"ALYYSAAAAA!!!!!!"baru saja aku menginjakkan kaki di kelas namun suara melengking raina telah menggalun memenuhi seisi kelas
"Astaga raina kecilkan volume suaramu " aku memutar bola mata malas yang dibalas kekehan kecil oleh gadis itu
"apa maksudmu semalam?! kau pulang dengan ga-- hmpp" buru buru aku mendekap mulut gadis itu dengan tanganku sebelum dia menyelesaikan ucapannya pasalnya suaranya begitu keras aku malu
"Raina~ kecilkan volume suaramu bukankah aku sudah menjelaskannya semalam kepadamu hm?" ujarku lirih penuh penekanan sembari menatap tajam raina yang terlihat kehabisan nafas
HAH!
"kau mau membunuhku ya?!" Baru saja aku menjauhkan tanganku dari mulutnya raina langsung berujar kesal
"kau yang memulai" Aku mendengus kemudian mulai duduk di tempatku diikuti dengan raina yang tak henti hentinya berceloteh
"alyysa apa kau tau? pesanmu semalam begitu mengejutkan dan sekarang kau tak berniat menjelaskan apapun padaku?!" ujar raina dengan kesal aku mentapnya kemudian berujar
"raina gama hanya mengajakku pulang bersama itu saja, diperjalanpun hanya diisi keheningan jadi tak ada yang perlu ku jelaskan, hanya sebatas itu pulang bersama"
Memang kami hanya sebatas pulang bersama jadi aku merasa ya tak ada yang perlu ku jelaskan pada gadis ini
Huh dasar raina
____________
"Alyysa diliat - lihat kau semakin dekat saja dengan gama, kalian memiliki hubungan ya??"
Saat ini aku tengah berduduk santai di belakang ruang guru diiringi celotehan ria bersama sekumpulan para gadis di kelasku
"Hah?, tidak juga" Balasku sembari terkekeh hambar kulihat mereka memicingkan matanya curiga
"Memangnya kenapa kalau mereka dekat? Gama juga setauku baru saja putus dari sera jadi tidak ada yang perlu di pertanyakan jika mereka dekat" ujar lia teman sekelasku yang cukup cerewet
"Nahh aku setuju!" Ujar raina semangat aku terkekeh kecil melihatnya
"Daripada membicarakan gama lebih baik kita membicarakan hal lain, apa kau tau?--"
kamipun mengganti topik pembicaraan entah membicaran berita yang sedang hot, tentang bagaimana selanjutnya rencana kami jika lulus dan lainnya
___________
"
Alyysa apa kau tak merasa gama terus menerus melihat kearah sini?" Tanya tila tak heran dia bertanya seperti itu pasalnya aku juga merasa gama terus menerus memusatkan pandangannya kearah sini tepatnya kepadaku, bukannya mau pede ya tapi memang kenyataannya heh
uhh aku malu AHAHAHA
Ngomong - ngomong kami di kelas sekarang
"Biarlah, terserah nya mau melihat kearah mana, orang matanya kok" Balasku santai, hehe tak tau saja batinku sebenarnya.
waktu berlalu dengan begitu cepatnya sekarang sudah jam pulang aku dan raina segera membereskan alat tulis kemudian pulang, aku hampir tiap harinya mampir ke rumah raina saat jam pulang tiba dan pulang ke rumahku 2/3 jam kemudian
"Huh lelahnya"setibanya di rumah raina kami mulai memasuki kamarnya langsung saja aku menghempaskan tubuhku ke kasur empuk gadis itu
"Alyysa hari ini mau pulang jam berapa?" Tnya raina aku menaikkan sebelah alisku menatapnya bertanya
"Kenapa emangnya?"
"Hari ini cuaca panas, kau juga tidak membawa kendaraan seperti biasanya apa tidak lelah?"aku mendelik
"Sudah biasa juga, apa yang perlu di lelahkan, rumahku juga cukup dekat tidak jauh - jauh amat"
"Yasudah terserah kau saja"
Kemudian seperti biasanya kami mulai bercengkrama ria diselingi candaan hingga tertawa terbahak - bahak kemudian pada akhirnya kami sibuk dengan ponsel masing-masing dengan Raina yang tengah berselfie dan aku yang sibuk berrukar pesan dengan gama
gama><
Kau dimana?
Di rumah raina?Aku mencibir dalam hati pria ini sudah tau masih saja bertanya
Iya
Sudah jam berapa sekarang kenapa belum pulang?
Aku tersenyum melting membaca balasan pria ini yaampunnn lucunyaaa
Aku hanya berkunjung
Tak lama lagi juga pulangDengan siapa?
Sendiri
Mau ku antar?
DEG
aku menatap tak percaya kearah ponselku buru buru aku memberikannya kepada raina agar gadis itu membacanya sesuai dugaanku responnya diluar kendali
"ASTAGA cepat!!! balas pesannya katakan ya!" aku awalnya agak ragu takut merepotkan namun berkat beberapa bujukan maut dari raina aku mulai luluh
Ya
Tunggu di depan
aku dan raina langsung saja berpelukan dengan begitu dramatis, langsung saja aku buru buru menunggu pria itu di depan dengan antusias
"Dahh~"begitu keluar tak lupa aku melambai dengan perasaan yang membuncah ke arah raina yang dibalas serupa
beberapa menit menunggu kulihat dari kejauhan pria itu mendatangiku dengan kendaraannya huhu seperti drama saja tapi aku menyukai perasaan yang kurasakan sekarang
"Lama?" Setelah menghentikan kendaraannya dia mulai bertanya kepadaku, aku membalasnya dengan gelengan kecil
"ayo naik, hati hati" Setelah memastikan aku telah siap pria itu mulai menjalankan kendaraannya kami memulai perjalanan diiringi angin sepoi yang terasa begitu menyejukkan kala itu aku sunguh tak bisa mendefinisikan nya lewat kata - kata
Gama? Bisakah kita melakukan hal ini lagi di kemudian hari? Aku sungguh berharap jawabanmu ya
TBC
Haloo cerita bertaut sekarang jadwal update nya udah mulai ga beraturan yaa huhu sedihh ☹️ jadi setelah berfikir beberapa kali aku mutusin buat hapus cerita ini yeayy!! Tapi setelah beberapa part yaa aku juga bakal panjangin lagi nanti kaya sekarang, kemarin aku nulisnya cuma sampai 400 an kata sih paling tinggi 500an ah udahlah oke itu aja sih yang mau aku sampai in sampai jumpaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT
Randomkata mereka orang yang begitu kita cintai di masa sekolahan akan berdampak pada kehidupan kita kedepannya? ah itu konyol, namun...