reinkarnator

1 0 0
                                    

【Di sisi lain di tengah gelapnya malam karena tertutup awan tebal]

Haah! Hah! Hah! Huhh! "Tidak! Jangan kesini! Ini bukan sepenuhnya salah gue! Semua terjadi karena lu juga, dasar jalang!" Di rooftop gedung sekolah, Jina tersentak keras, wajahnya dipenuhi ketakutan.

Tuk tuk tuk..

seseorang berjalan menaiki tangga, itu mengeluarkan suara aneh. Mata Jina melotot hingga pembuluh darahnya terlihat. Jina menyaksikan tanpa daya saat sesuatu itu semakin mendekat. Tubuhnya tidak bisa bergerak karena takut, rintihan minta tolong terdengar lirih di tenggorokannya.

Tidak! Tidak! Jangan mendekat, Tidak! Aku minta maaf Biarkan aku pergi! Ahhhhhh!

Kemudian gadis muda itu jatuh dari gedung setinggi delapan lantai. Dengan BANG!, tubuhnya hancur rusak parah, merah darah dan daging menodai tanah.

malam Ini adalah malam pertama setelah kematian Lian.】

————— kutipan dari instance 《Strangeness》

(latte: hallo aku mau menjelaskan, ini yang akan terjadi diinstance bila Sarah tidak datang ke instance ini)

**********

Melihat seniornya yang cantik, mata Lian atau yang sebenarnya bisa kita sebut dengan Lian bersinar dengan cinta dan pahit. Dia melambaikan tangannya mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja.

Tidak, dia tidak bisa membiarkan Senior melihat penampilannya yang menjadi jelek saat ini. Lian diam-diam berjalan di samping Senior kesayangannya. Dia sangat ingin melaLiann diri, tetapi tidak tahan untuk pergi. Dia ingin memanggil nama Senior dengan suara baru nya yang tidak tahu mengapa menjadi sangat berat, dia takut ditanyai Senior.

Lian dengan kasar menutup bibirnya, hatinya dipenuhi dengan kebencian dan kebencian. Mengapa Tuhan tidak membiarkan dia Bahagia sekali saja?

Padahal dia dan Senior akan menjalani ke masa depan indah. jadi mengapa ini harus terjadi? Yunika sialan! Aku bersumpah aku akan menghancurkan jiwamu menjadi bubuk! hingga tidak akan pernah bisa bereinkarnasi!

Ketika mereka mencapai gedung sekolah, Lian menulis di buku catatannya: Senior, bel akan berbunyi. kamu nanti terlambat, Saya bisa pergi ke kelas sendiri.

Melihat Senior pergi, Lian merasa jantungnya sakit berdarah. Dia ingin bersama Senior selamanya, tetapi perubahan yang terjadi pada tubuhnya sangat memuakkan.

Dia tidak mau melihat ekspresi jijik yang mungkin ditunjukkan Senior ketika dia menemukan hal ini.

Tentu saja ada jalan keluar untuk ini! Pasti ada!, dia menggigit jari-jarinya dengan gugup.

Hanya dalam satu malam, tubuhnya mulai tumbuh sedikit demi sedikit. Meskipun kulitnya masih seputih dan sehalus batu giok, dibawahnya menyembunyikan struktur tulang maskulin.

Tubuhnya menjadi semakin tinggi juga, dan tumbuh lapisan otot yang tipis. Tubuhnya tampak lebih proporsional dan menyenangkan untuk dilihat. Wajahnya, yang awalnya pucat, juga secara bertahap mulai mengungkapkan sedikit daya pikat yang menyihir, yang jika dibandingkan dengan penampilan masa lalunya, membuatnya terlihat lebih tampan.

Tapi bukan ini yang Lian inginkan!

Dia.... Bagaimana dia menjadi seperti ini???!

Lian tenggelam membenci diri sendiri, dia mengencangkan jaket yang menutupi sekujur tubuhnya.

Dia sangat membenci tubuhnya saat ini.

Jina memelototi Lian dengan kebencian yang tak terkendali, ia berharap dia bisa membakarnya dangan tatapan sampai mati. Lian, yang sangat muak dengan dirinya sendiri, tidak memperhatikan sampah yang dia anggap akan segera mati.

kaledeiscopeWhere stories live. Discover now