☆___☆
"Jeguar coba lempar" pekikan dari teman temannya membuat si lelaki tinggi yang awalnya fokus dengan handphone di tangannya itu terusik.
"Apaan?" Bingungnya.
"Ini kayu gua lempar ke otak jeguar?" Cletuk temannya yang lain.
"Sinting ai sapri mah wkwkkw" tawa yang lain heboh.
Jeguar di senggol dikit aja ngamuknya ga kira kira ini mau di lempar, nyari mati.
"Nama gua Yones bangsat!!"
"Iye tau kalo sapri kan nama bapak lo wkwkkw"
"Sialan" desisinya tak terima.
Jeguar menggeleng. Dia balik menatap dimas yang tadi di awal bersuara.
"Lempar apaan dim?"
"Ini cok mangga coba lu yang lempar, kagak kena kena ni bocah pada kagak ada yang bisa"
"Halah suu lo aja kagak bisa protes bae" sewot yones.
"Mau ke bengkel gua ini lagi rame kasian dodi ngehendel sendiri" seru jeguar sudah ingin memakai helmnya.
Dimas, yones dan yang lain heboh.
"Bentar cok itu udah kuning bet gila di atas lempar bentar coba jer" ucap dimas masih ngeyel.
"Lo pada aja ngelempar ngapa dah" ngegas juga akhirnya si cowo tinggi itu sangking keselnya.
Orang mau buru buru lagian ada aja.
"Ya ini kita orang dari tadi udah pada ngelemparin koclok tapi kagak kena kena sapa tau tangan lu hoki kan"
Tarik nafas... buang.
"Aisssh!" Desis jeguar kesel.
Iyain aja dulu, nnti biar dia lemparinnya asal asal wkw yang penting turutin aja dulu biar tu congor temen temen sialannya pada diem.
"Wkwkwk gitu dong kali kali mau kalo di suru suru" tawa dimas di ikuti yang lain.
"Gausah kek tai congor lo" sarkas jeguar sebelum menunduk untuk mengambil sesuatu yang akan di gunakan sebagai alat lemparnya.
"Pake kayu ini jer"
"Ga, ini aja" toaknya sambil mengambil ancang ancang.
"Lempar yang bener cuk nanti kalo kena kita kongsi" seru yones semangat.
Jeguar diam, benar benar terlihat memfokuskan targetnya.
Sedetik lemparannya terlepas suasana mendadak hening.
Gerumbulan anak smk itu terlihat serius memperhatikan arah lemparan si cowo tinggi itu.
Sebelum.
"......." krik krik
"AAKHHHHHHH"
"......."
"Mampus..." batin mereka kompak.
"Gua.. ga ikutan" gumam beberapa siswa smk di sana yang mana dengan kompak mereka membubarkan barisan di iringi dengan suara suara motor yang bersahutan.
"Jer..... gua kata lempar itu mangga bukan cowo cakep bening begitu yang lu lempar cok!!" Pekik dimas panik.
"Gua.. aishhh gara gara lo pada ini asu!!" Desis jeguar frustasi.
Kenapa ada aja cobaan.
Dengan wajah masamnya jeguar berjalan mendekat sosok yang barusan menjadi korban lemparannya.
"Sorry bro gua ga-"
BUGHHH
Suaranya dengan otomatis terpotong akibat dari tingkah tiba tiba lelaki pendek di depannya itu yang benar benar di luar prediksi.
Melempar balik dirinya dengan mangga busuk yang tadi di gunakannya sebaga bahan lempar menggantikan kayu.
"MAKSUD LO APA HA!! GUA ADA SALAH APA SAMA LO?!! NGOMONG!! BICARAIN SINI SAMA GUA JANGAN MAIN LEMPAR LEMPAR! LU KATA PALA GUA APAAN!! SIALAN!! MANA MANGGA BUSUK LAGI YANG LU LEMPAR. AKHHHHH rambut gua~"
"Til sabar tilll tarik nafas-"
"Diem lo!! Sakit ini pala gua fak!! Demi tuhan!!!!" Teriak suya dengan nafas yang tersendat sendat menunjukkan betapa marahnya dia saat ini."LO!!" Tunjuk suya tepat di depan wajah jeguar. Walau agak kesusahan mengigat perbedaan tinggi mereka.
