Bab 1: Aku, Emily & kak Raff

19 2 0
                                    

he's a good friend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

he's a good friend. Loving cousin, family man, handsome, talented, strong, a cop who is loyal to his oath rather than his own life

***

Welcome in my new story guys!

Buat yg udah baca The Between series lain pasti udah tau kalo cerita ini merupakan cerita ketiganya. Dan buat yg blm baca, aku sarankan untuk dibaca dua cerita sebelumnya dulu ya, karena ceritanya nyambung. Okey?

(♡˙︶˙♡)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(♡˙︶˙♡)

Happy Reading

🍷

Kalian tahu, sejak aku kecil kedua orang tua kami selalu memanjakan kami, terutama Emily. Dan seterusnya seperti itu sampai kami remaja.

Awalnya aku selalu merasa kesal atas ketidakadilan ini, aku kesal, marah, iri dan selalu membencinya.
Emily selalu merenggut segalanya, barang ku, mainan ku, pakaianku bahkan perhatian Papa-Mama. Aku tak pernah menyukai gadis itu. Makanya, aku selalu menjauhinya. Bahkan dihari ulang tahun kami. Setiap waktu dia semakin menyebalkan dan egois. Bukan hanya Papa-Mama, teman-temanku menjadi miliknya.

Tetapi terima kasih pada Emily, berkat itu aku jadi lebih mudah memilih-milih teman. Aku mempersempit lingkungan pertemanan ku, bahkan dari waktu. ke waktu aku sama sekali tak butuh teman, aku jadi terbiasa sendirian. Berkelompok dengan orang lain yang disebut berteman, menurutku hanyalah perkumpulan orang-orang munafik. Sama sekali tak ada gunanya.

Aku juga tak perlu bermain dengan gadis itu. Sebab papa-mama selalu ada untuknya. Aku tak suka bermain, petak umpet, boneka yang bisa berbicara, kotak musik, gaun princess, apapun itu. Membaca novel misteri jauh lebih menyenangkan.

Suatu hari koleksi novel misteri milikku ditemukan rusak. Emily pelakunya. Aku kesal sekali hari itu sampai aku ingin memukul jika saja Papa-Mama tidak menahan dna terus membelanya. Aku marah, kecewa, dan sedih. Pergi dari rumah.

The Between Villains (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang