4.

210 41 5
                                    

Hari mulai berganti, matahari sudah terbit dan membawa terang untuk bumi. Namun, tim penyelamat belum kunjung datang untuk mereka.

Christy lebih dulu bangun dari yang lain, hal yang pertama kali ia lihat adalah chika.

"Ka.. bangun ka." Ucap christy.

"eughh.." lenguh chika.

"Ternyata masi sama ka." Lirih christy.

"Sama apa dek?." Bingung chika.

"Sama aja kaya kemarin, tim penyelamat belum dateng." Ucap Christy.

"Shut gabole ngomong gitu ya?, nanti pasti dateng. Tugas kita disini cuma nunggu dan sabar." Nasihat chika.

"Christy laper.." Lenguh christy.

"Yang lain juga laper dek, jadi ngenyangin perut nya pake air putih aja ya?." Ucap chika.

"Chris chris liat deh." Ucap zee yang dari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Apa zee?." Tanya christy.

"Tadaaa." Zee mengeluarkan snack dari belakang punggung nya.

"Wihhh."

"Nih buat kamu, makannya pake ini aja ya?." Ucap zee.

"Tapi zee?."

"Aku gapapa, aku masi kenyang." Ucap zee.

" Zee gausa itu kan masi ada air putih." Ucap chika.

"Yaelah ka, nyantai aja napa si haha." Zee tertawa.

"Di makan ya..kalo ga di makan nanti di ambil olla." Ucap zee.

"Makasi zee!." Ucap Christy dan di angguki oleh zee.

Sebungkus snack itu lumayan besar, tadi nya zee ingin memakannya namun melihat christy yang sudah menahan lapar dari kemaren jadi zee kasi aja ke christy. Mungkin christy lebih butuh, pikirnya.

"Eughhh." Lenguh muthe.

"Kamu makan apa kit?." Tanya muthe.

"Nih makan snack dari zee, ayo makan bareng the." Ucap christy.

"Wahh.."

Chika yang melihat itu tersenyum, setidak nya adik tiri nya itu kenyang.





Saat sedang senyum melihat adik adik nya makan senyum chika luntur kala olla mengatakan.

"Keadaan ara gimana ya?.." Ucap olla.

"Nanti cari cara buat nemuin ara." Ucap gita.

"Seinget gue kaya nya ada drone ga si?." Ucap adel.

"Iya ada, makanya gue lagi mikirin cara ngambil drone nya." Ucap gita.

"Apa yang lo pikirin?." Ucap olla.

"Cara turun ke bawah nya la, drone di taro nya kan di ruang laboratorium." Ucap gita.

"Alah kalian mah ngerencanain doang, ujung ujung nya juga bakal kaya kemaren." Ucap misel.

"Lo diem kalo cuma jadi beban." Ucap jessi.

"Tcih."




Chika yang melihat anak anak sedang berdiskusi pun berdiri dan melihat keluar jendela.

Mata chika menangkap box hydrant yang selang pemadam nya sudah keluar.

"Guys kenapa ga make selang pemadam aja?." Ucap chika.

"Maksud nya?." Ucap ashel.

"Itu di depan ada box hydrant yang selang nya udah keluar, kenapa ga make itu aja? nanti di bikin simpul buat pijakan kaki." Ucap chika berjalan ke arah ashel.

DEATH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang