BAB 21

330 21 14
                                    

Haechan : apa kau sengaja mengenakan pakaian itu didepan ku? Hah? (Ucapnya tertawa pelan sembari melihat pakaian istrinya yang hanya mengenakan kaos kebesaran sampai terlihat paha)
Ningning : tidak, ini juga kan kaos mu (jawabnya pelan)
Haechan : kemarilah (suruhnya)
Ningning : apa? (Bingungnya)
Haechan : hm? (Ucapnya mengerucutkan bibir sembari meminta peluk kepada istrinya)
Ningning : cepat bangun ini sudah siang (suruhnya)
Haechan : aku tidak akan bangun sebelum kau memelukku
Ningning : tapi kan ini diruang tamu, apa kau lupa bibi akan melihat kita (ucapnya malu malu)
Haechan : biarkan saja, sini (suruhnya yang mana langsung dipeluk oleh ningning) aku sangat mencintaimu (ucapnya pelan sembari mengelus dan mencium kepala ningning)
Ningning : iyaa aku tau hehehe (senangnya dan memeluk haechan lebih erat)
Haechan : apa kita bikin anak saja?
Ningning : hah? (Terkejut)
Haechan : kenapa terkejut? Kan biar rumah ini ramai (ucapnya tersenyum jahil)
Ningning : kau ini.. (ucapnya sembari mengelitik perut sang suami)
Haechan : hahahaha geli tau
Ningning : biarin heheheh (masih mengelitik perut sang suami)

Mereka saat ini sedang bercanda gurau diruang tamu, tiba tiba mereka berhenti dan terkejut karna kedatangan seseorang.

Jeno : apakah ini yang kau lakukan dihari liburmu?
Ningning : oh? Selamat siang ka Jeno, ka jaemin dan ka renjun (ucapnya sopan sekaligus terkejut dengan kedatangan mereka)
Haechan : ada apa kalian kemari? (Ucapnya malas)
Renjun : heii ayolahh apa kau tidak menyuruh teman mu ini untuk duduk dulu
Haechan : buat apa? Kalian pasti hanya ingin membahas masalah yang kemarin kan?
Jeno : ning'a apa kau bisa membuatkan kami minuman? (Suruhnya tiba tiba)
Ningning : hah? Ah iya tunggu sebentar
Haechan : ada bibi kenapa kau menyuruh istriku?
Jeno : hanya ingin saja (ucapnya pelan  sembari mendudukan dirinya disofa)
Renjun : ning'a aku mau jus jeruk!!! (teriaknya yang membuat mereka kaget)
Ningning : iyaaa!!! (Jawabnya teriak)
Renjun : hahahaha
Haechan : apa kau kemari hanya ingin menyuruh istriku?
Jaemin : bisakah kau tidak berburuk sangka pada kami?
Jeno : apa kau baik baik saja?
Haechan : yang kau lihat?
Renjun : sepertinya kau sakit (ucapnya serius)
Haechan : cih, dasar gila (ucapnya sembari melemparkan bantal ke renjun)
Jeno : wonyoung memiliki videonya, (ucapnya tiba tiba yang membuat haechan diam) apa kau tau?
Haechan : aku tau, dan aku sudah melihatnya kalian tenang saja
Jaemin : lalu? Apa yang akan kau lakukan?
Haechan : kau seharusnya sudah tau na jaemin
Jaemin : apa kau ingin membunuhnya juga?
Haechan : tidak tau juga (ucapnya sembari bersmirk)
Renjun : oh, makasih ningning'a (ucapnya tersenyum)
Ningning : sama sama ka (jawabnya tersenyum juga)
Haechan : masuklah kekamar (suruhnya pelan dan langsung di iyakan oleh istrinya)
Jeno : dia anak Yunho kalo kau lupa
Haechan : lalu? Apa itu bisa mencegahku?
Aku bisa membuat mereka mati ditangan ku jika aku mau (ucapnya kesal)
Renjun : lebih baik jangan langsung membunuhnya, kau bisa memberi dia pelajaran dulu
Haechan : aku bukan dosennya, kenapa aku harus memberinya pelajaran
Jaemin : yang dikatakan renjun benar, kau harus lebih hati hati haechan'a
Haechan : ada apa dengan kalian? Apa kalian satu kelompok dengan mereka?
Jeno : apa kau gila?! Kita temanmu kita hanya tidak ingin kau kenapa napa! (Ucapnya kesal)
Haechan : ini urusanku, hanya aku yang tau apa yang harus aku lakukan dan kalian tidak usah ikut campur! (Ucapnya menahan kesal) kalian bisa pergi sekarang?! (suruhnya menahan kesal)

#dirumah Baekhyun

Winter : bu, sepertinya aku harus kerumah ka haechan
Taeyeon : untuk apa?
Winter : hanya ingin saja, apakah boleh?
Taeyeon : tentu saja kenapa tidak, ibu akan membuatkan oleh oleh untuk mereka sebentar
Winter : baiklah (ucapnya senang)
Baekhyun : apa mereka baik baik saja? (Tanya nya pada winter)
Winter : tentu saja, kenapa ayah tiba tiba bertanya seperti itu?
Baekhyun : tidak, ayah pikir sudah lama tidak melihat mereka, oh iya apakah mereka sudah memutuskan untuk memiliki seorang anak? (Tanya nya pada winter tapi dijawab langsung oleh istrinya)
Taeyeon : benar, winter'a coba kau tanyakan pada mereka apakah mereka ingin mempunyai anak atau tidak, kalo iya ibu bisa pilihkan tempat honeymoon yang bagus (ucapnya antusias)
Winter : ishh ibu, kenapa ibu dan ayah tidak bertanya langsung saja dengan mereka (kesalnya yang membuat kedua orang tuanya gemas)
Baekhyun : kau kan ingin kesana, kenapa tidak kau saja?
Winter : tapi...
Taeyeon : apa kau tidak kasian dengan ayah dan ibumu ini, ibu dan ayah ingin sekali menggendong cucu dan lagi juga apa kau tidak ingin mempunyai seorang ponakan? (tanya nya pura pura sedih)
Winter : ihhh iya aku akan menanyakannya pada mereka nanti, kalo begitu aku berangkat dulu ya (ucapnya lalu pergi)
Taeyeon : bagaiman jika winter menikah? Aku pasti akan sangat sedih (ucapnya sambil melihat kepergian winter yang lama lama menghilang dari balik pintu)
Baekhyun : kenapa sedih? Bukankah lebih bagus hahahahaha (goda nya)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy?    (Haechan X NingNing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang