Chapter 28

1.9K 184 46
                                    

Hari ini setelah hampir 2 minggu dirawat di rumah sakit, setelah kondisinya dinyatakan membaik, Canny akhirnya diperbolehkan pulang.

Walaupun masih harus menjalani prosedur rawat jalan untuk beberapa waktu kedepan, sedikit tidaknya kondisi gadis itu sudah kembali pulih.

Semua orang menyambut kepulangan Canny dengan penuh sukacita. Mereka benar-benar lega karena akhirnya si kecil kesayangan mereka bisa kembali ke rumah.

Sesampainya di mansion, Canny lantas turun dari mobil diikuti oleh keenam kakak dan juga ayahnya. Ada juga para bodyguard yang bertugas mengurus barang-barang Canny yang terbawa selama ia menjalani rawat inap.

Dengan dituntun oleh Asa dan Pritha, Canny memasuki mansion dengan wajah sumringah. Sepertinya ia benar-benar rindu rumahnya.

"Non Canny!"

Melihat kedatangan Canny, Bi Susi yang sedang membereskan ruang tengah langsung berlari menghampiri sang anak majikan.

Senyum lebar terpatri di wajah wanita paruh baya tersebut, merasa sangat senang karena gadis yang dirindukannya akhirnya bisa ia lihat lagi dalam keadaan sehat.

Tanpa perlu merasa canggung ataupun segan, Bi Susi meraih tubuh kurus Canny untuk dipeluk. Canny juga membalas pelukan itu tak kalah erat.

Asa dan Pritha yang tadinya memapah Canny bahkan dengan sukarela menyingkir, memberi ruang pada Bi Susi untuk melampiaskan kerinduannya dengan leluasa.

Setelah beberapa saat, Bi Susi mulai melerai pelukannya. Dengan sorot penuh kehangatan wanita itu menatap teduh wajah Canny yang masih sedikit pucat.

"Selamat datang di rumah Non, jangan sakit-sakit lagi. Rumah jadi sepi kalau Non Canny gak ada, terus juga gak ada yang ngerengek minta dimasakin makanan sama bibik."

Tangan renta Bi Susi membelai lembut wajah si pirang, membuat mata Canny memejam menikmati sentuhan tersebut.

Ketika sentuhan itu berhenti, Canny kemudian membuka matanya. Ia menatap balik Bi Susi dengan senyuman hangat. "Maafin adek ya Bik, adek pasti bikin bibik cemas."

Bi Susi menggeleng. "Yang penting Non Canny udah sembuh, bibik senang."

Canny kembali memeluk Bi Susi, gadis itu menduselkan wajahnya di pelukan wanita yang sudah merawatnya sejak bayi tersebut.

Lucas sebagai ayah pun menatap gemas interaksi antara Bi Susi dengan anak bungsunya.

"Udah dulu kangen-kangenannya, Adek sekarang ke kamar ya, istirahat. Nanti makan siangnya biar dibawain ke kamar sama Bi Susi."

Mendengar suruhan sang ayah membuat Canny menggeleng tak terima. "No Papa, adek mau makan bareng di meja makan!"

Canny merenggut, kekesalan terpatri jelas di wajahnya.

Lucas menghela nafas. "Adek, adek kan masih perlu istirahat. Nanti makan malemnya janji deh boleh ikut di meja makan." bujuknya.

"Tapi Papa.."

"Adek.."

Asa yang melihat keras kepala adiknya dibuat jengah, sepertinya gadis itu sendiri yang harus turun tangan.

"Adek bisa kan nurut dulu, ini semua juga buat kebaikan adek. Kakak gak suka ya adek keras kepala kayak gini."

Canny menunduk, tak berani membantah karena Asa yang bicara.

"Hmm, oke." pasrahnya.

Asa tersenyum sambil mengelus rambut si bungsu. "Anak pintar, ayo kakak antar ke kamar."

Tanpa penolakan, Canny hanya menurut saat Asa mulai menuntunnya berjalan menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

Melihat kepergian Canny dan Asa, Lucas kemudian menatap putrinya yang lain.

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang