duduk dipangkuannya"ak-aku disini saja" jawab Naura sedikit ketakutan
Victor mengeraskan rahangnya,apa gadisnya lupa kalo dia tidak suka penolakan
"Makan dipangkuanku atau tidak makan sama sekali" tegasnya tak ingin dibantah
"Yatuhan ,aku hannya ingin makan kenapa begitu banyak drama"
Naura rasanya ingin menangis karna ketakutan tapi dia juga lapar, pada akhirnya Naura kalah oleh rasa laparnya, menggeser tubuhnya kearah Victor dan terlihat jelas senyuman dari wajah Victor karna gadisnya menurut
Victor mengangkat Naura ke pangkuannya dan mengambil mangkuk berisi bubur dan menyuapi Naura namun"huek...huek" Naura memuntahkan bubur yang baru satu sendok masuk kedalam mulut nya kebaju Victor
"Shitt,apa yang kau lakukan,aku menyuruhmu memakannya bukan memuntahkannya" ucap Victor dengan sangat marah
Naura mendengar itu langsung menunduk takut dengan mata yang sudah berair, dia sangat tidak suka bubur ntahlah perutnya seakan tidak bisa menerima makanan lembek itu.dan dia tidak melihat makanan yang dibawa Victor diawal tadi karna terlalu takut untuk menatap laki laki itu, jika saja dia tau itu bubur mungkin dia akan menolaknya sejak awal.
"Tatap lawan bicaramu Naura" gertak Victor sambil mengapit pipi Naura agar mendongak menghadapnya
"Ma-maafkan aku Victor,a-aku tidak suka bubur" jawab Naura memejamkan matanya menahan takut
"Shit,buka matamu" perintahn Victor pada gadisnya yang seperti tak ingin menatapnya
Melihat ke terdiaman gadisnya, Victor semakin geram dan semakin menekan pipi naura, membuat naura mau tak mau membuka mata sehingga netra keduanya bertubrukan
"Sssh sa-sakit Ma-maafkan aku Victor" ucap Naura lagi dengan sedikit keberanian kali ini tangisnya semakin menjadi air matanya semakin deras karna ketakutan pada laki laki itu.
"Berhenti menangis dan ayo makan lagi" ucap Victor sambil hendak menyuapi Naura kembali
Naura buru buru menutup mulutnya dan menggeleng keras, dia tidak akan mampu menghabisinya
Victor sudah sangat geram dengan tingkah laku naura menurutnya itu kekanak Kanakan,Victor menarik tangan Naura yang menutupi mulutnya memaksa bubur itu masuk ke mulut Naura dan setelahnya membekap mulut Naura agar tidak mengeluarkan bubur itu, Naura menangis dirinya sangat tidak menyukai makanan lembek itu
"Jika kau memuntahkannya,kau akan menerima hukuman pertamamu sayang" ancam Victor dengan berbisik ditelinga Naura
Naura yang tidak bisa mencerna sepenuhnya ucapan Victor memuntahkan kembali bubur itu keseprai mahal milik Victor dirinya sudah tidak tahan menahan gejolak dalam perutnya yang seakan menolak bubur itu untuk masuk
"Huekk..huekk,hikss Seann"
keluh Naura sambil memegang lehernya menahan sakit"Argh.." pekik Naura lantaran Victor menjatuhkan tubuhnya kelantai yang dingin,ntah apa yang sudah Naura lakukan sehingga tanpa berperasaan laki laki itu menjatuhkan dirinya bak melemparkan barang
Victor berjongkok didepan Naura yang sedang memeluk lututnya, menumpahkan ketakutannya sedari tadi ditahan, dengan tidak berperasaan Victor menjambak rambut Naura agar mendongak menatapnya
"Argh..sa-sakit, lepaskan" racu Naura sambil memegang tangan Victor yang menjambak rambutnya
"Berani sekali kau menyebut laki laki lain dihadapan calon suamimu" ucap Victor menggeram marah
KAMU SEDANG MEMBACA
don't obses with Me
Romance"Terkurung, terikat, terperangkap dan tersiksa oleh obsesi pria gila sepertimu" Laura "Terserah apa yang kau ucapkan sayang, yang jelas aku hanya ingin dirimu trus berada disampingku sekarang, nanti , dan selamanya" Sean