why.?

26 4 0
                                    

Author's POV

Jouwy melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah dengan tangannya memegang sebuah buku dan HandPhone nya. Langkah nya kemudian terhenti ketika mendengar ada yang memanggil namanya. Dia pun membalikkan badannya ke asal suara itu.
"Jouwy...." teriak pria itu yang kini sudah tepat berada di hadapan Jouwy, dengan napas yang ngos-ngosan karena habis lari mengejar Jouwy.
"Nih headset lu ketinggalan, aku pikir kamu pasti butuh banget jadi aku ngejar kamu buat ngasih nih." ucapnya seraya memberikan haedset Jouwy.
"Ya ampun niat banget, gak paapa kali." ujarnya dengan headset yang kini susah beralih di gengamannya.
"Tapi thanks yah." lanjutnya lagi
"Sama-sama, aku balik yah." kevin berlalu dari hadapan Jouwy sedangkan Jouwy masih terpaku di tempatnya menatap kepergian Kevin.

******
Lembaran demi lembaran album foto dibukanya, di dalamnya berisi fotonya dan Rio. Walaupun sebagian besar adalah fotonya yang diam-diam diambil oleh Rio. Kata-kata manis yang disertai di dalamnya, membuat Jouwy bisa senyum-senyum sendiri ketika membacanya dan seketika berubah menjadi sedih ketika dia sadari bahwa penulis kata-kata manis ini sudah pergi meninggalkannya.

Flashback on

Jouwy telah sampai disebuah rumah mewah yang tak asing baginya. Yap, ini adalah rumah Rio setelah tiga minggu tidak ada kabar dari Rio, Jouwy memutuskan untuk mencari Rio dirumahnya lagi.
"Non, nyari siapa.?" tanya seorang satpam penjaga rumah ini.
"Nyari Rio pak."
"Oh den Rio. Dia udah pindah dek di london." jawab bapak tersebut yang berhasil membuat Jouwy tersentak kaget dengan wajah tidak percaya. Namun ia sudah bisa menguasai dirinya agar tidak terlalu shock. Gadis berambut panjang itu kemudian berlari meninggalkan perkarangan rumah itu, air mata sudah terkumpul di pelupuk matanya dan kini butir-butir air mata itu sudah jatuh membahasi pipi tanpa dia hendaki. Langkah kakinya terhenti di tepi danau, tubuhnya serasa tak dapat berdiri lagi. Ia pun terduduk di tepi danau dengan kepala yang ditenggelamkan ke dalam lututnya. Dia seperti telah kehilangan sebagian hidupnya. Suara tangisnya masih terdengar, dia masih bertahan posisinya. Ia pun mendongak kepalanya dan berdiri, dan melangkah meninggalkan tempat itu yang sedari tadi menjadi pelampiasan tangisnya.

Esok harinya, Jouwy terbangun dari tidur dan mata yang sembab akibat menangis tadi malam. Jika ada pertanyaan kenapa dia sangat merasa kehilangan.? Yah tentu saja karena cintanya yang sudah sangat dalam kepada Rio hingga tidak tau cara untuk kembali.

Tok..tok..tok.

Ketukan pintu kamarnya membuatnya bangkit dari tidur, dan berdiam beberapa detik untuk mengumpulkan nyawanya.
"Non ada paket buat non.?" ucap Bibi dari balik pintu kamar Jouwy. Tanpa menjawab Jouwy membuka pintu dan mengambil kotak tersebut.
"Makasih Bi." ujarnya dengan suara yang serak.
"Non sakit.? Apa perlu Bibi buatkan bubur.?"
"Gak usah bi, aku gak paapa.?" balas Jouwy meyakinkan.
"Baiklah."

Jouwy tidak langsung membuka kotak tersebut dibiarkan dulu di atas meja dan Ia pun beranjak menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Jouwy kini duduk di depan meja belajar tempat ditaruhnya kotak tadi. Rasa penasaran menghinggapinya, jari-jari lentiknya kemudian membuka ikatan pita di kotak tersebut. Di dalamnya terdapat, sebuah album foto dan selembar surat. Di ambilnya surat tersebut di depannya tertulis.

To : Jouwy
From : Rio

Matanya membulat sempurna karena membaca nama pria yang sangat dicintainya itu.

Isi surat.
Maaf, aku tidak pamit kepadamu. Karena aku tidak mau melihat air mata mu yang jatuh karena aku. Jouwy, kamu sangat berarti buatku. Aku tau ini akan menyakitimu tapi aku harus melakukannya ini bukan keinginanku. Maaf karena meninggalkanmu. Aku hanya ingin kamu tau satu hal bahwa aku sangat mencintaimu tapi bukan karena kamu sahabatku melainkan karena memang perasaan yang ada di dalam hatiku. Aku ingin memilikimu sepenuhnya, tapi kutepis keinginanku karena aku tau pada akhirnya aku meninggalkanmu. Jangan kembali seperti Jouwy yang dulu, cobalah berteman. Suatu saat aku akan kembali. See you Jouwy. I Love You.

Setelah selesai membaca surat itu dan memahami kata per kata yang ditulis Rio, dipeluknya surat itu hingga sedikit kusut. Tak lupa ia pun membuka album foto di dalam kotak Tangis nya semakin menjadi tatkala foto-fotonya bersama Rio terpampang jelas. Ia tak tahu kapan dirinya bisa tertawa seperti ini lagi.
"I Love you too, Rio" batinnya.

Flashback off

Yap, kini Jouwy sudah tahu bahwa pria yang dicintainya memiliki perasaan yang sama dan Ia percaya bahwa suatu saat Rio pasti kembali dan Jouwy akan menunggunya. Namun, sangat disayangkan Jouwy masih tidak ingin berteman. Ia sangat ingin berteman tapi ketakutannya mengalahkan keinginannya, apalagi berteman dengan pria.

*******
"Jouwy.." panggil kevin sambil melepas headset yang terpasang di telinga Jouwy.
"Apaan sih kevin, ganggu aja." ujar Jouwy kesal.
"Kenapa sih kamu jutek banget sama aku.?"
"Nggak paapa." jelas Jouwy sambil memperbaiki headsetnya dan berdiri untuk melangkah pergi. Tapi langkahnya terhenti karena kevin menahan tangannya.
"Boleh berteman.?" kata yang sedari tadi ingin kevin ucapkan sudah lolos dari mulutnya.
"Maaf Kevin, tapi aku tidak bisa." ujar Jouwy sambil melepaskan gengaman tangan Kevin.
"Tapi, aku sangat ingin berteman denganmu.?"
"Why.?"
"Karena kamu berbeda dari remaja cewek biasanya, dan aku ingin mengenal mu lebih jauh lagi." kata terakhir Kevin membuat Jouwy teringat lagi kepada Rio. Kalimat itulah yang berhasil membuat hati Jouwy luluh, dan bersahabat dengannya. Jouwy hanya terpaku di posisinya.
"Aku ingin bersahabat denganmu, ingin sekali tapi ketakutan mengalahkan keinginanku kevin." ujar Jouwy menjelaskan.
"Baiklah, kalau kamu tidak mau berteman setidaknya hargai kehadiranku." lanjut Kevin dengan menghembuskan napas pasrah.


Haii haiii readers, aku update lagi. Btw, tumben hari ini otak aku encer. Waaah keren tau, jarang-jarang nih otak aku kek gini. Jadi mutusin buat lanjut daripada ilang lagi kan mubajir. Tapi maaf yah kalau gaje. Maaf atas ketypoan nya yah. Tolong voment dan vote nya sekali lagi tolong tinggalkab Voment dan Votenya. Don't be siders, PLEASE. Love you all.

*alina

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you're My sunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang