While I’m taking you to my house,
I’m secretly going crazy
I Go (I Go) You Go (You Go)
We Go (We Go) Baby (One more time)
While I’m taking your hand
and going up this road, I’m going crazy
I know (I know) You know (You know)
We know (We know) Baby.
.
.
Suzy menatap Mark yang terlelap secara lekat. Sembari mempertanyakan tentang kemungkinan apa yang terjadi semalam, waktu setelah ia tertidur di tengah tengah film. Juga kenapa ia berada di kamar Mark dan terbangun dengan keberadaan pria itu yang menjadikan dirinya seperti guling hidup.
Suzy tak merasa harus komplain atau marah marah, karena ia tau mereka tak melakukan apapun selain istirahat diranjang yang sama semalam. Toh, bir tidak akan membuatnya mabuk dan ia juga tertidur bukan pingsan.
"Morning baby." Ucap Mark, dengan suara serak dan mata terpejam. Membuat Suzy buru buru mengarahkan pandangan kearah berlawanan.
"Aku bukan bayi mu dan juga bukan guling mu. Pun hanya buaya yang memanggil perempuan yang baru dikenal dengan pet name."
"Tak apa, tapi baby cocok untuk mu."
"Aku ini prempuan dewasa."
"Ya, prempuan dewasa yang terlelap tepat jam 9 malam."
"Memang nya orang dewasa tak boleh tidur tepat waktu?."
"Boleh saja."
"Aku lapar, bolehkan aku memakai dapur mu?."
"Silahkan baby." Ucap Mark, mengecup kening Suzy dengan tiba tiba.
Membuat gadis yang bangun tidur pun masih terlihat cantik itu membulatkan mata. Dan langsung terburu buru meninggalkan ranjang, tempat si penerus tampan yang kini menatap nya dengan tatapan manis namun mematikan.
***
"Sebenarnya aku penasaran, apa alasan mu membawa ku kemari, selain karena kau ingin berbuat mesum atau sekedar pamer?." Tanya Suzy , membuat Mark tersedak.
"Bukankah sudah ku jelaskan bahwa aku hanya ingin mengenalmu dan ya aku ini introvet yang lebih nyaman mengobrol di rumah ku sendiri." Jelas Mark, sembari menyendok kembali omelette buatan Suzy.
"Benarkah? Bagaimana jika aku benar benar sasaeng? Atau aku memerasmu dengan cara melaporkan mu ke pihak berwajib?."
"Kau bukan orang seperti itu dan ya aku juga bukan orang yang tidak memegang janji."
"Benar, kita tidak melakukan apapun selain makan malam dan menonton film. Tapi itu kan memang bare minimum. Juga kau seperti tak ada takut takutnya dengan rumor ya."
"Untuk apa takut? Toh jika aku dirumorkan berkencan dengan mu, tak masalah."
"Hah? Kita bahkan baru semalam bertemu, bagaimana bisa kau bilang tak masalah. Juga tolong jangan berkata perkataan yang membuat salah paham."
"Aku berkata jujur, juga siapa yang tertarik dengan gadis unik dan cantik seperti mu."
Suzy tak menjawab, lebih memilih untuk membereskan perlengkapan makan nya. Menghindari bertatapan langsung dengan Mark, karena lagi lagi semburat merah memenuhi pipi nya.
Pun sebenarnya Suzy juga tak keberatan jika harus dirumorkan dengan pria tampan dan mapan seperti Mark.
.
.
.
