ׅ꯱℘ꫀׁׅܻ݊ᝯׁ֒ꪱׁׁׁׅׅׅɑׁׅᥣׁׅ֪

328 25 0
                                    

➩ Update 1 kali 2-3 Minggu.
Thank youu

_

________________________
____________________________

𝓢𝓹𝓮𝓬𝓲𝓪𝓵 𝓛𝓸𝓿𝓪

[ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] menatap heran suaminya.
Sudah berapa kali ia menerima ajakkan s*ks darinya..?

" [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ], pakailah ini. " Ucap- ralat, perintah Deon sambil memamerkan Lingerie tipis cantik yang berwarna HAMPIR transparan..

[ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] sudah capek dengan suaminya. Bukankah kemarin sudah keluar 1 brojol? Atau jangan-jangan dia mau nambah sampe tua?!!

" Nona! Darurat! " Kepala [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] langsung menoleh. " Ada apa..? "

Langkah kaki berlangsung dengan cepat. 𝘏𝘪𝘯𝘨𝘩𝘦𝘦𝘭𝘴 sang empu berketuk tak beraturan akibat berita yang barusan ia terima.

Brakk!!

Dobrakkan pintu menarik alih atensi seluruh orang didalam ruang rapat.

" Nyonya Agriche-? "

" Apa-apaan ini? Siapa yang mengizinkan kalian melakukan rapat pengutusan perginya Deon ke wilayah pemberontak dan barbarian? " amuk [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ].

" Nyonya. Mohon pengertiannya-! "

" Diam! Aku tak pernah mengizinkan mu untuk berkata sepatah kata pun! Jawab pertanyaan ku saat ini, Count! " tunjuk [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] pada dewan rapat kali ini.

" Saya, Count Arplenggo merasakan krisis besar disana. Memang benar wilayah Arplenggo jauh dari wilayah Quio. Tapi keadaan rakyat-rakyat disana memerlukan bantuan! "

" Count, wilayah Quio adalah wilayah netral! Mereka tak termasuk wilayah di bawah Agriche, yang berarti, membantu mereka hingga mengutus Tuan besar Agriche bermaksud menarik kerja-sama secara paksa. Bukankah anda lah yang paling tahu betapa besar pra-sejarah wilayah Quio?! "

" Walau begitu, kita sebagai salah satu pendiri hebat kerajaan ini tak mungkin membiarkan kekacauan diwilayah netral maupun sebaliknya! "

Perdebatan keduanya membuat seorang lelaki menatap salah seorang nya jengkel.

" Count Arplenggo. Tak pernah Kuizinkan dirimu untuk menaiki sedikitpun nada bicara kamu pada nyonya Agriche selaku istriku. Dan apa? Apakah kau sehebat itu hingga berpikir untuk membantu wilayah yang bahkan kita belum tahu keuntungan apa yang akan kita dapat. Wilayah Quio juga cukup berjarak dari semua wilayah kita. Tak mungkin kita tarik sebagai wilayah dibawah Agriche. Tindak bodoh yang memalukan itu benar-benar tak mencerminkan kualitas Count yang sebenarnya. " sanggahan dari Deon membuat meja berbalik. [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] tahu betul seberapa emosi suaminya, apalagi sejak ia menyandang gelar kepala keluarga- menggantikan Jeremy yang sedang berkeliling diluar sana mencari Roxana yang meninggalkan rumah.

Amarah sulung Agriche tak dapat di bantah. Apalagi kekuasaannya yang meningkat drastis...

Dan berakhirlah rapat mengerikan itu.
Deon terus memeluk [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] sepanjang perjalanan. " Mau istirahat langsung? "
Tak ada jawaban selain lengguhan.

Mereka pun kembali kekamar. Dengan kondisi runyam tentunya.
' Count Arplenggo. Tak kusangka ia mulai memberontak- lebih tepatnya.. Mencoba untuk memimpin Agriche menjadi lebih 𝐛𝐚𝐢𝐤. Apakah karena sejak aku berhasil melunakki peraturan sadis Agriche..? ' fikir [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] seraya menguap. Ingin rasanya tertidur, namun ia harus meniduri suaminya terlebih dahulu akibat insomnia parah yang diidapnya.

Tepukan ringan untuk kepala Deon membuat mata Deon berkedip-kedip. Siap untuk terjun kedalam mimpi.

Namun tetap saja Deon menbelakangan. tetap terjaga. Ia ingin terus merengek tentang permintaan nya.

" Hah.. Tidurlah dulu sayang, urusi itu belakangan. " Deon menatap [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] dengan lemah dan tidak terima. Masa iya ia menyerah?!

" [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ].. Ayolah.. "

" Deon. Tidur. "

" Ck.. Ya. "

Pada akhirnya, Deon memilih untuk terlelap sesambil memeluk [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ]- yang ditolak [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ]. " Sebentar, aku akan membawa Thea dulu. " ucap [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] mengingat anak perempuannya yang sedari tadi bermain dengan pengasuh yang ia utus.

" Alethea tidur di kamar nya saja. Aku maunya berduaan sama kam- " [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] keburu berdiri dan berjalan keluar.

" [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] Agriche. Jangan sampai aku menyeretmu dan bahkan memper*osa mu sayang. " dengan kilat, bokong [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] kembali duduk di tepi kasur.

" Pintar. Sekarang, mengangkanglah di depan ku. "

" Aku sedang datang bul- "

" Itu sudah berakhir sejak 2 hari yang lalu, [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ]. "

" B-benarkah..? Oh, Aku lupa... "

Tatapan Deon memincing tajam, [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] merasa kepalanya akan bolong jika ia membiarkan tatapan Deon berlangsung. Dengan perlahan ia beranjak naik lalu beneran mengangkang. Tak berani membantah suami tentunya.

" Hm. " perlahan, Deon mengusapi helaian sutra tipis yang dipakai oleh [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ]. " I like your dress. " puji Deon.
" Oh, ini barusan kubeli seminggu lalu-! " ucap [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] antusias, " Take it off. "

Otak [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] seketika zonk. Apa.. Yang barusan ia dengar..?

" Hm? Want me to repeat..? "

" No sr.. " perlahan [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] menarik simpul ikatan dressnya, begitu terlepas, Deon dengan cepat merobek bra yang dipakai oleh [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ]. " Deon-! "
Deon mengecup-kecup dada milik [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] hingga membekas. Oh, sekarang bagaimana dengan Thea? Ia pasti akan kehabisan stock susu....

" You know..? Since few days ago, I keep fantasize 'bout you all the time. " Ucap Deon-

" 'bout me..? "

" Taking your *ussy back and forth. I bet your m*an will fill up this room. "

" Oh no darling.. speak up clearly.. I can't handle your English.. "

" Aku tak kuasa menahan hasrat dan nafsu. Sudah lama aku menahannya.. kalau saja aku tak memakai akal sehat, pasti kamu sudah ku pe*kosa ditempat latihan kesatria. "

Keringat dingin bercucuran. Ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya-

Dan benar saja, Deon tidak ragu untuk memasuki lorong bawah milik [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ]- menggunakan 2 jari. Ia terus memaju-mundurkan tempo secara cepat. Berharap agar istrinya segera terangsang.

" Agh.. Deon.. Ja-jangan..!! "

" Shh.. Akan kupastikan seluruh ranjang ini tertutupi oleh sperma kita berdua. " Perkataan frontal Deon membuat [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] merasa pasrah, mungkin nanti subuh ia membawa Thea kembali kekamar secara tertatih-tatih. Oh tidak, lebih baik ia menyuruh Deon untuk pergi membawa Thea.

" Deon, aku tidak ingin Thea kita menunggu lama. Segera selesaikan dan keluarkanlah unek-unek dan hasrat mu saat ini juga..! "
" Seperti harapan mu. "

[ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] bisa merasakan batang besar milik Deon mencelup buah bibir dan menjoblos lorong nya. Oh, betapa nikmat yang menyakitkan.

Tempo Deon mulai semakin cepat. Tak lama lagi, [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] akan keluar..

Oh, Alethea, sepertinya besok kita harus menunda piknik.. Pastinya kaki mama akan mati rasa keesokan harinya.. batin [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] dengan pasti.

" O-oh..?! Deon.. mengapa kamu- "

Deon tak menanggung waktu, ia tanpa ragu mengeluarkan batangnya sepenuhnya lalu, mencelupkannya kedalam dengan cepat dan dalam.

Desah-desahan yang dikeluarkan [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] terasa angin bagi Deon yang sudah merasa puncak dari hasrat. Ia tak peduli walau pelayan yang lewat akan mendengar betapa kencangnya jeritan [ 𝗡𝗮𝗺𝗲 ] dan derit ranjang yang brutal. Yang ia inginkan hanya 2.

Puaskan nafsu, lampiaskan stressnya dengan cara intim dan menghasilkan 1 lagi anak, yang ia harapi anak laki-laki..

Oh, tentunya ia tak akan lupa dengan Alethea nya yang manis. Mungkin besok baru ia jemput Thea-nya. Kalau sempat ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Obsession. [ Deon Agriche ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang