Musuh Yang Terikat

292 33 3
                                    

Matahari sekarang berada tepat jauh diatas mereka dengan mencarkan sinar hangatnya.Terlihat dua pemuda yang berada ditengah hutan,salah satu dari mereka memukul mukul pohon dengan sekuat tenaganya,sementara yang lain hanya duduk di atas bebatuan berukuran tiga kali lipat dari dirinya,menyimak apa yang surai ungu lakukan.

"Gua emang nyetujui buat damai sih...,"

"Cuman gak gini juga ngen-"

Ia berusaha untuk tidak mendengarkan ocehan dari surai ungu,hanya melihat kearah matahari berada.Entah sudah berapa lama ia duduk disana hanya melihat seseorang meluapkan semua emosi yang sepertinya tiada habisnya.

Untuk beberapa kali Ubi memang akan berbicara kepada dirinya sendiri sambil sesekali menatap sinis Noya.

Noya memutar bola matanya,mereka sekarang terikat perjanjian satu sama lain,salah siapa? Ya benar,Ubi.

Kenapa Ubi? Jika kalian menanyakannya ke Noya,ia sudah mengnyiapkan satu buku berisikan puluhan alasan kenapa semua ini salah Ubi,tapi singkatnya salah satu alasannya ialah Ubi asal menerima apa yang ditawarkan dalam rapat,bahkan sebelum tau konsekuensinya itu sendiri.

Walau begitu,ia juga tidak bisa mengelak.Karena ia juga secara tidak langsung juga menerima perjanjian ini.

Sebenarnya bukan hanya mereka yang terikat dalam perjanjian,seperti Sean yang sekarang menempel dengan Jerry.Ia hanya berharap semoga mereka berdua tidak membuat masalah lain,belum lagi Sean yang tidak berhenti mengatakan hal hal buruk tentang orang bertopeng.

"Gausah kek gitu,lu yang mau kita ngelakuin perjanjian ini..." Noya melompat kebawah,mendekat kearah surai ungu.

"Ya gua tau kalau ini perbuatan gua,cuman kenapa lu sekarang harus nempel ama gua Noya!"

"Lu pikir gua juga mau kek gini?"

"Sialan..!" Ubi memberi pohon didekatnya sebuah pukulan keras yang membuat pohon didepannya jatuh dan hampir mengenai dirinya,menyadari apa yang baru saja ia lakukan,dengan sigap Ubi langsung menghindar,diikuti dengan Noya yang juga hampir terkena pohon yang mengarah kepadanya.

Noya menghela nafas lelah,arah pandangannya berada di Ubi sekarang,"Sip,udah puas nebang pohonnya?"

Si surai biru mengambil buku yang ia simpan di Inventorynya,buku yang berisikan tulisan dengan tanda tangan mereka berdua.

--
Noya,berjanji untuk terus mengawasi Ubi,dan juga Ubi akan terus mengawasi Noya.

Begitu juga dengan yang lainnya.Sebagai perwakilan dari Centera,Noya sudah mengsetujui untuk anggotanya dan dirinya sendiri akan mengikuti perjanjian dengan baik.

Jika perjanjian ini dilanggar maka konsekuensinya ialah kematian bagi kedua belak pihak,dan jika perjanjian ini dilakukan dengan baik maka sebagai gantinya kami para pemimpin dunia BPK akan membantu para manusia dari dunia BLG.

-Pertanda pemimpin dunia BPK dan juga perwakilan dari dunia BLG
--

Noya menutup buku ditangannya. Sementara Ubi sedikit melirik buku yang berada ditangan Noya.

"Ngapain?" Tanya ubi dengan mengangkat Satu alisnya Noya hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas Pasrah.

"Ga,sampe kapan lu mau mukul mukul pohon gajelas?" Ucap sang pangeran dengan menutup buku yang berada ditangannya.

Ubi menyilangkan tangan,Semua orang dari dunia Brutal Legend sekarang terikat perjanjian bodoh.Rapat di kerajaan jomblo menghasilkan sebuah perjanjian yaitu mereka tidak boleh membunuh siapa saja,merusak ataupun menghancurkan dan tidak membuat masalah apapun secara sengaja.

We Meet Again [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang