twenty four

262 45 15
                                    

Dua bulan berlalu begitu cepat, permasalahan dari peristiwa dimana Yerin hampir dilecehkan oleh pamannya kini sudah selesai, pria hidung belang itu juga sudah mendekam dipenjara karena kelakuan bejat nya. Dan sejak saat itu, Taehyung benar-benar tidak mengizinkan Yerin untuk pergi keluar rumah sendirian, hingga membuat pria itu rela meninggalkan pekerjaan dan memilih menghabiskan banyak waktu di rumah hanya untuk memastikan bahwa kondisi calon bayinya itu baik-baik saja.

Dan kini Taehyung sedang menjalankan rutinitas pagi yang sudah ia jalani selama dua bulan, yaitu mengantarkan susu hamil ke kamar Yerin. Karena ia tahu bahwa wanita itu mulai kesusahan untuk beraktivitas sebab perutnya yang semakin membesar.

Ceklek

Tangan besarnya membuka pintu kamar Yerin, bibirnya melengkung keatas ketika melihat istri keduanya itu berada didepan cermin sembari memperhatikan perut besarnya.

"Kau sedang apa?" Tanya Taehyung

Yerin menoleh sebentar pada Taehyung, tak lama ia mengembalikan atensinya pada cermin.

"Apakah perutku akan lebih besar dari ini" Ucap Yerin polos

Taehyung terkekeh, lalu mendekati wanita itu dan mengelus perutnya.

"Tentu saja, Yerin. Kandungan mu masih tujuh bulan, dan dalam waktu tiga bulan dari sekarang perutmu akan lebih besar dari ini"

Yerin menghela nafas "Dan aku semakin sulit untuk beraktivitas"

"Maka dari itu, jika kau ingin sesuatu bilang padaku ya, aku akan membantumu"

Yerin terdiam mendengar jawaban Taehyung. Ia cukup tahu diri untuk menerima semua perhatian dari pria yang memperlakukannya dengan sangat baik itu. Perhatian yang diberikan Taehyung membuatnya terbawa perasaan, Yerin takut jika dirinya akan mencintai pria itu lebih dalam.

Ya, sepertinya Yerin mulai mencintai seorang Kim Taehyung, bahkan jauh sebelum peristiwa dua bulan lalu. Sejak saat kepulangan mereka dari Texas, Yerin mulai menyimpan perasaan pada suaminya itu, ia bungkam oleh semua perhatian yang diberikan oleh Taehyung pada dirinya. Namun, Yerin mengerti bahwa pria itu memperlakukannya demikian hanya karena janin yang ia kandung, ia juga cukup tahu diri akan posisinya yang hanya seorang wanita penyewa rahim.

-------
---------------
----------

Jaemin dibuat senang setengah mati ketika Universitas dimana ia menempuh pendidikan mengumumkan bahwa libur musim dingin akan segera datang, tepatnya dua pekan lagi dari sekarang. Ia akan memanfaatkan waktu libur tiga minggu nya itu itu untuk pulang ke Korea dan menemui sang Kakak yang sudah sangat ia rindukan.

"Kau akan pulang ke Korea?" Tanya Yeji

Jaemin mengangguk
"Tentu saja! Aku sudah sangat merindukan Kakak ku, sangat sayang jika aku tidak memanfaatkan waktu libur ini"

Yeji memperhatikan Jaemin yang menunjukkan raut wajah bahagia.
"Kau sedekat itu ya dengan Kakak mu?"

"He'um! Sejak kecil aku tidak pernah berjauhan dengan nya, ini pertama kalinya kami hidup terpisah"

Yeji mengangguk tanda mengerti.
"Pantas saja kau terlihat sangat menyayanginya "

"Tentu! Dia satu-satunya keluarga yang kumiliki di dunia ini, dia sangat baik dan aku menghormatinya karena Kakak ku selalu berkorban untuk diriku, dia juga selalu mementingkan orang lain ketimbang diri sendiri, pokoknya aku sangat bangga mempunyai kakak sepertinya"

Jaemin tersenyum senang saat mendeskripsikan sang kakak.

Yeji ikut tersenyum
"Boleh aku lihat wajahnya, pasti dia sangat cantik, susuai dengan kepribadiannya"

Mendengar ucapan Yeji, Jaemin tersenyum antusias. Tangannya mengotak-atik handphone, mencari gambar Kakak tersayang yang akan ia tunjukan pada Yeji.

 Tangannya mengotak-atik handphone, mencari gambar Kakak tersayang yang akan ia tunjukan pada Yeji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Namanya Jung Yerin, jika kau mau aku akan mengenalkannya padamu nanti"

Yeji terkesiap melihat gambar yang ditunjukkan Jaemin, matanya berkedip berkali-kali.
"Benar-benar cantik, dari wajahnya sudah terlihat bahwa dia adalah orang yang baik. Nanti kenalkan aku padanya ya."

Jaemin mengangguk
"Maka dari itu aku merasa bahwa dia tanggungjawab ku. Setelah semua yang dia korbankan untukku, kini giliran aku yang harus berkorban untuknya. Aku takkan membiarkan seorang pun menyakitinya"

-------
---------------
----------

"Kak, aku sangat takut Taehyung akan berpaling dariku"

Sojung dibuat kelabakan dengan aduan Jisoo mengenai perhatian Taehyung yang semakin hari semakin menjadi-jadi pada Yerin. Sudah ia duga hal seperti ini akan terjadi, ini membuatnya sangat pusing dan bingung harus berpihak pada siapa.

"Tenang saja Jisoo-ya, lagipula aku percaya Taehyung bukan pria yang seperti itu"

"Aku percaya pada Taehyung, tapi tidak dengan wanita itu. Yerin seperti mengambil semua perhatian Taehyung dariku, aku takut wanita itu akan menggodanya"

Mata Sojung membola mendengar ucapan Jisoo. Apa? Menggoda katanya? Ingin rasanya ia menarik mulut Jisoo saat ini juga, bisa-bisanya wanita itu mengatakan bahwa sepupunya adalah wanita penggoda.

Sojung tak habis pikir dengan Jisoo, bukankah dari awal dia yang memohon dan meminta pada Yerin untuk menjadi perantara kehamilannya? Tapi kenapa sekarang wanita itu kelabakan sendiri melihat kasih sayangnya terbagi dua?

"Kau ini kenapa ketakutan seperti itu sih? Bukannya wajar jika Taehyung memberi perhatiannya, itu kan untuk calon bayi kalian?"

Jisoo kikuk, sepertinya ia salah bercerita mengenai hal ini pada Sojung. Kakak iparnya saja tidak tahu bahwa bayi dalam kandungan Yerin adalah darah daging suaminya dengan wanita Jung itu. Untung saja ia tidak keceplosan.

"Y-ya tetap saja, si-siapa tahu kan wanita itu menggunakan kesempatan ini untuk mengambil Taehyung dariku, Kak."

Sojung mengernyitkan dahinya, kenapa adik iparnya itu tiba-tiba jadi gugup seperti itu--pikirnya.

"Sudahlah Jisoo-ya, kau ini berpikiran terlalu jauh. Baru seperti ini saja kau tidak tahan, bagaimana jika nanti anak kalian lahir dan selamanya Taehyung akan membagi kasih sayang antara kau dan anaknya."

Oh God! Rasanya Jisoo sangat ingin mengakhiri semuanya saat ini juga, ia sudah tidak tahan rasanya memendam api cemburu dan harus menyaksikan pemandangan Taehyung bersama wanita lain di satu bangunan yang sama.

--------
---------------
---------


















Mwehehe so sorry baru update, tdk udh khawatir yaa guys aku ttp akan lanjutkan story ini. Malam ini/besok aku akan update lagiii, pokoknya aku ngebut nulis demi kalian semua!!!

Jgn lupa vote & komen nya yaa, see you all~









Surrogate Mother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang