Jouwy's POV
Sudah tiga minggu ini aku tidak pernah bertemu dengan Rio lagi, apa dia benar-benar meninggalkan ku.?
Aku duduk termenung menatap langit-langit dalam kamarku.
"Aku sangat kesepian, aku kehilangan orang yang sangat berarti bagiku lagi mereka pergi begitu saja. Bodohnya aku percaya pada Rio, setelah dia muncul dan membuatku hari ku kembali berwarna sekejap dia menghilang lagi. Sial.! Dan lagi aku sudah sayang banget sama dia."********
Di sekolah, aku sudah kembali seperti Jouwy yang dulu tidak punya teman dan hanya menyendiri di taman atau perpustakaan. Aku seakan tidak mau mengenal siapa pun lagi, apalagi hubungan persahabatan.Author's POV
Jouwy membuka lembaran buku sambil mendengarkan lagu dengan headset di telinganya. Angin yang sejuk bertiup dengan tenang hingga rambut hitamnya sesekali menghalangi pandangannya. Suara bel masuk kelas sudah berbunyi, Jouwy segera melepaskan headset di telinganya dan berjalan menuju kelas.Bruk....!!!
Seorang cowok tak sengaja menabrak Jouwy, hingga jouwy kini telah terduduk di lantai.
"Maaf." ujar cowok tersebut sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Jouwy berdiri.
"Tidak, apa-apa." balas Jouwy dan langsung berdiri sendiri tanpa mempedulikan bantuan dari cowok tersebut. Tanpa kata-kata lagi, Jouwy pergi meninggalkan cowok yang masih berada di tempatnya.
"Hei tunggu." panggilnya.
"Ada apa lagi.?" jouwy membalikan badannya dan tanyanya jutek terhadap cowok itu.
"Boleh tunjukkin ruang kepsek gak.? Soalnya siswa lain udah pada masuk kelas." pintanya.
Jouwy hanya menghembuskan napas pasrah dan menganggukkan kepalanya kemudian berjalan duluan diikuti Cowok itu dibelakangnya. Cowok tersebut pun tersenyum.*******
"Ini ruangannya masuk aja, aku mau ke kelas dulu." ujar Jouwy sambil menunjuk sebuah ruangan yang berada di hadapan mereka.
"Ok makasih."Tok,,, tok,,, tok.
"Maaf bu saya terlambat." ujar Jouwy ketika memasuki kelas yang sudah ada bu Tiara dan tengah mengajar.
"Kamu dari mana saja.?" tanya bu Tiara.
"Dari toilet bu." jawab Jouwy dengan sopan.
"Baiklah duduk di tempat mu." kata Ibu tiara, Jouwy pun tersenyum.Di tengah kegiatan belajar, Jouwy tidak sedikit pun fokus di depan. Dia hanya menatap keluar jendela, entah apa yang ada di pikirannya.
Tok...tok...tok.
"Permisi." ada suara ketokan pintu membuat Jouwy mengalihkan pandangannya dari jendela dan tertuju pada asal suara itu.
"Silahkan masuk, oh yah anak-anak ada murid baru di kelas ini." ujar Ibu Tiara dan mempersilahkan siswa tersebut masuk ke dalam kelas.Siswa tersebut sudah tidak asing bagi Jouwy hanya saja dia belum tau namanya.
"Silahkan perkenalkan diri kamu." pinta Bu Tiara.
"Hai Guys, perkenalkan nama aku Kevin dan aku pindahan dari German." ujarnya "Semoga kita bisa berteman baik." lanjutnya dengan pandangan ke arah Jouwy. Jouwy tidak mengubrisnya.
"Ok, silahkan duduk di bangku kosong di sebelah Jouwy." ujar Bu Tiara.
Kevin hanya mengangguk mantap dan melangkah menuju bangku di samping Jouwy."Hai ketemu lagi, aku kevin." sapa Kevin,dan mengulurkan tangannya.
"Udah tau aku Jouwy" balas Jouwy jutek dengan pandangan ke papan tulis.Jouwy's POV
Aku berjalan menuju depan gerbang untuk menunggu jemputan, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di depanku.
"Pulang bareng yuk." tawar Kevin sambil menurukan kaca mobilnya.
"Tidak perlu aku bisa pulang sendiri sebentar lagi supirku datang." tolakku.
"Baiklah, aku duluan." kevin pun sudah pergi. Tak berapa lama jemputan ku sudah datang aku masuk mobil dan langsung melaju meninggalkan perkarangan sekolah.*****
Setelah makan siang, aku duduk di meja belajar untuk mengerjakan beberapa tugas yang belum kukerjakan. Rasa ngantuk yang menyerang membuatku kini tertidur di atas tumpukan buku. Saat bangun kulirik jam di meja belajarku, waktu menunjukkan pukul 17:45. Segera ku bangkit dari posisi ku dan masuk ke kamar mandi.Malam ini, aku pengen banget makan bakso. Kebetulan ada tukang bakso yang lewat, aku mesen satu mangkok. Saat aku lagi menikmati enaknya bakso, ada Kevin yang tiba-tiba muncul di hadapan ku dengan semangkuk bakso di tangannya.
"Boleh duduk di sini kan.?" tanyanya
"Boleh." jawab aku jutek seperti biasa.
"Makasih."
"Jadi ini rumah kamu, ternyata deket sama rumah aku." lanjutnya lagi. Aku tidak mempedulikannya dan hanya fokus terhadap bakso ku.Setelah selesai makan, tanpa pamit lagi aku langsung masuk ke dalam rumah.
Author's POV
Jouwy baru saja sampai ke sekolah dan turun dari mobil dan melangkah memasuki sekolah. Ketika sampai di kelas Ia langsung duduk di bangkunya, dan membuka novel dari dalam tas untuk dibaca.
"Hai" sapa seseorang. Jouwy hanya memutar bola mata malas, karena suara seseorang itu sudah sangat familiar di telinganya. Siapa lagi kalau bukan Kevin, kevin selalu saja menyapa Jouwy setiap hari selama beberapa minggu ini dari hari pertama masuk sekolah, walaupun pada akhirnya tidak dipedulikan oleh Jouwy.
"Apa dia tidak bosan.?" batin Jouwy. Kini Kevin telah duduk disampingnya. Mata kevin terus menatap Jouwy yang tengah fokus dengan kegiatannya.
"Cukup.! Jangan menatap ku seperti itu." jelas Jouwy sedikit membentak sambil menutup novel dan membantingnya di meja.
"Hehehehe maaf." ujar kevin dengan cengirannya.Haii haiii penulis amatiran yang ceritanya gaje update lagi. Kemarin-kemarin masih buntu dan masih mikir kelanjutannya kek gimana. Kalau udah baca mohon tinggalkan voment sama vote. Please. Mohon maaf atas ke typo annya dan ceritanya yang makin gak jelas.
Love you all*alina
KAMU SEDANG MEMBACA
you're My sunshine
Teen Fictionkisah ini menceritakan perjalanan hidup seorang gadis yang berusaha bangkit dari problematika kehidupan dan cinta yang menghampirinya. yap, Gadis tersebut bernama Jouwy adriana waston, seorang remaja yang cantik dengan mata yang indah, lelaki yang m...