7.

132 23 0
                                    

Pagi hari telah tiba, keadaan masi sama.

"Eughh" Lenguh seseorang meregang kan otot nya.

Dia masi harus mengumpulkan nyawanya.

"Jam berapa ini?."

Seseorang yang baru terbangun itu pun langsung mengarahkan pandangan nya keberbagai arah, ya ara menemukan jam di atas pintu masuk.

Ternyata sudah jam setengah delapan.

"Hadeh, ga ada cara lain. Harus segera ke atas sekarang juga." Gumam ara.

Ara pun beranjak dari duduknya dan mengintip kearah luar jendela, ya sepi.

Ara heran, kemana zombie-zombie itu?

Saat sedang mengamati keadaan luar, Ara di tepuk oleh seseorang.

"Ra"

"SETAN!"

"Adel gue ra, main setan setan aja lo." Ucap adel menoyor pala ara.

"Siapa suruh ngagetin, abis muka lo kaya setan si." Ucap ara.

"DIH."

"Hari ini tujuan kemana lagi ra?." Tanya adel.

"Atap del." Ucap ara.

"Kalo bakal kejadian begini, tadi aja gue bolos ra." Ucap adel.

"Percuma juga lo bolos del, udah nyebar juga ini ke luar." Ucap ara.

"Setidaknya gue masi bisa selamat di atap rumah gue ra." Ucap adel.

"Kita semua juga ga bakal ada yang ngira bakal kejadian begini del." Ucap ara.

"Laper gue ra." Ucap adel.

"Noh masi ada roti, makan dulu del sebelum lari larian sama zombie sialan." Ucap ara.

"Lo juga ra."

"Iye iye."


Kini mereka semua sudah bangun, dan sedang sarapan roti kemaren bersama sama. Tak peduli jika roti itu sudah basi atau lain sebagainya, yang penting perut terisi.

"Sekarang ni?." Tanya olla yang sedang di bantu minum oleh jessi.

"Iya lla."

"Bawa air minum gih, nanti haus." Ucap ara saat melihat masi ada 5 botol air minum yang belum terbuka.

Chika pun segera memasukkan botol itu ke tas.

"Udah ya, ayo." Ucap gita.

Perlahan zee mulai membuka pintu, tak lupa tangannya juga masi memegang tangan marsha.

Mereka mulai berlari ke tangga menuju atap, tanpa ada hambatan.

Mereka berlari berpikir zombie tidak ada, karena tidak satu pun ada yang melihat zombie itu.

Namun pemikiran itu salah besar.

"ARA!." Teriak seseorang.

Ara yang sedang sibuk berlari pun terhentikan, padahal tinggal satu tangga lagi untuk mencapai pintu atap.

"M-mahes!." Kaget ara.

"Kenapa, kaget?." Mahes menyeringai.

Terlihat di belakang mahes sudah ada segerombolan zombie yang tergesa-gesa berlari ke arah mereka.

Itu semua karena teriakan mahes.

Tanpa pikir panjang mereka langsung berlari ke arah tangga untuk mencapai atap.

"ARA! JANGAN LARI!." Teriak mahes.

Ara tak menghiraukannya, ia tetap berlari hingga sampai di sana ia berdiri di depan pintu atap.

DEATH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang