Hallo semua, berjumpa lagi dengan saia yang comel😆
Apa kabar kalian? Baik or not?
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian vote dulu. Biar sama-sama enak kita😆
Selamat membaca🐱
*
*
*"Kei, kamu kasih makanan ini ke Damian. Tadi dia belum makan malam." Ayunda menyiapkan nasi dan lauk yang ia masak ke piring. Wanita itu harus memperhatikan kesehatan anak sambungnya. Mau bagaimana pun sebagai ibu tiri Damian adalah tanggung jawabnya.
Keisya tampak ragu. Jika ia mengantarkan makanannya. Berarti ia harus menemui Damian. Keisya cemas jika Damian Kembali berbuat kasar.
"Keisya?" Panggil Ayunda ketika tak terdengar sahutan.
"Eh, iya mah!"
"Kamu kenapa? Ada sesuatu? Cerita sama mama Kei jika ada apa-apa. Jangan dipendam," ucapan Ayunda membuat Keisya tertegun.
"Apa ada yang menggangumu? Akhir-akhir ini kamu agak berubah. Sering ngurung diri, mama nelpon kamu aja susah. Wajah kamu sekarang pucat, juga ada luka lebam. Siapa yang–"
"Biar Keisya antar makanannya, mah, kalau lama-lama nanti kak Damian nggak selera." Keisya berusaha mengalihkan ucapan Ayunda. Remaja itu mengambil nampan yang berisi sepiring makanan dan segelas air. Tanpa berkata apapun, Keisya langsung beranjak dari dapur ke kamar Damian.
Ia berusaha mengatur detak jantungnya. Keisya mengetuk pintu kamar Damian, namun tidak ada sahutan sama sekali.
"Kak, kakak belum makan malam, kan? Aku udah bawain makanannya untuk kakak."
Tak ada sahutan apapun. Apa Damian sudah tidur?
Apa aku masuk aja? Batin Keisya.
Akhirnya Keisya memutuskan untuk masuk. Ia membuka pintu kamar Damian, dan terkejut saat tidak menemukan lelaki itu disini.
Keisya keluar dari kamar Damian, dan ia tak sengaja berpapasan dengan Daniel yang ingin kekamar Damian juga.
"Damian ada didalam, Kei?" Tanya pria itu, sambil menggenggam bungkusan berisi bermacam obat. "Nggak ada, Pa. Tapi, kamar kak Damian berantakan."
Raut wajah Daniel berubah gelisah. Pria itu langsung pergi mengecek kamar Damian. Dan ternyata benar, kamar putranya itu seperti kapal pecah.
"DAMIAN!" Daniel memanggil nama putranya dengan kuat. Ia sangat khawatir, ia takut Damian melakukan hal berbahaya sekarang. Mengenal emosi Damian yang mudah berubah-ubah, Daniel bisa menebak kondisi putranya itu hanya dengan melihat kamarnya.
Keisya ikutan panik. Perempuan itu mengekori langkah Daniel.
Daniel berhenti didepan kamar mandi. Terdengar suara air shower dari dalam.
"Apa kak Damian didalam?" Gumam Keisya. Daniel menggedor pintu berulang kali, sambil memanggil nama Damian. Tak ada sahutan dari dalam, tanpa pikir panjang Daniel langsung mendobrak pintu yang terkunci tersebut.
Brak
Brak
Pintu tersebut berhasil didobrak.
Ternyata benar, Damian ada didalam. Hanya saja kondisi remaja itu tak sadarkan diri dibawah guyuran air. Wajah Damian pucat, juga darah memenuhi area kamar mandi. Darah yang mengalir dari nadi tangan Damian yang terputus itu bersatu dengan air yang tumpah.
Sepertinya Damian tidak sadar, sayatan terakhirnya begitu dalam hingga memutuskan urat nadinya.
Daniel mematikan air shower, dan berjongkok sambil mendekap Damian. Detak jantung Damian masih terasa, hanya saja mulai melemah.
"Keisya, suruh supir cepat siapkan mobil! Kita harus kerumah sakit!" Keisya langsung bergerak cepat setelah ucapan Daniel selesai.
Daniel mengoyakkan bajunya, lalu mengikatkan kain tersebut ke lengan anaknya. Pria itu melingkari tangan Damian ke lehernya dan mengangkat tubuh Damian lalu membawanya keluar dari kamar mandi.
*
*
*Nyaris, nyaris saja Daniel kehilangan putranya. Jika terlambat sedikit saja, mungkin Damian akan pergi untuk selama-lamanya. Kata dokter, Damian kehilangan banyak darah, jadi harus dilakukan transfusi banyak darah. Untung saja rumah sakit masih memiliki stok kantung darah, dan cukup untuk Damian. Daniel, Ayunda serta Keisya bersyukur akan itu. Kini, yang bisa mereka lakukan adalah berdoa sembari menunggu lelaki itu siuman.
Arsel, Aris, dan Gavin tiba-tiba saja datang. Daniel sempat heran dengan kedatangan mereka, ia sama sekali belum bertemu dengan ketiga teman Damian kecuali Arsel. Ya, diantara mereka yang paling dekat dengan Damian adalah Arsel. Meski Arsel rada ngeselin, tetap saja dia yang lebih ngerti tentang Damian.
Gavin menghampiri Keisya, dan duduk disampingnya. "Lo cape ya? Sini sandaran dibahu gue."
Entah kenapa, Keisya diam saja saat Gavin meletakkan kepalanya ke
bahu lelaki itu. Aroma parfum seorang Gavin membuat Keisya merasa lebih baik. Bukan apa-apa, sedari tadi pikirannya semrawut setelah melihat apa yang terjadi dengan Damian.Apa Damian berusaha mengakhiri hidupnya?
Seperti apa kehidupan yang dijalani oleh lelaki itu?
Lelaki itu memang jahat, tapi tak menampik bahwa rasa cinta Keisya masih ada, mungkin sampai sekarang?
Keisya sempat tergamang saat melihat darah yang keluar dari lengan Damian dan pisau yang berlumuran darah digenggaman lelaki itu. Tak bisa dibayangkan, bagaimana sakitnya saat nadi itu terputus. Tapi kenyataannya, Damian masih memilih memotong urat nadinya sebagai jalan utama. Agar luka yang dirasakan dari dalam, bisa tertutupi dengan itu.
Arsel dan Aris kompak memandangi kedua orang tersebut. Mereka selama ini sudah was-was akan kedekatan Gavin dan Keisya, terutama Arsel. Semenjak pernikahannya Daniel kedua kalinya, perubahan Damian bisa terlihat jelas. Dan itu juga dirasakan oleh Aris dan Arsel. Oleh sebab itu, Arsel merasa tak suka jika Gavin dekat dengan Keisya.
"Ayunda, ajak Keisya pulang kerumah, kamu juga. Biar aku aja yang jaga Damian disini." Ucap Daniel kepada sang istri.
"Tapi mas, aku masih mau disini jagain Damian."
"Gapapa, Ayunda. Aku saja yang jagain Damian. Kamu dan Keisya harus istirahat. Besok Keisya harus sekolah 'kan? Siapa yang bikin sarapannya? Bibi? Kamu sendiri 'kan yang bilang harus kamu yang masak untuk keluarga."
Ayunda tampak berpikir, lalu ia mengangguk setuju. "Yasudah, tapi kalau Damian sadar kamu kabari aku ya."
"Pasti."
*
*
*Sebenarnya mau hujat Damian tapi kadang gak tega😭
Jika kalian ada diposisi Daniel, apa yang kalian lakukan?
Follow Akun media sosial aku ya, biar lebih enak. Nanti disana juga akan banyak update tentang Cerita aku
TIKTOK : @Langitnyaibu
INSTAGRAM PRIBADI : @wardahahsania
INSTAGRAM KHUSUS WP : @wattpad_candalaYang mau nanya-nanya bisa DM Instagram aku yang mana aja😉
Bisa juga melalui papan pesan di wattpad ya, insyaallah aku balas kalau gak sibuk 😚
Udah itu dulu ya, sampai jumpa dipart selanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN [REVISI]
Teen Fiction⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...