rencana.

1K 103 0
                                    

"Bola matamu...Berubah"

Sontak Carmilla menyentuh matanya, dan menatapku.

"Kau salah lihat kath, mataku biru muda " Carmilka mengatakan itu, tapi aku tidak percaya.

Aku yakin dengan penglihatanku dan tidak akan salah, saat bernyanyi matanya berwarna oranye dan saat tertawa matanya menjadi hijau, dan saat berbicara barusan matanya bewarna biru.

Oke tak masalah jika dia tak mengaku, aku akan mencari tahu sendiri.

"Ah iya mungkin aku salah lihat" Jawabku singkat.

Kulihat jam pada handphone ku ternyata sudah hampir sore, bernyanyi dan mengobrol memang membuat lupa waktu.

Setelah kuingat ingat sepertinya kayu bakar persediaan ku habis, lebih baik aku mencarinya sekarang.

"Dengar,aku akan mencari kayu bakar untuk persediaan, kau tinggalah disini dan beristirahat lah, disana ada senapan yg ku gantung jika ada apa apa"ucapku pada Carmilla seraya berdiri dan meletakan kembali gitar ditempatnya.

" Aku boleh ikut? "Tanya Carmilla dengan ikut berdiri.

Aku menoleh kearah nya dan memandangi nya sebentar sebelum membuang muka " Aku tidak ingin membawa dua benda di punggungku, jadi tinggal lah kamu disini"segera ku langkahkan kaki ku sebelum Carmilla berbicara lagi.

Aku mencari kayu bakar disekitar rumah karena khawatir pada Carmilla yg sendirian,Langit hari ini cukup cerah pertanda tidak akan hujan nanti malam.

Setelah mengumpulkan banyak kayu bakar aku mengikatnya menjadi satu dan berniat pulang kerumah.

Namun aku melihat sesuatu yg familiar, ini kasa dan plaster miliku,ada 2 orang yg memakai ini, aku, Carmilla, dan si anak jaguar itu.

"Apa mungkin bekas anak jaguar? Tapi siapa yg melepasnya? Ku yakin aku merekatkan nya dengan cukup kuat"

Tak mau berlarut larut dalam pikiran, ku putuskan segera pulang mengingat hari yg semakin sore.

Dipikir pikir, baru 2 hari disini dan aku banyak mendapat kejadian aneh.tidak Seperti tahun tahun sebelumnya.

Brukk..

Ku banting kayu bakar itu dari atas punggungku menyusun nya hingga rapih.

"Pintu rumah tertutup, mungkin Carmilla tidur lagi" Pikirku.

Aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, di sini juga ada kamar mandi bertembok kayu, tenang saja ini aman tak terlihat dari luar.

Aku mandi sebentar saja, karena udara disini juga dingin membuat ku tak betah berlama-lama bersentuhan dengan air, segera aku keluar dengan handuk yg kulilitkan di rambutku, hal yg biasa kulakukan untuk mengeringkan rambut.

Omong omong aku keluar tidak dalam keadaan telanjang loh ya, aku sudah berganti baju didalam kamar mandi.

Aku langsung menuju rumah dan membuka pintu nya, keadaan sepi dan kosong yg kudapatkan, tidak ada Carmilla di dalam sini.

Aku segera keluar mencari keberadaan Carmilla, kemana sih dia pergi.

"Carmila.. Carmilla.. " Ku teriakan nama nya dengan kerasm

Tiba tiba ada yg menepuk bahu belakang yg membuatku terlonjak kaget.

"Hey ada apa kath? " Tanya Carmilla yg tiba tiba ada dibelakangku.

"Darimana kamu? Aku sudah melihat kedalam dan kamu tidak ada,Sudah kubilang kan untuk tetap disana dan beristirahat"

"Kath aku ada disamping,aku tadi mendengar ada suara grusak grusuk, kupikir itu kamu jadi aku memutuskan untuk melihatnya" Jawab Carmilla.

Disamping rumah? Tapi aku tidak melihatnya,Rumah ini tidak lah besar sekali sehingga bagian samping nya tertutup bagian depan.

"Oh ya? Tapi aku tidak melihatmu"ucapku dengan curiga.

" Iya tentu saja kamu tidak melihatku,kamu kan sibuk dengan rambutmu"

Masuk akal juga sih tapi itu masih terasa janggal,yasudahlah lebih baik kulupakan hal itu yg terpenting Carmilla aman tidak kenapa napa.

