[Kisah Yang Tak pernah Dimulai Telah Berakhir]
[Kisah Master Dari Sang Master Telah Berakhir]
[Kisah Master Menjadi Master Telah Dimulai]
Notifikasi itu muncul setelah kematian master. Pertemuan ku dengan master adalah sebuah garis besar yang bisa mempengaruhi alur utama cerita ini. Kesimpulan yang kudapatkan adalah, Setiap kali aku melakukan sesuatu yang tidak ada didalam cerita, maka notifikasi itu akan muncul, Namun ini baru kesimpulan yang belum pasti. Akan kupastikan itu dilain waktu, Karena sekarang, aku harus fokus pada apa yang ada didepan ku.
{Telah sampai di Agartha, Master}
"Sistem, Bukalah Bab ke-20 dari cerita One Story before Death." Ini perintah.
{Bab ke-20. Layaknya musim yang terganti dan dunia yang berputar, ada kalanya prolog akan menjadi epilog. Bukan! bukan memudar tapi tidak tergapai. sinar itu kini redup, menghilangkan warna warna indah dan menyisakan kegelapan yang tak berujung. seperti bintang bertebaran di langit luas dan kau berusaha untuk menggapai tapi menyadari jarak mu pada bintang sangat lah jauh}
Penaklukan ini akan dimulai, Incaran ku adalah Permata Bintang di bagian terdalam. Ini akan sedikit mudah. Kata terakhir dari bab ke-20 adalah menyadari jarak ku pada bintang. Itu kata kunci untuk penaklukan ini.
[........... ]
Kini dirinya berjalan. memasuki tempat yang sangat gelap, namun, di dalam kegelapan itu, Ada setitik cahaya dari kejauhan. Itu adalah bagian terdalam dari Dungeon ini. Untuk mendapatkan permata bintang itu sebenarnya tidaklah sulit, karena monster yang berada di dungeon ini adalah Batvlod. Monster dengan tubuh kelelawar dan wajah seperti sapi dengan taring yang tajam. Monster itu adalah Monster lemah yang bisa dibunuh dengan sihir petir hitam. Ia melangkah Sembari menggunakan sihir petir hitamnya. Berjalan menuju cahaya terdalam. Sangat Mudah. Namun, kesusahan yang sebenarnya baru akan dimulai. Bukan pertarungan sihir maupun fisik, Namun pertarungan Mental.
Ketika Ia sampai didepan permata bintang. Sungguh terkagum dirinya melihat sesuatu seindah itu. Tujuan yang ia inginkan sudah ada didepan mata. Tangannya bergerak menyentuh permata yang bersinar itu. Ia tahu akan apa yang ia lakukan, Karena itulah, disaat ia menyentuh permata itu, Ia menghilang.
[......... ]
Ini adalah regret imagination.
Saat ini aku sedang melihat diriku yang sedang menulis bab ke-95 dari kisah One Story before Death. Aku kembali ke kamar rumah sakit payah ini. Jadi seperti ini yang dirasakan oleh sang karakter utama ketika mentalnya sedang diserang. Tapi, kali ini orang yang ingin kau goyahkan mentalnya sudah tak mempedulikan masa lalu bodoh itu. Karena itu..
"Jadilah milikku wahai permata bintang." Teriakku sambil mengarahkan tangan ke arah permata bintang.
[........... ]
{Permata Bintang dikonfirmasi}
{Memulai Aktifitasi Permata Bintang}
{Sistem, Ten Walls didapatkan}
"Ini barulah namanya kekuatan."
Teriak ku didalam Agartha diiringi tawa yang meriah. Seperti Namanya Ten Walls adalah Sistem yang dimiliki oleh karakter utama untuk bertahan melawan segala tekanan mental dihadapanya. Sekarang, Sistem ini menjadi milikku. Jadi sekarang aku mempunyai dua sistem. Benar-benar kekuatan yang curang. Bab pertama dari dunia ini akan dimulai 6 tahun lagi. Dengan berlatar di sekolah sihir Nereid.
Aku telah mendapatkan apa yang kuinginkan, tapi, aku masih punya 2 tahun lagi sebelum kembali pulang. Akan kugunakan 1 tahun ini untuk melatih sihir petir hitam dan All Manipulatif ku. Baiklah, Mari memulai latihan.
{Terhitung, 270 Lotim mengepung}
{Terhitung, 28 bos kawanan Lotim mengepung}
[........ ]
{Terhitung, 386 Batvlod mengepung}
[........]
{Aktifitasi All Manipulatif ter analisis}
{Aktifitasi Petir Hitam ter analisis}
[........ ]
Dalam waktu 1 tahun, Ia melakukan latihan keras dengan bertarung terus menerus melawan dua tipe monster yang telah ia temui. Pemahamannya mengenai kedua sihir yang ia miliki semakin tajam, Bahkan pemahaman tentang kedua Sistem nya pun semakin tajam.
Dengan pakaian yang sudah compang-camping dan tubuh penuh luka. Ia sudah melewati waktu 1 tahun untuk bertahan hidup.
Bentuk tubuh yang bagus dengan otot-otot yang kuat, Wajah manis bagai anak 10 tahunan, dan rambut putihnya yang telah panjang tanpa ia potong. Tahun ini ia sudah berumur 10 tahun.
Sudah saatnya ia meninggalkan Agartha dan pergi menuju tujuan keduanya. Balas dendam kepada raja iblis Vera dan putri pertama yang membunuh masternya yaitu Crona.
{Tujuan, Kastil Raja Iblis Vera}
"Mari kita Hancurkan Npc bodoh itu karena sudah berani melawan sang Author,"
Kata pemuda berumur 10 tahun dengan kondisi yang cukup parah sembari berteriak ditengah hutan. Perjalanan dari Agartha Menuju kasti raja iblis Vera cukup menyibukkan, karena banyak monster yang menghalangi di sepanjang jalan. Namun itu bukan masalah baginya yang sudah menguasai sihirnya.
"Tiada akhir, tidak pernah habis dan enggan ku beri titik," Ucapku dengan senyuman yang mendebarkan dan hati penuh amarah yang tak ter padamkan selama 1 tahun. Pembalasan dendam master ku akan kumulai. Sebelum bertemu dengan sang karakter utama dunia ini, Akan ku singkirkan Npc yang berpotensi menghalangi setiap tujuan ku.
Alur cerita ini kupastikan berubah sesuai dengan keinginan ku mengikuti kebebasan ku.
{Kastil Raja Iblis Vera, Tujuan, telah sampai}
pengetahuan yang ia miliki tentang dunia ini hanya sebatas tulisan diatas kertas. Ia tak mengetahui dengan detail rupa Npc yang ia buat, dan seberapa kuat kekuatan yang dimiliki oleh karakter yang tak detail.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Story Before Death (Terbit)
FantasyMungkin kisah membosankan ku di kehidupan saat ini telah usai dan tidak ada kelanjutannya. apakah aku boleh mengharapkan sebuah kisah lain di kehidupan selanjutnya? BENAR!!! Inilah kisahku setelah kematian, didalam dunia yang kubuat dengan tinta ku.