Sejak 15 tahun hidup di dunia, Auriga selalu berpikir di masa depannya akan menjadi manusia sukses, pemilik apartemen mewah, menjadi orang kaya, punya banyak bisnis, keliling dunia, dan masih banyak lagi. Dulu, Auri kecil hanya berpandangan bahwa saingannya adalah manusia pintar, dan dia sangat percaya diri untuk menjadi yang terbaik. Auri yakin seratus persen bahwa dia bisa manusia pintar karena menurutnya menjadi pintar itu mudah asal mau begadang untuk belajar. Namun, kali ini pemikiran Auri sepenuhnya berubah saat dia bersekolah di kota.
Anak yang kemarin menjadi kebanggan desa Cempaka, kini harus hidup dalam satu lingkup dengan anak-anak kota. Pertama kali menginjak sekolah swasta, Auri pikir semuanya akan mudah, nyatanya memang ada sebuah jarak dalam tingkatan ekonomi. Bahkan di sini Auri telah menyimpulkan bahwa untuk meraih cita-cita, Auri bukan hanya bersaing dengan manusia pintar, melainkan juga bersaing dengan manusia yang mempunyai hak istimewa, sebut saja privilege.
-o0o-
"Kunci sukses itu adalah pantang menyerah dan rajin berusaha. Gue yakin seratus persen kalau gue bisa!"
-Kasih Auriga-"Gue gak bisa jamin lo bisa berhasil, tapi gue percaya lo bisa bertahan."
-Ananda Virgo Adhitama-"Kepada Auriga-Auriga di luar sana yang masih berjuang untuk menggapai mimpi. Catatan Jingga Virgo adalah sebuah apresiasi untuk kalian yang sudah bertahan."
-Orchy-
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Make Privilege
Teen FictionAuri sudah banyak mendengar banyak pesan dari motivator handal yang dia jumpai di seminar-seminar. Semuanya selalu berpesan sama, memulai segala hal dari nol untuk menciptakan angka seratus di kemudian hari. Sayangnya, para motivator itu lupa tentan...