Matahari sudah nampak mulai muncul jam sudah menunjukkan pukul 6.12 pagi. Terlihat pemuda dengan mata sipit itu mulai bergerak pertanda akan membuka matanya .
"Eung~" pergerakannya terhenti saat netranya mulai menatap sekitar dengan jernih , bukan di kamarnya lalu sesuatu yang hangat terasa di belakang tengkuk nya , Renjun menundukan pandangan nya matanya membola kaget tangan seseorang memeluknya dan lagi tubuhnya tidak terbalut baju dia telanjang. Dengan hati gemuruh ia singkirkan tangan yang memeluknya itu lalu menoleh ke belakang, bak di sambar petir di siang bolong dadanya mencelos orang dia kenal , orang dia anggap sahabatnya terlelap di sampingnya dengan keadaan sama , dan dia baru menyadari bahwa di bagian bawahnya merasakan perih .
Air mata menetes begitu saja isakanya pun terdengar membuat Haechan membuka matanya . Seperti halnya Renjun dia juga syok dengan keadaan mereka .
"Ren aku a-aku minta maaf aku tidak tau apa yang terjadi semalam tapi" Ucapkan Haechan berhenti saat Renjun menamparnya .
"Brengsek"
Renjun dengan tertatih bangun dan memunguti bajunya lalu masuk ke kamar mandi .
"Ren maaf "
"PERGI!!" Dari balik pintu kamar mandi Renjun berteriak . Iya menangisi keadaan sekarang .
"Aku mohon pergi dari sini Haechan" perintah renjun .
Haechan paham ia bangun dan memakai bajunya saat dia mengambil jaketnya di Unjung kepala ranjang ia menoleh ke arah kamar mandi masih terdengar suara tangis Renjun .
Ia akan temui Renjun lagi besok pikirnya .Haechan kacau , begitu pula dengan Renjun .
Sedangkan Renjun duduk di bawah shower dengan air yang membasahi tubuhnya ia usap-usap kasar tubuh nya yang banyak sekali tanda yang mungkin di buat oleh Haechan .
Sesuatu yang dia jaga selama 18 tahun di rusak oleh sahabatnya sendiri , lalu bagaimana jika kedua orangtuanya tau , lalu kekasihnya ? Dengan tangisan pilu Renjun menyesal datang ke party lagi .
🐻🦊
Haechan masuk dalam rumah dengan penampilan berantakan bahkan ia yakin sekali badannya bau tapi ia tidak peduli , tepat saat dia masuk rumah di ruang keluarga di sana ada sang Ibu yang duduk di sofa dengan majalah di tangannya .
"Kamu nginap di mana semalam daddymu bilang bahwa keberangkatan mu ke Thailand di tunda karena dia ada kerjaan mendadak hari ini , jadi bersyukurlah" ucap laki-laki manis Ten ibu haechan .
"Aku nginap di rumah Jeno semalam" jawab Haechan lalu berniat pergi ke kamarnya tapi sang ibu sudah lebih dulu menarik tangannya lalu hidungnya mengendus tubuh sang anak . Membuat Jantung Haechan berdetak gelisah .
Alis Ten mengerut lalu memandang sang putra dengan tajam "Kau minum semalam" entah kenapa pertanyaan itu membuat Haechan Lega . Q
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
Fantasia"setidaknya pikirkanlah bagaimana pun dia tidak salah apapun di sini aku yang salah Ren" Nada bicara Haechan bergetar dia sendiri juga tidak ingin semua nya terjadi tapi semua sudah terjadi sekarang, menyesalpun percuma . Renjun berjongkok di depan...