Hai hai, balik lagi sama Author paling baek🙏😘🌷
Saia baik kan?
Btw, lagi ngapain nih? (Bego pake nanya ya lagi baca lah!"
Mau tanya nih, rindu gak sama saia?
Sebelum membaca, saia mohon banget untuk sekedar vote saja. Lebih baik lagi kalau komen:-)
Sedih aku tuh, jumlah pembaca ada, tapi jumlah vote kosong😭
Semoga dimengerti ya, selamat menyelami bacaan ...
*
*
*Gang sepi Keisya lalui sepulang sekolah. Selain lebih dekat, Keisya juga berusaha menghindar dari Damian yang diketahui mencari-carinya waktu disekolah, hendak mencakar-cakar dirinya yang berani mengatakan status mereka didepan para siswa. Sampai topik bahwa ia dan lelaki itu bersaudara tiri dibicarakan hampir disetiap perkumpulan murid.
Katakan Keisya tidak sengaja, namun bukankah dirinya dan lelaki itu impas? Damian telah membocorkan rahasianya ke khalayak, berarti tak masalah juga Keisya mengatakan rahasia yang telah disepakati oleh mereka berdua. Lagipun, Keisya tidak berniat mengatakannya, ia hanya terbawa suasana hingga tak sadar membocorkan persaudaraan mereka.
Apa Damian malu bersaudara dengannya? Apa Damian tidak suka dengannya atau bahkan membenci dirinya? Kenapa Damian banyak berubah?
"Ma ... Maafkan Keisya. Keisya harus bohong ke mama kalau Keisya baik-baik aja," Keisya menatap nanar pemandangan membosankan didepannya. Kakinya terasa berat melangkah kerumah, apalagi dirumah tidak ada siapa-siapa selain Damian. Bagaimana jika Damian kembali menyakitinya? Siapa yang menolongnya nanti? Keisya takut sekarang.
Bruk!
Tubuhnya ditarik kasar oleh seseorang lalu dibenturkan ke dinding batu bata rumah yang belum jadi. Keisya terkejut, matanya membulat melihat orang yang menariknya tadi, adalah Damian.
Keisya menahan nafasnya, ia menunduk tak berani menatap wajah dingin lelaki itu. Damian mengunci pergerakannya, sehingga ia tidak bisa lari menyelamatkan diri.
"Gak sia-sia gue lewat sini," suara Damian terdengar berat. "Lo dimana aja waktu disekolah? Ngumpet mana lo? Lo pikir lo bisa lari setelah lo bocorkan rahasia kita, hmm?" Mata Damian menyorot tajam. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Keisya, membuat gadis itu gelisah.
"M-maaf, kak. Aku gak sengaja." Cicit Keisya menundukkan kepalanya.
Damian kesal melihat Keisya tertunduk. Tangannya mencengkram dagu Keisya kuat, memaksa gadis itu mendongak menatapnya.
"Kalau ngomong sama gue gak boleh nunduk!"
Damian sangat marah sekarang, apalagi ketika mengingat kembali kejadian disekolah yang membuatnya menjadi bahan buah bibir anak-anak. Sungguh, Damian tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan oleh mereka kepada dirinya. Dan itu semua gara-gara Keisya, bukankah wanita itu harus menerima ganjarannya?
"Maksud lo bocorkan rahasia apa!? Mau buat gue ikut-ikutan diomongin anak-anak kayak lo?! Lo gak mau malu sendirian dan lo nyeret gue gitu!?" Damian menekan dagu Keisya lebih kuat, membuat Keisya meringis kesakitan.
![](https://img.wattpad.com/cover/358897780-288-k48727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN [REVISI]
Ficção Adolescente⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...