Kakak ipar.. datang?!

308 30 9
                                    


" Semuanya sudah berkumpul kan? " tanya [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] seraya berjalan masuk didampingi sang tunangan yang tegap.

" Ada apa [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ]? Tumben memanggil kami? " tanya Maria sambil duduk dengan anggun disamping Sierra yang sedikit tergagap.

" Apakah kita akan mengadakan sesuatu lagi? " tanya Jeremy menatap [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] dengan penasaran.

" Uhm.. Begini.. Ituu.. " [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] berucap dengan ekspresi gelisah.

Sontak semuanya kecuali Deon menegukkan air ludahnya masing-masing dengan tegang. Menanti apa yang akan dikatakan oleh elf jelita yang duduk didepan mereka.

" Kak Reinhard akan datang " jawab Deon seolah-olah memperjelas kegugupan seorang elf yang ia genggami tangannya.

" Oh, kukira apa? " jawab Jeremy.

. . .

" EHH?!! " Seketika [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] dan juga Deon menutup rapat telinga mereka mendengar teriakan Jeremy, Roxana, Maria, dan bahkan Sierra.

" Astaga.. Pahlawan Eksolis El mendatangi kediaman ini?! " jerit Jeremy histeris, memikirkan betapa mengerikan kekuatan dan hal-hal yang ditaklukkan oleh seorang laki-laki yang berumur 24 tahun itu.

" Hah.. " Roxana memegang keningnya dengan lemas menyandar pada sofa yang ia duduki bersama Jeremy.

" P-emuda Eksolis El mengunjungi kediaman Agriche.. " tangan Sierra bergetar hebat sambil merasa bahwa rohnya akan segera melompat dari tubuhnya.

" He.. Apakah.. Pemuda suci itu akan menghakimi kita? " ucap Maria yang tenang dan juga memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Tidakk! Semuanya tenang! " ucap [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] merasa semua mental orang sedang terguncang, bahkan Lant yang selalu tenang dan berkepala dingin sedang pundung memikirkan kerugian dalam pertarungan melawan Pemuda Eksolis El.

" Huu! Kakak hanya khawatir dengan kondisi ku.. Ia berniat datang bukan sebagai 'Pemuda Eksolis El' melainkan sebagai tuan muda Reinhard El Diea.. " ucap [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] sambil berusaha meyakinkan tidak akan terjadinya pertumpahan darah.

" Yang bener..? " tanya Jeremy takut-takut semasa pertemuan ia malah di habisi oleh kakak ipar sebab ia penyebab kenapa terkadang desa-desa disekitar terkena serangan monster. Mana yang turun tangan pasukan Eksolis..

" Makanya, jangan nakal! " ucap [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] sambil memukul tengkuk Jeremy cukup pelan.

" Agh! " gaduh Jeremy kesakitan, sial, pukulan seorang 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 ibu memang tidak main-main!

" [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ], kalau ingin memukul seorang, lebih baik serahkan pada orang lain. " dengan santai, Deon memukul tengkuk Jeremy yang berakibat fatal.

Jeremy terbaring mengenaskan dilantai yang membuat [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] melongo pada Deon.

" Kamu dendam? "

" Kagak. "

" Ya jangan sampai pingsan pangeran kuu " ucap [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] pening dengan kelakuan prince tercintanya

" Hah. Tanggung jawab. Jeremy pingsan karena mu " ucap Roxana menuntut Deon.

" Emang kenapa? Toh, aku hanya membuatnya pingsan. Selain itu tidak ada kerugian lainnya kan? " sahut Deon santai.

" Efeknya habis bangun tubuhnya akan kaku selang beberapa jam loh?! " dengan kuat [ 𝙉𝙖𝙢𝙚 ] memukul tulang kering Deon membuat kegaduhan berlangsung.

" Hadeuh.. Masa tua ku akan kacau balau kalau punya anak kayak begini.. Apalagi kalau cucu?! " jerit Lant stress, Lant butuh medkit..

. . .

His Obsession. [ Deon Agriche ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang