Chapter 4 - Love for Summer | Satu Langkah
Suasana mobil sekarang hening. Keduanya tidak ada yang membuka percakapan, dan itu membuat Alasha sangat bingung. Dia tidak bisa berada dalam kondisi canggung seperti ini, mungkin dia harus memulai percakapan terlebih dahulu.
"Sorry repotin lo, harus nganterin gue" ucap Alasha mencoba untuk biasa saja. Walaupun matanya tetap menatap gedung-gedung yang mereka lewati.
"Gapapa. Gak repotin gue kok" balas Alden. Baik. Apakah mereka akan kembali berdiam-diam seperti ini?
"Lo...gimana bisa rekrut gue buat masuk panit lo?" sebenarnya ini hal yang sangat ingin Alasha tanyakan pada saat pertama kali Alden mengajaknya untuk panitia bersama.
Tampak berpikir sebelum menjawab, Alasha menatap dari samping wajah Alden. Cowok itu benar-benar membuat Alasha terpaku. Ia sudah sejatuh-jatuhnya pada pesona cowok bernama Alden itu.
"Temen gue yang rekomendasi. Azka. Lo pasti tau" ucap Alden membuat Alasha mengangguk. "Iya gue tau kok"
"Makasih yah udah mau ngajak panitia bareng"
"Seneng bisa kerja bareng lo juga kok" balasan Alden membuat Alasha terpaku. Dia senang, karena dengan begini dia tidak perlu mencari alasan untuk bisa bertemu dengan Alden. Disaat mereka panitia bareng, maka akan ada banyak waktu yang bisa digunakan untuk bertemu dengan crushnya itu.
Mobil Alden berhenti di pekarangan rumah milik Alasha. "Udah sampe"
Dalam hati gadis itu, ada sedikit perasaan tidak rela karena sangat cepat waktu yang dihabiskan untuk berbincang dengan Alden. "Makasih Den, udah mau anterin gue." Alasha sudah membuka pintu mobil dan keluar.
"Sama-sama. Lo jangan sedih-sedih lagi, yang semangat Sha" ucap Alden sebelum Alasha menutup pintu mobil itu. "Makasih." balas Alasha sambil tersenyum melihat ke arah Alden yang sudah menurunkan kaca mobil.
"Daahh" Alden melambaikan tangannya sebelum benar-benar pergi dengan mobilnya keluar.
Alasha melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah. Walaupun masih ada sedikit perasaan marah, namun semua itu sedikit berkurang karena kehadiran Alden tadi.
Dia tidak bisa mendeskripsikan, bagaimana pengaruh seorang Alden dalam kesehariannya, moodnya, dan semua hal yang Ia lakukan. Alden begitu berpengaruh pada dirinya.
"Asha? Sorry kakak tadi gak sempat liat chat kamu." Kenzie yang baru datang dari arah dapur menghampiri Alasha yang baru sampai di ruang tamu. "Gapapa kok kak" balas Alasha. Namun mata gadis itu langsung tertuju pada sang mama yang sedang duduk dan melihatnya dengan tatapan yang susah diartikan.
"Aku capek. Mau ke atas dulu" setelah mengatakan itu, Kenzie yang awalnya ingin mengajaknya berbicara menjadi tertunda. Biarkan Alasha sendiri terlebih dahulu.
Dia capek berada di rumah ini. Dia tidak suka dengan suasana dan tatapan pada dirinya dari sang mama yang begitu tidak menyukai dirinya. Apa kesalahan yang Ia lakukan di masa lalu, sampai mamanya sendiri tidak menyukai dirinya.
Mungkin bisa dibilang, kehidupan Alasha yang terpenuhi. Ia masih sangat bersyukur karena papanya yang begitu sayang pada dirinya.
Alasha meletakkan tasnya di atas meja, dan merebahkan tubuhnya di atas sofa dalam kamarnya. "Huftt...apa gue pindah aja ke apartemen yah?"
Ting...Ting
Alden Sagara
Alden: Sha. Nanti sabtu ada rapat.
Alden: Lo mau bareng gak?
Membaca pesan yang dikirimkan Alden membuat Alasha langsung menegakkan tubuhnya. Berulang kali melihat pesan yang masuk itu bukanlah mimpi. "Wehhh inii gue beneran gak mimpi?" tanyanya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Summer
Teen FictionKisah tentang Alden Adelard Sagara dan Alasha Oceana Aryandra. Definition of Alden - Alasha We both fell for each other, harder and harder