"Tanggung jawab kata gua!!" Pekiknya kesal.
"Lo juga barusan ngelempar balik gua, jadi kita impas kan? Gua tadi ga sengaja, lagian gua udah minta maaf, jadi gausah di perumit" balas jeguar kelewat enteng.
"Kurang ajar..." desis suya dengan tatapan yang memincing tajam.
"Lo.... bener bener definisi cowok tai!!" Pekik suya sebelum tubuhnya dengan tiba tiba menerjang lelaki tinggi di depannya itu dengan tinjuan mautnya yang mana nyatannya tak ber'efek sama sekali.
Terbukti dari suara tawa kecil yang dengan refleks keluar dari mulut jeguar.
Tinjuan apa itu barusan? Semut kah?
"Lu kecil gausah kebanyakan tingkah" ucapnya yang mana sukses menyentil harga diri suya sebagai seorang lelaki.
Ini sudah termasum body siming!! suya tidak bisa terima😠
"Berani lo ya ngomong begitu di depan gua!!" Tuding suya tak kenal takut.
"Til udah lah til ayok kita pulang aja liat noh rambut lo kuning kining begitu eww" seru cio tak enak, mereka sejak tadi menjadi pusat perhatian orang orang yang lewat.
"Kok lo jadi ada di pihak ni cowo sialan si" dumel suya tak terima.
"Ga ada mihak siapa siapa buset, gua cuma menengahi ini. Lu ga sadar apa dari tadi kita jadi bawan tontonan orang orang, malu gua!" Balas cio ngegas.
Punya temen sumbu pendek gini amat.
"Gua masi gaterima ci, gua diem diem kena lempar mangga busuk begini, kepala gua sakit.." kesalnya.
"Tapikan itu orangnya udah bilang kalo dia ga sengaja-"
"Tuh kan! Lo jelas jelas ngebela ni cowo sialan!!" Pekik suya terlampau kesal.
"Gua- lahh... tunggu ini cowo tinggi tadi ilang kemana???" Bingung cio saat sadar saat ini tersisa hanya mereka berdua di tempat itu.
Suya dengan spontak berbalik, sangking fokusnya berdebat dengan cio dia sampai tidak memperhatikan cowo tersangka atas rasa sakit yang kepalanya rasakan saat ini.
"What...." bingung suya dengan alis yang menukik.
Kemana hilangnya cowo songong barusan.
Dengan mata yang di sipitkan suya mencoba untuk mencari keberadaan lekaki tinggi itu sebelum penglihatannya menangkap sosok itu tengah sibuk meng'gas motornya di ikuti beberapa teman sekolahnya.
"WOY!!! JANGAN KABUR! SIALANNN GUA TANDAI MUKA LO YA TIANG!!!" Teriak suya dengan tangan yang menunjuk nunjuk kesal.
Tingkat kesabaran suya semakin di uji saat si cowo sialan itu dengan sengaja memainkan gas motornya saat tepat melewati jalanan di depannya.
Suya geram.
Dengan tangan yang mengepal erat dia segera menarik nafasnya dalam sebelum...
"GUA SUMPAHIN PACAR LO SIFATNYA KAYAK SETAN!!!"
Berteriak nyaring.
"....."
Jangan tanya kondisi cio sekarang gimana.
Satu temannya ini benar benar sukses malu maluin.
☆___☆
KAMU SEDANG MEMBACA
That's you
Romans"Gua ga suka manusia ribut, kecil mirip kurcaci"-jeguar "Yang suka sama lo juga siapa sialan!!!"-suya 23,01,24