Chapter 5. I'm so Tired Being Your Child!

18 5 0
                                    

Rapat OSIS adalah hal membosankan. Itu hal yang diakui oleh pengurus OSIS sendiri. Dengan lunglai tanpa semangat, Virgo membuka pintu ruangan. Ternyata belum banyak orang yang datang, itu bisa dimaklumi karena memang rapat adalah hal memuakkan. Seharusnya hari ini tidak ada rapat, tapi ketua OSIS kebanggaan SMARAMU malah mengagendakan kegiatan di luar proker yang katanya bermanfaat. Virgo ingin teriak, "Gak usah aneh-aneh bisa gak sih?! Capek banget gue jadi OSIS." Sayangnya itu hanya menggema di hati Virgo. Dia tak punya cukup nyali untuk meneriaki ketuanya.

"Anggota divisi lo mana, Go?" tanya May selaku ketua OSIS yang sangat semangat dan penuh dedikasi untuk memajukan SMARAMU.

"Udah pulang kali. Lo sih ngabarinya dadakan banget!" kesal Virgo.

"Minimal izin lah kalo pulang duluan. Lah ini yang izin cuma Auriga," jawab May.

"Loh, Auri pulang duluan?!" tanya Virgo dengan terkejut. Setelah kejadian bertengkar tadi, mereka tidak bertemu sampai sekarang ini. Virgo sudah memprediksi hal ini akan terjadi, tapi dia tidak memprediksi jika Auri akan pulang duluan.

Virgo
Auriii
Kok gak ngabarin sih
Maafff banget tentang kejadian tadii
Gue mau jelasin banyak tapi takut bikin lo tambah nangis
Tapi sumpahh, gue pengen jelasinn
Lo online tapi kok gak jawab sih? : (
Wajar lo marah ke gue
Gue juga marah ke gue
ANJIRRR
KOK CENTANG SATU SIHH
LO GAK NGEBLOKIR GUE KANNN?!
AURIIIII

Virgo panik, Auri benar-benar memblokir nomornya. Sekesal-kesalnya seorang Auri pada Virgo, baru kali ini mereka bertengkar hebat. Auri memang sudah terbiasa pulang pergi sendiri, tapi Virgo khawatir tentang kondisi Auri setelah mereka bertengkar. Karena mendesak, akhirnya Virgo memutuskan untuk menghubungi Leo yang merupakan musuh bebuyutannya di bidang basket.

"Kenapa?"

"Lo udah pulang?"

"Udah,"

"Auri udah sampai rumah?"

"Barusan." Barulah Virgo bisa menarik napas tenang. Minimal Auri sudah pulang dengan selamat meski gadis itu masih membenci Virgo.

"Dia kelihatan sedih nggak?"

"Gak tahu." Jawaban itu adalah penutup obrolan mereka. Virgo lalu menekan tombol merah karena Leo tidak berguna.

"May, gue izin, ya!" ucap Virgo sambil mengancingkan kemejanya yang tadi terbuka.

"Jangan dibiasain bolos rapat kalau gak urgent!" balas May.

"Ini gawat banget May! Ular tetangga gue lahiran, tapi walinya lagi liburan. Kasian dia feeling lonely," jawab Virgo asal, kemudian berlari meninggalkan ruang rapat.

"VIRGO!" Sayangnya, teriakan May tidak akan menghentikan langkah Virgo.

"Berasa gak ada harga diirnya gue jadi ketos!" Wajah cemberut May cukup menjadi pertanda bahwa rapat kali ini akan banyak ceramah dari seorang ketos dengan tema pentingnya menghargai pemimpin.

-o0o-

Di rumah, Auri berharap hari ini dia mendapat istirahat cukup. Bahkan Auri sudah merencanakan tidak akan belajar karena pikirannya sedang berantakan. Matanya sembab, tenggorokannya kering, dan rambutnya berantakan. Siapapun pasti mengira Auri tidak baik-baik saja, jadi Auri memutuskan memesan ojek online dari pada naik angkot karena malas berinteraksi dengan orang lain. Untungnya hari ini uang beasiswa cair, jadi Auri bisa memanfaatkannya untuk boros sehari.

"Auri pulang," ucap Auri begitu masuk rumah.

Di ruang tamu, ternyata Ibu, Bapak, dan Leo sudah berkumpul. Auri tidak tahu kenapa bapak ada di rumah, padahal biasanya belum pulang kerja.

How to Make PrivilegeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang