CHAPTER 9

25 4 0
                                    

[ZERO]

PACKAGE

Paket umumnya ditujukan pada penerima dari pengirim, bisa berbentuk kotak, amplop, atau wadah lainnya. Lain hal jika yang datang adalah paket misterius, sebaiknya jangan gegabah untuk membukanya secara sembarangan.

_____________























"Eup-eup! Eup!"

Mulutnya ditutup dengan lakban sehingga tidak ada suara yang dapat dihasilkan, lengan diikat erat dan kakinya di rantai, sangat tidak memungkinkan untuk berjalan.

Suara pintu terbuka, langkah kaki beberapa orang terdengar masuk, begitu pun dengan keheningan yang datang.

Seseorang membuka penutup matanya.

Bajingan itu mengerutkan kening melihat lingkungan yang tiba-tiba cerah, perlahan menyesuaikan diri dengan cahaya saat membuka matanya, semuanya kini menjadi jelas. Di depannya ada seorang anak perempuan berumur sekitar 11 tahun, yang bahkan wajahnya tidak asing bagi pria buncit itu.

"Ep-hmp"

"Aku Rindou. Kamu pernah mengenalku, kan?" Ucap Rin.

Rin memperkenalkan dirinya pada bajingan itu dan menatap sekilas ke arah Natsume, yang berdiri di belakangnya.

Bajingan itu sangat terkejut saat melihat wajah Natsume hingga tubuhnya meronta-ronta di bawah kekangan tali dan rantai.

"Tolong tetap diam. Kamu juga harus mempertimbangkan posisiku karena aku sedang menahanmu."

Bajingan itu menoleh ke belakang setelah mendengar kata-kata itu dan melakukan kontak mata dengan seorang pria berwajah tegas dengan kacamata berbingkai kotak di kedua sisinya. Bajingan itu berhenti melawan ketika dia mengenalinya sebagai Taichi Ishikawa, pengacara lawan yang dia hadapi di pengadilan dalam kasus penggelapan dana tadi.

Ishikawa melepaskan lakbannya.

"Kwaaah....!" Bajingan itu memandang Natsume yang berdiri di depannya dengan tak percaya setelah rasa sakitnya mereda.

"N-Natsume...?"

"Ya. Ini aku." Jawab Natsume.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku ada di sini?" Ucap pria berambut cokelat dengan perut buncit itu.

"Kamu tidak ingat apa pun?"

Mendengar kata-kata Natsume. Dia mendengus kesal setelah kasusnya ditutup dengan akhir penahanan dan akan dilanjutkan besok di kejaksaan tingkat Mahkamah Agung, karena jaksa penuntut mengajukan banyak bukti termasuk kasus pembunuhan wanita hamil.

Sebuah rekaman video dengan jelas merekam fakta bahwa dia pergi ke apartemen tempat tinggal istri pertamanya pada hari kejadian. Andai saja ia terekam dari jauh, bajingan itu pasti bersikeras bahwa itu bukan dirinya. Namun di dalam video tersebut tertera jelas nomor mobil yang ia tumpangi.

"Natsume... kamu salah paham."

"Kamu tahu Natsume! Aku tidak bermaksud membunuh istrimu. Kamu harus percaya padaku!" Ujar pria dengan nama samaran Kobo itu. Bohong beribu bohong, jelas sekali bajingan itu yang menembak mati istrinya didepan mata kepalanya sendiri.

Reputasi perusahaan anjlok setelah berita beredar di beberapa kaca tv dan informasi semi formal lainnya.

"Hahahaha-!!" Natsume menunduk sessat sebelum tertawa terbahak-bahak dengan air mata mengalir di wajahnya, ia menendang wajah bajingan itu dengan sepatunya.

ZERO HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang