38

693 97 2
                                    

Eiko berjalan melewati gelapnya malam, suasana memang sedikit dingin karena hari cukup larut

Jika saja waktu itu Mona tidak meminta izin dari orang tua Eiko, mungkin mereka akan marah karena Eiko pulang terlalu larut, tapi beda cerita

Kakinya melangkah tenang, namun pikirannya tidak, dia sengaja meninggalkan Mona yang saat itu ingin bicara sesuatu, Eiko bahkan tau apa yang akan di ucapkan Mona selanjutnya

Tapi dia tidak ingin mendengarkan, dan juga, rencana cadangan miliknya bukanlah lagi rahasia karena Mona sudah mengetahui hal itu

Bisa saja jika Mona memberitahu kedua orang tua Eiko suatu saat nanti akan rencana yang Eiko miliki karena takut akan keselamatan Eiko sendiri, dan untuk mencegah hal itu, hanya satu yang ada di pikirannya

"Padahal itu hanya rencana cadangan... aku harus membuat rencana baru, aku merasa lawanku akan sangat berat"

Saat ini Eiko sedang berdiri di bagian pintu depan tempat mereka menginap, menyenderkan tubuhnya pada dinding yang menopang belakangnya

Dia menolak untuk masuk, perkataan Mona berhasil membuat dirinya ragu, Eiko sendiri tidak tau apakah dia akan menang, bagaimana jika gagal? Atau lebih parahnya lagi, apa yang di perbuat kakaknya sejauh ini tidak ada hasil karena kekalahannya

Eiko menghela nafas berat, tidak boleh seperti ini, bayangan Sora yang menghantui pikirannya, perasaan ingin bertemu dengan Sora lagi, dan membalas dendam ini, lebih kuat daripada keraguannya

"Aku tidak akan kalah" Eiko berkata seorang diri

"Eiko?"

Pintu masuk yang tadi tertutup, kini terbuka setengah, Kazuha yang berada di pintu masuk sedang memegang ganggang pintu itu dan menatap ke arah Eiko

"masuklah" Lanjutnya "Untuk apa kau berdiam diri di pintu"

Eiko mengangguk menurut, dan memasuki penginapan itu tanpa ragu, Kazuha yang telah menutup pintu kemudian duduk di sofa, dengan cangkir teh hijau di tangannya

Melihat kazuha yang seorang diri, serta topi milik Wanderer yang diletakan di sisi ruangan membuat Eiko bertanya 

"Mama.. Mana? "

Belum sempat kazuha menjawab, Wanderer yang mendengar itu menjawab
"Ada apa mencariku? "

Wanderer memegang sebuah nampan yang berisikan tea pot dan dua cangkir yang sama seperti yang di pegang kazuha

"Ah.. Tidak" Eiko menjawab sedikit gugup "Aku kira mama tidak ada di sini"

"Tidak perlu kau minta, aku tau kau ingin tidur bertiga lagi, jadi kuputuskan untuk mengalah"

Wanderer meletakan nampan itu di atas meja, dan menyeruput teh itu

"T-terima kasih... " Ucap Eiko yang seketika menunduk sambil tersenyum kecil

"Sini, duduklah dan minum teh milikmu, Wanderer sudah membuatkannya untukmu"

Eiko hanya diam, dia tau sebenarnya kedua orang tuanya ini masih terlihat seperti orang asing antara satu sama lain, pendekatan ini masih belum membuahkan hasil

Kazuha tau Wanderer tidak terlihat tertarik pada dirinya, meskipun mereka masing masing sudah tau di masa depan mereka adalah sepasang kekasih, tapi demi kenyamanan Wanderer sendiri, kazuha memutuskan untuk mendekati secara perlahan

Sedangkan Wanderer sendiri hanya terlihat lebih dekat dengan Eiko saja, seakan kazuha hanyalah pendamping yang menemani Eiko, mungkin jika Wanderer berkata

Change The Past || KazuScaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang