bonchap 1

645 133 4
                                    

Jevo terlihat berdecak memandangi layar ponselnya

"Gak punya kuota apa gimana sih anjing? Masa dari siang gak dibales-bales"

"Dek..makan yuk"

Jevo mengalihkan pandangannya pada asal suara

"Papah aja"

"Papah disuruh mamah manggil kamu"

Jevo mendengus lalu beranjak dari duduknya mengikuti sang papah kemeja makan.

Mendapati Miko yang sudah duduk disana sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum-senyun, Jevo mendekat pelan-pelan mencuri pandang pada layar ponsel abangnya.

"Iya sayang, kakak jemput bentar lagi yah" bacanya yang langsung membuat Miko mematikan ponselnya lalu memandang Jevo

"Lo anj-

"Miko" tegur Jayden

Miko memandang Jevo yang cekikikan dengan pandangan sebal.

"Abang mau pergi mah, padahal udah malem" ucap Jevo duduk disebelah Miko

"Gak boleh bang, besok sekolah" larang Athena meletakkan mangkuk besar berisi sayur yang baru saja matang

"Sebentar doang? gak lewat dari jam sembilan"

Athena menggeleng, "Gak boleh"

"Mah please, Miko udah janji sama Acha"

"Abang ngelawan mamah?"

Miko beralih pada papahnya, "Pah?"

"Jangan lewat dari jam sembilan" ucap Jayden

Miko langsung sumringah, "Yes!"

"Pah, kalo abang aneh-aneh gimana?" kompor Jevo, sebenernya dia bosen aja kalo Miko pergi.

"Biarin, namanya juga pacaran, yang gak punya pacar jangan sewot aja" ucap Jayden membuat Jevo mendengus

"Sekolah dulu yang bener baru pacaran"

"Hallah, bilang aja gebetanmu gak respon" tembak Jayden

"Kok papah tau?!"

"Oh jadi bener gak direspon?" ejek Miko

"Sialan"

"Jevo" tegur Tya dengan nada dan ekspresi tidak habis pikir

"Maaf mah" kikuk Jevo

"Kalian berdua pada kenapa sih mulutnya kayak gak ada filter, didepan orangtua kok ngomongnya kayak gitu sih nak?"

Miko dan Jevo hanya terdiam kikuk.

"Mamah gak mau lagi denger bahasa-bahasa kayak gitu dirumah ini yah, denger abang? adek?"

...

Miko udah pergi, dan Jevo masih uring-uringan karena pesannya belum dibalas oleh Jasmine.

"Kayaknya beneran gak ada kuota ini anak, gue isi ajalah anjing"

Dengan mudahnya Jevo langsung mengisikan kuota untuk Jasmine, kemudian dengan nekat pemuda itu menelfon nomor Jasmine

"Halo?"

"Beneran gak ada kuota ini bocah, balas chat gue, kuota lo udah gue isiin, dah yah"

Tut

"Nah dek"

Jevo mengalihkan atensinya dari layar ponselnya pada sang mamah yang meletakkan semangkuk buat potong dihadapannya

"Thank you mamah" ucap anak itu

Peri Cintaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang