You give me a look then take it away,
I see right through you
I say alright alright alright, oh yeah
I wanna take her to my house.
.
.
Semua yang berada di meja itu tertawa begitu Mark selesai menjelaskan tentang apa yang terjadi saat ia baru saja tiba.
Ya siapa sangka, bahwa ada gadis di negri ini yang tak tau mantan idol dan penyanyi terkenal serta pewaris tampan bernama Mark Tuan.
"Tapi dia cukup menarik." Pungkas Mark dengan senyum kecil yang lebih mirip dengan seringai.
"Ya tentu kalau tak menarik tak mungkin kau menatapnya seperti elang menatap buruan." Sahut Young-hyun.
"Apakah dia gadis berdarah campuran atau American style?." Tanya pria berambut agak gondrong.
"Tidak, gadis itu benar benar definisi kecantikan Korea." Jelas Young-hyun.
"Apakah gadis itu berkaos putih , kalau ia dia sedang melangkah kemari."
Seketika semua menoleh, menatap kearah gadis yang berjalan kearah mereka. Gadis cantik dengan rambut indah yang memang benar memiliki kecantikan asli Korea.
"Mark Tuan-ssi , aku minta maaf." Ucap sang gadis sembari membungkuk.
Tapi bukan nya menjawab, Mark justru berdiri dan langsung mengandeng tangan si cantik yang menatap nya dengan tatapan bingung.
Membuat para pria tampan disana saling tatap dan langsung tersenyum penuh makna, melihat reaksi aneh Mark.
***
"Apakah kau benar benar marah? Atau kau akan langsung membawa ku ke kantor polisi?." Tanya Suzy, begitu mereka berhenti , tepat di depan mobil mewah yang sepertinya milik Mark.
"Tidak, aku hanya ingin kita bicara empat mata saja." Jawab Mark dengan nada lembut namun terdengar menakutkan.
"Kenapa harus di parkiran, juga kau kan selebriti apa kau tidak takut diintai dispatch?."
"Bukankah aku tak seterkenal itu, jadi untuk apa dispatch membuntuti ku."
"Eh soal itu, aku hanya asal bicara. Dan ya jika aku tak mengenal mu bukan berarti kau tak terkenal tetapi mungkin hanya aku saja yang tak mengikuti perkembangan tentang dunia selebritis. Jadi tolong jangan marah ya pada prempuan biasa saja seperti aku ini, maafkan aku ya pria baik hati." Jawab Suzy sembari menatap ke arah lain.
"Jika kau benar benar merasa bersalah dan tulus meminta maaf, bukankah setidaknya kau harus mengatakan itu sembari menatap ku." Ucap Mark, memajukan langkahnya.
Membuat Suzy beringsut mundur sehingga mengenai kap mobil dan hampir terjatuh kalau saja Mark tak menahan nya.
"Eh, apa ini tidak terlalu dekat?."
"Apa kau ingin di maafkan?."
"Kenapa kau selalu menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lain? Pun bukankah aku minta maaf, jika kau tak mau memaafkan ya urusan ku."
"Ah jadi kau tak tulus meminta maaf."
"Eh, aku benar benar tulus."
"Kalau begitu buktikan."
"Hah?."
"Jika kau tak ingin meminta maaf dengan tulus, bagaimana jika kau Menganti nya dengan menemani ku makan malam."
"Ah boleh, kebetulan aku juga lapar." Jawab Suzy yang pada dasarnya memang gampang disuap dengan makanan.
Tanpa tau bahwa malam ini bukan hanya makan malam yang jadi agenda mereka.
.
.
.
