3.

250 43 3
                                    

30 menit sudah terlewatkan, olla masi saja betah di dalam ruangan itu.

Ara pun mulai bangkit dari duduk nya dan mengintip lewat pintu yang berkaca itu.

"Padahal 30 menit aja udah cukup la."gumam ara.

"Ra" gita menepuk pundak ara.

"Astaga, ngagetin aja lo sialan." Kaget ara.

"Sorry deh."

"Kenapa?" Tanya ara.

"Kita gabisa diem disini terus ra, kita harus cari handphone." Ucap gita.

"Ya tapi gimana? masalah ini aja belom selesai git." Ucap ara.

"Setelah ini."

"Siapa yang mau pergi?, emang lo tau guru naro itu handphone dimana?." Tanya ara.

"Mentok mentok paling ruang guru ra." Jawab gita.

"Yang pergi?."

"Gue sama lo?." Saran gita.

"Huftt..yaudah abis masalah ini selesai." Jawab ara berjalan ke arah chika yang sedang duduk dan di paha kiri nya ada Christy yang sedang tidur, sedangkan di paha Christy ada muthe yang tertidur.

"Abis ngomong apa sama gita?." Tanya chika sambil mengelus surai rambut ara.

"Merencanain mau ke ruang guru." Ucap ara tiduran di paha kanan chika.

"Gausa nyari masalah ya ra." Ucap chika.

"Buat ngambil handphone doang ka." Jawab ara.

"Ya walaupun cuma ngambil doang bisa ngebahayain kamu."

"Shut, ga lama." Ucap ara menutup mulut chika dengan jari telunjuknya.

"Aku pasti balik."

"Aku ga izinin kamu pergi." Ucap chika.

"Ka..jangan egois untuk ini ya? demi keselamatan kita semua." Ucap ara.

"Ya tapi kalo kamu ga balik gimana ra?" Suara chika cukup meninggi.

"Aku pasti balik, sayang."

"huft, oke." chika memejam kan matanya.




"Liat, bahkan udah lebih dari 30 menit pun olla ga berubah sama sekali sialan." Ucap jessi.

"Ya ya gw cuma jaga jaga? Kalo dia berubah kan lo semua yang pada kena. Emang gue salah?." Bela misel.

"Iya lah, masi nanya."

"Bahkan 10 menit pun udah cukup buat mastiin olla ke infeksi atau ga. Ini emang penyakit iri hati lo aja sama olla, makanya sampe 1 jam." Ucap jessi.

"Jaga ucapan lo ya!, lagian juga siapa si yang iri sama rakyat jelata kaya olla? gue? yakali? wkwk banget si lo jess." Ledek misel.

"Gausa di ladenin jess, musang tantrum itu." Ashel menimpali.

Ara yang melihat pertengkaran itu pun beranjak dari tidur nya dan berjalan menuju ruangan tempat olla.

"La udah 1 jam, keluar." Ucap ara.

"Gue kayanya lebih betah disini deh ra." Ucap olla beranjak dari kursi di iringi dengan tawa nya.

"Yeuu."




"Sekarang.?" Tanya ara.

"Mau sekarang?." Ucap gita.

"Kalian mau kemana?." Tanya dey.

"Mau ke ruang guru." Ucap gita.

"Ada gila gila nya lo mau ke ruang guru!" Sewot dey.

DEATH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang