baru dimulai

7 1 0
                                    

Lian berdiri di sana tak bergerak dan menyaksikan punggung Senior berangsur-angsur menghilang saat ia berjalan pergi. Lian masih senyum bingung dengan rona merah yang tidak menghilang di wajahnya. Baru setelah beberapa saat setelah Senior pergi, Lian akhirnya menggerakkan kakinya yang mati rasa naik ke lantai atas.

Bangunan ini dihuni semua jenis sampah. Di lantai pertama, ada sekelompok bibi tukang gosip yang kejam dan serakah. Di lantai dua tinggal orang-orang yang belum meninggalkan apartemen mereka selama bertahun-tahun. Dan di lantai tiga, tinggal sampah terburuk dari semuanya, Yunika.

Lian dengan senang hati menyenandungkan lagu tanpa nada, mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka kunci pintu kayu tua itu.

"Aku kembali, Bu" Tidak seperti biasanya, hari ini ibu angkatnya tidak bisa lagi mempraktikan sihir menjijikkannya. Lian berjalan ke ruang tamu. Di tengah ruangan ada sebuah sangkar besar. Sangkar itu digunakan untuk mengurungnya setiap kali dia tidak patuh, tetapi sekarang, ada orang lain yang dikurung.

Wanita paruh baya dengan rambut acak-acakan mengulurkan tangan kurusnya berupaya untuk meraih Lian.

"! Kamu!! kamu Berani melakukan hal seperti ini pada ibumu! Kamu akan menghadapi pembalasan untuk ini!" Wanita paruh baya itu berteriak. Pipinya yang sebelumnya montok kini menjadi kering dan keriput. Matanya, yang dulu, cerah, telah redup dan penuh kebencian.

Lian tidak berbicara, tetapi terkekeh ketika dia berjalan menatap ibunya di sekitar kkamung. Tawanya membuat yunika gila.

Yunika merasa kekuatannya memudar dan hatinya dipenuhi ketakutan. Dia tidak tahu bagaimana bodoh kecil itu bisa mempelajari sihir ini.

"Biarkan aku pergi, putriku. Setelah ini Aku tidak akan bereksperimen denganmu lagi. Aku akan mewariskan semua pengetahuan ku kepada mu. Kamu akan menjadi penyihir terhebat yang pernah hidup! Aku berjanji! Selama kamu membiarkan aku pergi! Kita akan menjadi keluarga terbaik yang pernah ada!" Yunika menatap bodoh kecil yang berdiri di depan kandang tersenyum. Suaranya lembut dengan sanjungan dan pesona.

Lian berhenti tertawa, dan berjongkok, menatap ibu angkatnya di dalam kandang. Terlihat seperti dia benar-benar tersihir dengan kata katanya. Degan mantap dan perlahan Lian merogoh sakunya dan mengeluarkan kunci.

Mata Yunika menyala, menatap kunci dengan penuh harap. Dia mengejek Lian di dalam hatinya. Dia memang bodoh kecil, sama bodohnya dengan orang tuanya. Yang dia butuhkan hanyalah membujuk sedikit, dan mereka akan mematuhinya.

Tiba-tiba Lian tersenyum dan melemparkan kuncinya ke arah berlawanan. Setelah melihat ekspresi terkejut ibu angkatnya yang penuh keputusasaan, dia tertawa terbahak-bahak.

Bu, tahukah kamu bahwa aku selalu menunggumu bersikap lembut dan perhatian terhadapku. Setiap hari sejak kecil, Kamu mengikat aku di kandang, memaksa ku untuk minum obat pahit, dan menggores ku dengan pisau sampai aku berdarah. saat itu, senyum Kamu lebih lembut dari sekarang. Mata Lian menjadi semakin dingin dan tawanya menjadi lebih aneh.

Wajah Yunika berubah dalam sekejap. Dia bisa melihat dengan jelas bahwa kecil ini sudah gila dan menolak untuk melepaskannya. "Huh! Bodoh kecil! Apakah kamu benar-benar mengira aku ibumu? Ha! kalo aku mati, kamu tidak dapat menemukan siapa orang tua kandungmu lagi!"

Lian tertawa lebih keras, mengabaikan wanita yang telah berubah jelek dan itu..

Wajah yunika tenggelam dan dengan penuh kebencian mengakui, "Aku tahu itu. Kamu tidak pernah benar-benar menderita amnesia kan! IYA! Orang tua kandungmu aku bunuh saat mereka datang mencarimu. Orang tuamu benar-benar idiot!"

Tentu saja Lian tahu. Ketika dia berusia tiga tahun, Lian muda yang selalu percaya bahwa dia dicintai oleh ibunya, bertemu dengan pasangan yang aneh. Mereka memeluknya dan menangis, ingin membawanya, tetapi dihentikan oleh ibu angkatnya. Mereka ditipu untuk pergi ke daerah terpencil dan dibunuh secara brutal. Pada saat itulah, Lian menyadari bahwa ibu yang selalu ketat dengannya bukanlah ibu kandungnya.

kaledeiscopeWhere stories live. Discover now