BANTUAN

45 3 0
                                    

Inupi membawa tetamunya (lebih tepat temannya) ke ruangan yang ada di rumah keluarga Hajime agar mereka lebih leluasa untuk berbincang bincang tentang permasalahan yang Inupi ingin meminta bantuan daripada mereka untuk diselesaikan.

Saat sudah duduk di atas zabuton sambil dihidangkan secangkir teh oleh seorang pelayan, mereka pun memulai perbualan

"Aku kaget saat mendapat kabar bahawa kau memanggil kami bertiga karena ada bencana yang terjadi disini. Emangnya bencana apa?" tanya pria berambut hitam panjang dengan gigi taring yang sedikit kelihatan, bernama Baji

"Itu---" belum sempat Inupi mengatakannya, Kazutora (pria berambut Hitam belang kuning) memotong

"Sebelum itu, kenapa kita berada di kediaman Hajime-Sama dan bukannya bertemu di luar? Apa tugas mu kali ini ada kaitan di kediaman Hajime-sama??"

Melihat ketiga temannya agak penasaran, dia menghela nafas sejenak

"Sebenarnya, aku ingin kalian siasat tentang insiden yang terjadi di upacara pernikahan tempoh hari"

Ketiga mata teman Inupi seketika berkedip beberapa kali

"Pernikahan? Apa ada putera Hajime-Sama yang mengadakan upacara pernikahan?" tanya Baji

"Emangnya siapa yang nikah?" tanya Naoto turut kebingungan

"Aku.." - Inupi

"Eh?" - Naoto

"Eh??" - Baji

"Ha?" - Inupi

"Eh???" -Kazutora

"Ehh??" - Baji

"EHHHHH?!!!!!!" - Naoto, Baji & Kazutora

.
.
.
.

SKIP

"Hajimemashite, Kokonoi desu (Senang bertemu dengan anda, saya Kokonoi)" kata Koko sambil membungkuk sopan, menyapa ketiga teman Inupi

"Ini adalah Istri ku. Kokonoi Seishu"

"Eh?!!!!" lagi dan lagi Baji, Kazutora maupun Naoto kembali kaget

"K-Knapa gak bilang-bilang yang kau mau menikah!" teriak Baji heboh

"Kalian kebablasan atau gimana?!"

PAK!

Kazutora mengusap kepalanya yang dipukul oleh Inupi

"Jaga mulutmu! Aku bukan pria yang sebrengsek itu!!"

Inupi menarik nafas dalam-dalam, ada sedikit rasa menyesal karena sudah memanggil Kazutora dan Baji, tetapi mau bagaimana lagi dia memerlukan bantuan dari mereka berdua

"Banyak hal yang terjadi, lagian pernikahan kami diatur cuman dalam waktu tiga hari atas perintah mertua ku"

"Mertua? Maksudmu--" Kazutora

"Hajime-Sama?" - Baji

"Kau.. Apa kau sekarang menantunya?" tanya Kazutora dan Baji kompak

"Iya"

"Eh?!!!" Baji & Kazutora

"Kalian kaget mulu knapa sih?!" teriak Inupi yang sudah stress sendiri dengan kedua teman luknatnya ini

"Siapa yang gak kaget jika mendapat tahu tentang perkara seperti ini! Kau aja nikah gak bilang-bilang!" - Baji

"Sudah aku katakan acara pernikahan kami diatur cuman dalam waktu tiga hari! Kalian pikir dalam waktu begitu bisa secepatnya sampai ke telinga kalian dan juga yang lain?!"

"Benar juga..." bisik Baji & Kazutora pelan

Naoto berdehem kecil, coba memecahkan rasa janggal yang sedari tadi dia dan Koko rasakan sepanjang ketiga pria dihadapan mereka berdebat akan sesuatu yang sepele

"Jadi Inupi-kun, bisa kau ceritakan bagaimana insiden tempoh hari terjadi?" tanya Naota mengalihkan topik pembicaraan

Inupi pun mulai menceritakan kejadian yang terjadi, dan kelihatan ketiga teman Inupi menanggapi cerita dari Inupi dengan sangat serius

"Jadi upacara pernikahan kalian tiba-tiba kedatangan hewan ternakan yang terlepas dan paling parah mengamuk?" kata Baji sambil meletakkan tangan di dagu, tanda sedang berpikir

"Dari cerita mu saja sudah sangat aneh, mana mungkin hewan ternakan yang seharusnya berada di dalam kandang bisa lepas begitu saja. Melainkan pintu kandangnya lupa ditutup atau jangan jangan... Sengaja tidak ditutup?" kata Kazutora berteka teki

"Kau bilang hewan ternakan juga mengamuk dan memusnahkan segala apa yang ada di upacara pernikahan kalian. Jika berfikir logis, hewan ternakan tidak sama seperti hewan liar yang punya insting untuk memburu. Mereka gak bakalan menyerang melainkan ada yang memicu untuk mereka berbuat demikian." kini Naoto pula yang berteka teki

"Aku juga merasakan keanehan yang kalian rasakan, karena itu aku memanggil kalian bertiga untuk membantuku menyelesaikan masalah ini"

Inupi mengenggam tangan Koko

"Aku harap kalian bisa membantu ku untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, karena jika tidak. Koko akan terus disalahkan dan aku tidak mahu istri ku terus terusan dipandang buruk bahkan dicap sebagai "pembawa kesialan""

"Pembawa...kesialan?"

Naoto, Baji maupun Kazutora berkedip bingung

Koko hanya menunduk, manakala Inupi melirik Koko sejenak sebelum kembali menatap ketiga temannya

"Ada hal yang harus aku ceritakan kepada kalian, ini melibatkan istri ku tapi aku harap kalian bisa mengerti dan tidak langsung menghakiminya"

Inupi menarik nafas pelan sebelum kembali membuka suara

"Apa kalian pernah mendengar tentang "Kuro Neko" ? "

BLACKCAT & WILDDOG (InuKoko)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang