Siang hari, Amanda yang telah menyelesaikan kelasnya, ia keluar dari kelasnya bersama Zee dan Marsha. Mereka bertiga berjalan menuju kelas Chika, berniat menunggu karena ingin makan bersama."nongkrong lah man ntar malem, lu sama indira mulu, kita dilupain" -ucap Zee di sela-sela menunggu Chika keluar kelas
"kak zee gak boleh begitu, biarin lah manda sama indira dulu orang lagi kasmaran" -celetuk Marsha
"ya tapi kan waktu kemarin dia ilang-ilangan bukannya ke kita malah ke yang lain sha, kan kita juga temennya manda"
"iya iya udah nanti gua ikut nongkrong" -Amanda membalas ucapan Zee yang terlihat kesal
"boong lu, ntar si indira pengen keluar gak jadi lu ke tongkrongan, sekarang juga lu jarang keluar tengah malem" -bantah Zee
"iya soalnya nyokap gua dirumah, nyokap gua minta gua buat nemenin dirumah, makannya waktu gua kalau gak buat indira ya buat mama gua" -jawab Amanda
"kamu udah damai sama mamamu, man? " -tanya Marsha dan membinarkan matanya karena merasa senang mendengar ucapan Amanda
"ya gitu deh" -singkat Amanda
"kok bisa?" -balas Zee dengan mengerutkan dahinya
"ih kak, bersyukur dong manda deket sama mamanya, malah nanya gitu" -ucap Marsha sambil memukul lengan Zee perlahan
"ya nanya doang sha"
"woy"
Suara yang terdengar sedikit keras, membuat ketiga orang yang sedang duduk bersama menoleh ke arah suara tersebut. Itu adalah suara Chika, yang akhirnya keluar dari kelasnya. Amanda yang melihat itu, ia pun melihat ke arah pintu kelas seperti mencari seseorang.
Chika yang menyadarinya pun, menutup wajah Amanda sekilas dengan satu tangannya, "indira mulu yang dicari"
Celotehan Chika membuat wajah sinis Amanda muncul, tetapi hanya sesaat karena setelah itu Amanda melihat Indira keluar dari kelas. Ia melihat Indira tersenyum padanya, Amanda pun membalas senyuman itu.
"yaudah ayo ke kantin gue laper banget" -ucap Chika
"bentar"
Perkataan Amanda membuat Zee dan Chika memutar bolanya malas, sudah pasti Amanda menghampiri Indira terlebih dahulu. Sedangkan Marsha hanya terkekeh melihat kakak-kakaknya ini terlihat tak sabar.
"mau makan?" -tanya Amanda kepada Indira
Indira menganggukkan kepalanya, "aku mau makan sama temen-temen, kamu juga mau sama temenmu kan?"
"kalau kamu mau makan sama aku, aku mau"
"jangan dong, nanti temenmu kesel sama kamu dari kemarin kamu sama aku terus" -balas Indira
"ya gap-"
"lo mau makan ama kita atau indira, kalau sama indira kita tinggal nih" -ucap Zee memotong percakapan Amanda
Amanda pun menghela nafasnya, dengan mengarahkan kepalanya ke arah Zee sambil menunjukkan jari telunjuk dibibirnya, berniat meminta Zee untuk diam.
Indira yang melihat hal itu, merasa tak enak, lalu ia menyentuh lengan Amanda, "sana kasian temenmu laper"
Amanda memegang tangan Indira yang berada dilengannya, "yaudah" -ucap Amanda, ia melepaskan tangannya dari Indira, lalu ia berjalan ke arah temannya
Indira tersenyum menatap kepergian Amanda, lalu ia bergegas pergi menghampiri temannya.
-
📍Kantin"si indira makan dimana dah man, gue chat kitty gak dibales-bales" -tanya Chika kepada Amanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [End]
General Fiction"lo gak pernah ngrasain jadi gua ra" -Amanda mulai tak bisa mengontrol emosinya "gua cuman penuh luka buat lo" "aku sanggup jadi obat dari luka-lukamu" -Indira berkata dengan suara lembutnya