04. Dua Cerita yang Berbeda

6 4 0
                                    

Cinta itu sesuatu hal rumit yang bisa merubah siapapun menjadi bodoh, jika memang sebesar itu rasa cinta yang dimilikinya.

Tidak peduli akan seberapa sakitnya, sejuta luka yang tercipta pun akan sembuh hanya dengan setitik cinta yang diberi bagi orang yang benar-benar telah jatuh ke dalamnya. Namun, akan sampai kapan ia seperti itu? Bukankah terlalu disayangkan untuk bertahan dalam sejuta luka hanya untuk setitik cinta yang tak berlangsung lama? Itu terlalu mahal untuk dibayar.

Lagi, cinta itu sesuatu hal rumit yang bisa merubah siapapun menjadi bodoh. Jadi, salam hangat untuk siapapun yang telah berhasil menjadi penjahat namun tetap abadi menjadi pengisi hati.

"Bandung itu indah, tetapi keindahannya seketika hirap setelah aku tak lagi berjalan denganmu."

Di sini ia berdiri, bersandar di pertengahan tiang bendera di Jalan Asia-Afrika. Pemuda itu menatap jalanan yang ramai dengan tatapan yang sarat akan arti.

"Apa kabar? Kapan aku bisa melupakanmu?"

Lagi, ia masih sibuk dengan pikirannya di tengah-tengah bisingnya kota yang memecah keheningan malam.

Desir angin meniup lembut surai hitamnya, dan membiarkan mata indah berbulu lentik itu terpejam sembari berkhayal adanya tangan yang tengah ia genggam saat ini.

"Dan melanjutkan hidup."

Pejam itu kembali terbuka dan menatap jauh ke seberang sana. Terlihat bayangan seorang gadis cantik yang tengah berdiri berseberangan dengannya-dengan senyum manis yang terlukis di bibir indahnya. Namun, sedetik seusai ia berkedip, bayangan itu pun menghilang dan menyisakan luka yang semakin menganga di dalam hatinya.

"Itu menyakitkan, tapi aku rindu."

"Makasih, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih, ya."

Lini tersenyum ke arah pemuda yang kini ada di hadapannya. Ia begitu menatap kagum akan ciptaan Tuhan yang satu ini, seorang pemuda yang selalu menemaninya sejak 5 tahun terakhir. Bagi Lini, dia adalah rumah ke dua setelah keluarganya.

Pemuda tampan berambut gondrong itu bernama Riki, Riki Martadinata. Mereka bertemu di sekolah yang sama sewaktu SMA, hanya saja mereka berada di kelas yang berbeda. Sedari dulu mereka begitu dekat, bahkan tak sedikit yang menganggap jika mereka memang memiliki hubungan yang lebih dari sebatas teman. Tetapi sayangnya mereka salah, dan yang menjadi perkiraan mereka itu adalah keinginannya juga hingga saat ini.

Lini ingin mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya, karena ia pikir, ini terlalu berlebihan jika hanya disebut sebagai pertemanan biasa setelah ia mengingat-ingat apa saja yang sering mereka lakukan selama ini.

Dimulai dari saling mengganggu dan memanggil 'Sayang' kerap kali mereka lakukan. Bahkan tak jarang Riki selalu mengirimkan makanan untuk si gadis secara tiba-tiba, dan mendengarkan segala keluh kesahnya selama ini. Ketika ia menangis, maka ialah yang akan menjadi penenangnya. Rasanya peluk hangat dari Riki hanya ia seorang yang bisa merasakannya selama ini.

ARKAISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang