11. pulang bareng

808 9 0
                                    

dikelasnya perasaan Zahra sungguh tak tenang apalagi saat abdi tidak ada kabar semalaman dan kembali terlihat di sekolah tapi tidak menyapanya membuatnya kesal dan cemas sekaligus.

Rachel yang peka pun mengusap pelan punggung Zahra membuatnya mengalihkan pandangan ke arah Rachel.

"tenang ra, pasti baik baik aja kok" Rachel tersenyum lebar berharap bisa menenangkan Zahra.

namun kenyataannya Zahra tetap saja khawatir dengan Zion dan Abdi, dua orang yang berpengaruh dihidupnya.

terutama Zion yang hanya dirumah bersama Daraza, namun Zahra tak bisa langsung percaya kepada Daraza bahwa ia bisa menjaga Zion.

"aku khawatir rachel, gimana kalo Zion kenapa napa?" ujar Zahra gelisah, ia menggugit jaru kukunya sendiri.

rachel menatap Zahra khawatir, Zahra terlalu khawatir dengan sekitarnya tanpa memperhatikan dirinya yang belum makan siang di kantin tadi. 

"tapi lo juga harus tenang Zahra!" ujar Rachel tanpa sadar sedikit menaikan nada bicaranya membuat Zahra bungkam, ia paling benci jika dibentak.

Rachel yang melihat Zahra diam pun merasa bersalah, ia tidak bermaksud membentak Zahra. ia hanya khawatir.

"sorry ra, gue ga bermaksud" Rachel menundukan kepalanya membuat Zahra tak enak hati.

"gapapa kok chel, aku tau kamu khawatir kan?" Rachel memganggukkan kepalanya, benar! ia khawatir dengan Zahra.

"hm, mending lo fokus dulu belajar, jam pulang bentar lagi kan?" ujar Rachel sedangkan Zahra hanya mengangguk.

########

di rooftop sekolah, ada inti dragon yang sedang bercanda bersama kecuali abdi.

tak berbeda dengan Zahra, abdi juga mempunyai firasat buruk dengan Zion. iakhawatir dengan Zion karena Zion hanya dengan daraza di rumah.

asal kalian tahu, Abdi tidak pernah percaya dengan daraza, ia pernah nelihat daraza yang berada di club. tapi karena Zahra yang memohon akhirnya daraza diizinkan menjadi bodyguardnya Zion dan itupun dengan berbagai syarat yang harus dipatuhi.

"kenapa?" tanya daren aneh melihat abdi yang gelisah, mereka memgalihkan perhatiannya kepada abdi.

"bisa anterin Zahra pulang?" ucap abdi meminta tolong, ia belum bisa pulang karena orang tuanya yang sedang di jakarta dan sekarang ada di apartemen nya.

kemarin malam ia juga pulang ke apartemen karena tiba tiba orang tuanya sudah ada disana. ia belum bisa memghubungi Zahra karena ponselnya disita. alasannya karena ketahuan mabuk.

dan abdi tidak menyapa Zahra disekolah karena masih terngiang ngiang dengan ucapan orang tuanya tentang wasiat dari kakek Zahra dulu.

back to topic.

"gue?" tunjuk daren kepada diri sendiri membuat abdi mengangguk kan kepalanya.

"kalo lo gamau biar gue aja. Mayan dapat pelukan gratis" ujar mulan keluar sifat playboy nya dan mendapat tatapan tajam dari abdi dan daren membuatnya terkekeh pelan.

"ga pawang ga abang posesive ya bbmund" ujar rian terkekeh pelan membuat daren dan abdi memutar bola matanya malas.

"oke, gue anter Zahra pulang" ujar daren pergi meninggalkan mereka menuju kelas untuk mengantarkan Zahra pulang.

Daren berjalan dengan tengan yamg dimasukan kedalam saku celananya, tatapan datar dan paras yang tampan membuat para kaum hawa yang melihatnya terpesona dengan ketampanan daren.

"aaaaa ayang gue ganteng banget anjing!"

"nikah yokkk mas, mau pake adat apa?!!"

"huaaaa!!! pengin mimisan  gue  liat ketampanan daren!!!"

LEENFA (secret badgirl)Where stories live. Discover now