"Dengar, kamu tidak boleh kemana mana tanpaku, bagaimana kalau kamu tersesat dan diterkam hewan buas? Kamu tanggung jawabku selama disini, jadi jangan mempersulit ku" Ucapku panjang lebar, bukan apa sih.. Jika dia kenapa napa kan aku juga yg repot.

Carmilla meletakan tangan nya dipundaku "terimakasih telah mengkhawatirkan ku, tapi aku sungguh tidak apa"

"Aku tidak mengkhawatirkan mu, jangan percaya diri begitu" Ucapku sambil pergi kearah kayu bakar.

Aku berencana membuat api unggun malam ini karena cuacanya cerah tak menandakan akan turun hujan.
Kusadari kalau Carmilla menuju kearahku dan jongkok di sebelahku.

"Lebih baik duduk disana dari pada menonton saja"

"Kath aku ingin membantumu, jangan berkata seperti itu" Ucap Carmilla membuatku menoleh kearah nya.

"Kalau kamu ingin membantu, hidupkan saja obor yg ada di kayu itu, koreknya ada di saku ku"

Carmilla tiba tiba bergerak ke arah ku "mau apa kamu?" Tanya ku kaget melihat pergerakan nya.

"Aku mau ambil korek, katamu ada disaku" Jawabnya santai.

Oh god aku lupa, kenapa sih tiba tiba aku jadi kagetan seperti ini,lalu ku ambil korek dan kuserahkan kepada carmilla "hati hati jangan terlalu dekat" Pesanku pada carmilla.

Carmilla memberikan senyuman nya kepadaku sebelum beranjak untuk menghidupkan obor itu.

"Manis"

Segera ku alihkan pikiranku dengan melanjutkan menyusun kayu untuk api unggun.

Malam ini aku berencana untuk duduk di halaman rumah dan membakar umbi umbi an yg kutemukan di dalam hutan, umbi yg kuambil adalah umbi yg tidak beracun jadi akan aman jika dikonsumsi.

"Katherin lihat, sudah ku bakar obor nya dan aku masih aman" Ku lihat Carmilla dan ku berikan satu ibu jari sebagai tanggapan ku.

Carmilla menuju kearahku dan mengembalikan korek nya padaku.

"Kenapa buat api unggun? Memang nya nanti malam mau apa?" Tanya Carmilla.

"Aku berencana membakar umbi umbi an, lagi pula api unggun ini berguna untuk menghangatkan badan dan mengusir hewan buas yg ingin kesini" Jelas ku pada Carmilla.

Setelah selesai kususun,aku akan mencuci umi umbi an itu.Carmilla turut mengikuti langkahku.

"Lebih baik kamu kembali ke rumah dan nyalakan lampu dipan nya"

"Lampu dipan? "

"Botol botol kecil yg berisi sumbu, itu namanya lampu dipan" Jawab ku pada Carmilla.

Memang sudah jarang atau bahkan tidak ada yg menggunakan lampu dipan lagi, semua nya sudah beralih menggunakan lampu listrik sebagai sumber penerangan, jadi ya wajar kalau Carmilla tidak tau.

Carmilla pun mengangguk anggukan kepalanya, ku artikan dia sudah paham.
Sementara dia menuju rumah aku segera mengambil umbi dan mencucinya hingga bersih.

Ditengah kegiatan mencuci umbi, ku lihat Carmilla sudah duduk di tangga rumah dengan santainya, cepat juga dia.

Aku tau dia memperhatikan ku, diperhatikan olehnya di waktu yg hampir gelap seperti ini sebenernya membuat bulu kuduk ku sedikit berdiri.

Setelah semua nya bersih ku masukan umbi kedalam keranjang dan meletakan nya di dekat api unggun, setelah nya aku menuju kearah Carmilla yg masih memperhatikan ku.

"Mana koreknya? " Ucapku saat sampai didepan nya.

Dia lalu memberikan korek nya dengan masih menatapku" Berhentilah menatapku seperti itu carm, kau membuatku merinding" Ucapku didepan wajah Carmilla.

Sementara Carmilla hanya tersenyum, senyum yg tak dapat ku artikan.

FREAKY VAMPIRE (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang