Chapter 3 - Alden Adelard Sagara

38 3 0
                                    

Jika bertanya, siapa itu Alden Adelard Sagara mungkin kebanyakan orang akan mengatakan bahwa itu adalah seseorang dengan tampang yang sangat menawan, pintar, aktif organisasi, dan aktif berbagai kegiatan di kampus. Jadi, siapa yang tidak kenal dengan cowok itu. 

Alasha masih tersenyum membaca pesan yang dikirimkan Alden untuknya. Dia masih tidak menyangka, bahwa cowok itu akan mengajaknya untuk berada dalam suatu acara.

"Sha, daritadi gak berenti senyum ish" celetuk Cassie yang berada di samping gadis itu. Sedangkan yang dibicarakan masih tetap tersenyum.

"Gue gak menyangka, hari ini bakalan datang dalam hidup gue" ucap Alasha, kemudian melihat satu per satu sahabatnya.

"Alden itu definisi cowok perfect buat gue" sambung Alasha membuat Ela menggeleng kepalanya. Tidak lagi heran, dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut Alasha tentang Alden.

Every day, it is all about Alden.

"Udah gue mau ke kelas dulu," pamit Anastacia yang diangguki oleh para sahabatnya.

"Kalian gak kelas?" tanya Alasha

"Belom, nanti sore gue" jawab Cassie. "Kalau gitu, gue yang ke audit yah, acaranya Erlang" setelah mengatakan itu, Alasha langsung mengambil tasnya dan berlari pergi.

"Tuh anak kalau tentang Alden aja bahagia" celetuk Cassie yang melihat Alasha yang semakin menjauh. Mendengar itu membuat Ela mengangguk. "Kayaknya Alden udah jadi tujuan kebahagiaan Alasha deh" 

Begitulah definisi yang dilontarkan oleh para sahabatnya untuk seorang Alasha.

Alasha melewati lapangan luas, dan melihat beberapa kegiatan yang dilakukan disana. Namun ada sesuatu yang membuat langkahnya berhenti. Alden.

Ia melihat Alden yang sedang bermain basket bersama dengan teman-temannya. Melihat seorang Alden saja sudah bisa membuat dunia Alasha terhenti sejenak.

"Nanti kita ketemu lagi yah" ucap Alasha sebelum melangkahkan kakinya kembali menuju ke ruang audit untuk melakukan kegiatan panitianya.

Kenop pintu audit terbuka, Alasha melihat ada Erlang dan beberapa BPH lainnya. "Sha!" panggil Erlang membuat Alasha langsung bergegas menghampiri cowok itu.

"Hay! Sorry gue baru dateng"

"Santai aja. Belum mulai juga" balas Erlang membuat Alasha mengangguk.

Mereka melakukan rapat singkat terlebih dahulu, dan kemudian mulai bergabung dengan divisi mereka masing-masing. Alasha benar-benar fokus dalam melakukan tugasnya.

Sampai Ia tidak sadar bahwa sudah ada banyak chat dan panggilan di ponselnya.

Love for Summer

"Den! Oit!" panggil Azka sambil melemparkan bola basket kearah cowok itu. Alden menerimanya dan langsung memasukkan bola itu ke dalam ring.

Cowok itu berjalan keluar dari lapangan, membuat pandangan mata Azka dan Rayden mengikuti gerakan Alden. "Gue udahan dulu" ucap Alden dari kejauhan.

"Tumben, udah jompo kah?" tanya Alaric yang memang sedaritadi tidak bermain basket, cowok itu hanya duduk sambil membaca buku di kursi pinggir lapangan.

"Cape. Tapi udah di telpon nyokap buat balik" jelas Alden membuat Alaric menganggukkan kepala. Alden mengambil tasnya dan berdiri membuat Alaric melihat dirinya. "Balik duluan gue" pamitnya kepada para sahabatnya.

Cowok itu berjalan menjauhi lapangan, dan menuju ke tempat parkir. Namun sebelum itu Ia harus ke ruangan loker untuk mengambil barang yang tadi Ia simpan.

Love For SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang