15 - About Dane And Cara

73 6 4
                                    

"Kalian baru empat hari berada di sana, tapi dia sudah jarang menghubungiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kalian baru empat hari berada di sana, tapi dia sudah jarang menghubungiku. Apa dia mulai melirik wanita lain?"

Dari layar handphone Taylor, tampak Gigi Hadid mengomel karena kesal dengan Zayn yang sudah mulai jarang menghubunginya. Kedua wanita itu sedang melakukan panggilan video dengan perbedaan waktu sore di Afganistan dan pagi di Amerika Serikat. Taylor yang berada di sekitar Nurse Station terkekeh setelah mendengar omelan sahabatnya barusan.

"Tenanglah, aku akan memantau Zayn. Kupastikan dia tak akan macam-macam di sini."

"Lalu, kenapa dia juga sangat susah dihubungi?Apa pasien kalian banyak?"

Gigi bertanya. Lagi-lagi Taylor terkekeh lalu mengangguk.

"Pasien kami memang banyak dan datang silih berganti. Dokter di sini juga tak sebanyak dokter di Amerika, jadi kami harus bekerja lebih ekstra. Kau tahu? Pasien kami didominasi oleh anak-anak dan wanita. Aku tak jadi kesal dikirim ke sini karena kondisi kesehatan warganya masih di bawah rata-rata. Mereka semua membutuhkan kita." Mata Taylor sedikit berkaca-kaca ketika ia bercerita kepada Gigi. 

Gigi menghela napas lega. "Kupikir, dia sudah terpikat dengan wanita di sana. Baguslah jika kalian sibuk dengan pasien, terlebih kau, Tay. Apa kau masih sering memikirkan Joe?"

Taylor tampak berpikir sejenak.

"Di sini, kami selalu berhadapan dengan para tentara. Jadi, ketika melihat mereka terkadang aku terus memikirkan Joe, tak kenal waktu dan tempat." Jawabnya jujur.

Gigi mengangguk mengerti. "Kau tahu? Aku dapat melihat satu perubahan darimu."

"Oh, ya? Apa itu?" Taylor bertanya penasaran.

"Wajahmu. Menurutku, kau sudah tak sedih seperti dulu lagi jika sedang tentang membahas Joe." Jawab Gigi.

Taylor mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah? Baguslah jika kau melihat seperti itu."

"Kau di sini rupanya, Taylor."

Taylor menoleh ketika Zayn tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Taylor, aku mendengar suara Zayn. Apa itu dia? Teganya dia tak menyapaku. Padahal, di sini aku setengah mati merindukannya." Gigi berkata dengan kesal tak karuan.

Taylor hanya mengangguk. Ia lalu mengarahkan handphone-nya ke wajah Zayn yang kini ada di sampingnya.

"Kenapa kau tak memberitahuku jika sedang melakukan panggilan video dengan Gigi?" Protes Zayn.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang