nineteen

339 51 12
                                    

"Oh iya, silah-"

Ucapannya terhenti ketika ia melihat wanita yang ia tunggu. Senyum yang terpatri diwajahnya luntur seketika kala netra mereka bertemu.

"Yerin?!"

Sang pemilik nama tertegun melihat seorang wanita yang sangat ia kenal dan kini ada dihadapannya.

"K-kak Sojung?"

Keduanya menghambur memeluk satu sama lain dengan perasaan terkejut dan tak percaya. Mereka larut dalam tangisan, menumpahkan rasa rindu lewat pelukan yang mereka kira tak akan pernah bisa lagi.

"Yerin, k-kau?!"

Sojung menangkup wajah mungil Yerin, memastikan bahwa wanita itu benar-benar sepupunya yang selama ini ia kira tewas dalam kecelakaan pesawat 6 tahun lalu.

Yerin mengangguk cepat. Senyum  lebar yang dibarengi air mata itu terpatri diwajahnya.

"Selama ini aku mencari mu kak"

Sojung tertegun mendengar penuturan Yerin. Perasaannya saat ini campur aduk tak bisa di definisikan.

"Yerin maafkan aku, a-aku tak mencari mu selama ini karena aku kira kau tewas bersama paman dan bibi saat perjalanan ke Jepang"

Yerin menghela nafas panjang "Ceritanya panjang kak"

Sojung terdiam, memikirkan bagaimana bisa Yerin selamat dari kecelakaan udara itu. Sungguh ia tak mengerti apapun tentang peristiwa kecelakaan pesawat yang dimana seluruh penumpang diberitakan tewas dengan pernyataan tak ada satupun tubuh yang utuh tersisa.

"Lalu, bagaimana dengan Jaemin?"

"Jaemin bersamaku, sekarang ia sedang melanjutkan studinya di New York"

Sojung bernafas lega, merasa bersyukur karena dua sepupu yang ia kira sudah tak ada ternyata baik baik saja.

Ia menatap Yerin intens
"Yerin, kau harus menceritakan nya padaku tentang kecelakaan itu, dan kau juga harus menjelaskan kenapa kau bisa menjadi wanita yang menyewakan rahim untuk Jisoo!"

"Maaf ya membuat kalian menunggu"

Suara Jisoo menyadarkan atensi keduanya, membuat Sojung dan Yerin  segera menghapus jejak air mata nya dan bersikap selayaknya seperti mereka baru pertama kali bertemu.

"Kalian berdua baik-baik saja? kenapa seperti habis menangis?" Tanya Jisoo sembari memperhatikan dua wanita itu bergantian.

Keduanya gelagapan, dengan cepat Sojung menggelengkan kepalanya

"T-tidak, aku hanya terharu mendengar alasan Yerin menerima tawaran surrogacy ini."

Sojung menjawab asal untuk menghilangkan kecurigaan Jisoo, padahal ia sendiri tak tahu mengapa bisa sepupunya itu ada disini, dan bagaimana kehidupan Yerin selama 6 tahun terakhir.

Jisoo mengangguk paham
"Ah seperti itu ya"

...........

Kepulangan tuan & nyonya Kim disambut hangat oleh kedua anak dan menantunya. Terpatri senyuman bahagia di wajah pasangan paruh baya itu, mendengar kabar kehamilan Jisoo membuat mereka meninggalkan semua pekerjaan demi merayakan penantian panjang yang sudah mereka tunggu tunggu.

"Selamat sayang, sebentar lagi kau akan menjadi ibu" ujar nyonya Kim masih dengan senyuman merekahnya.

"Terimakasih Eomma"

Surrogate Mother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang