raina & alfi

7 2 0
                                    

tutup, buka, tutup, buka

huh~

menghela nafas, yang kulakukan sedari tadi hanya membuka dan menutup mataku saja berulang - ulang berharap dengan melakukan hal itu aku bisa lebih cepat mengantuk namun kurasa itu sia - sia saja namun dengan bodohnya malah ku lanjutkan kembali

ting

melirik sejenak ponselku yang tergeletak tak jauh dariku kemudian kembali melanjutkan kegiatan awal

ting

kembali berbunyi, aku menggerutu  dengan pandangan yang tak lepas dari ponselku memandangnya kesal

huh siapa sih?

kuambil ponselku kemudian melihat siapa yang mengirim pesan malam - malam begini

alan

nama kontak pria itu tertera di layar awal ponselku ternyata dia
menatap sejenak nama kontak pria itu sebelum membuka room chat kami

alan

alyysa, sudah tidur ya?

hum?, seperti yang kau lihat

aku merasa akhir - akhir ini kita jarang bertukar kabar
ada apa?

aku terhenyak, memang setelah beberapa minggu lalu insiden aku yang pulang dengan gama saat itu juga aku mulai menjaga jarak dengan alan

disisi lain aku ingin memutuskan hubungan kami sepihak namun aku tak memiliki cukup keberanian, aku takut sewaktu - waktu gama--

ah tidak mungkin

alan

sepertinya hanya perasaanmu saja

mungkin, semoga saja

aku mengantuk, sepertinya aku harus tidur sekarang, kau tak apa kutinggal?

tidur ya?, oke, have a nice dream my beauty

you to my love
bye

sungguh aku tak sanggup, alan pria itu begitu baik memperlakukanku aku juga sekarang sama sekali tak pernah lagi memikirkan niat awal ku menerima pria itu, alan pria itu bahkan menaruh kepercayaan yang begitu besar kepadaku walau terhalang jarak huh aku benci kenyataan ini

aku merasa begitu bersalah kepadanya aku bingung, aku tidak ingin menyakiti perasaan pria itu namun tanpa sadar aku menyakitinya perlahan - lahan, seakan melupakan segala hal, aku pun lupa jika suatu saat semuanya akan terungkap

"sepertinya aku harus membicarakan ini dengan raina besok, sungguh melelahkan" gumamku kemudiam kutatap langit - langit kamarku dengan sorot sendu begitu menyedihkan, aku selalu saja merasa tak enak hati andai saja sejak awal aku tak mengambil keputusan yang tergesa - gesa aku yakin semua ini tidak akan terjadi

terlalu banyak berfikir tak terasa sorot mataku perlahan - lahan mulai memberat hingga tertutup sempurna, malam itu aku tertidur dengan pikiran yang bercamuk tak nyaman

______________

aku melangkah dengan tak bersemangat nya ke skolah hari ini dikarnakan semalam, setelah kupikir - pikir lagi harusnya aku sebagai kekasih nya memberikan kebahagiaan namun aku malah memberikannya ah sudahlah

aku menunduk lesu berjalan dengan lemas nya dengan kakiku yang senantiasa menendang beberapa batu kerikil ketika berjalan

sesampainya di skolah aku berpapasan dengan raina kulihat gadis itu terlihat sumringah sepertinya ada hal membuatnya bahagia tapi apa? aku cukup penasaran

langsung saja aku melayangkan pertanyaan
"ada apa?" gadis itu tertawa cekikikan sebelum menjawab pertanyaanku

"yaampun kau cukup peka ternyata, apa kau tau?" aku menaikkan sebelah alisku apa? yang dibalas kekehan tengil gadis itu

"nanti saja, sekarang kita ke kelas dulu aku akan menceritakannya hahaha! " aku menatap datar gadis ini, selalu saja membuat penasaran

sesampainya di kelas setelah mendudukan bokongku di bangku ku tanpa berlama - lama lagi langsung saja aku bertanya dengan rasa penasaran yang tinggi kulihat gadis itu mengayunkan tangannya sini aku mendekat kamudian raina mulai berbisik

"kau tau kan alfi?" aku merotasikan mataku malas

"tentu saja tau, teman sekelas kok, memangnya kenapa?, langsung to the poin aja deh raina" cerocosku

"suaramu pelan kan sedikit, oke oke jadi begini"

"-------"

"HAH?!" refleks aku menjauh dari gadis itu setelah mendengar inti ceritanya, shock, aku benar - benar tak menyangka apa kau tau hal apa yang di sampaikan gadis itu hingga membuatku menatapnya dengan ekspresi cengo bercampur kaget saat ini?

raina tengah menjalin hubungan dengan pria teman sekelas kami, dia, alfi! dan yang lebih mengejutkannya apa kalian tau?, alfi dan gama adalah teman dekat!

aku benar - benar tak habis pikir bagaimana bisa tiba - tiba mereka menjalin hubungan?, aku bingung

setelah meredakan rasa kagetku dan berniat bertanya lebih lanjut lagi namun urung saat pelaku utama memasuki kelas bersama beberapa siswa lainnya termasuk gama

aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana raina yang sesekali mencuri pandang kearah pria di samping gama sana kemudian tersenyum malu begitupun sebaliknya namun si pria yang tersenyum kalem, aku menatap jijik dua jamet dihadapanku dan yang ada di seberang sana saat ini kemudian berujar lirih penuh penekanan

"raina kau berutang penjelasan banyak padaku"raina gadis itu tak mempedulikan ucapanku malah asik dengan pria disana awas saja kau raina! ujarku dalam hati ber api - api

sebelum mengalihkan pendanganku aku sempat bersitatap dengan gama, pria itu juga menatapku dengan senyuman khas nya aku membalas setelahnya ku alihkan pendanganku ogah melihat raina dan alfi yang terlihat alay itu

Huh

TBC

Haloo aku akhir - akhir ini aku lagi sedihhh tauu huhu☹️☹️☹️ padahal seharian udah coba alihin pikiran nonton berbagai cerita entah drama, ataupun film yang durasinya lumayan curhat dikit,eh iya sekarang mumpung lagi mood jadi aku up yaa hihi><
selanjutnya nanti aku bakal perbaiki jadwal update yang sempat berantakan, udah sih itu aja bye bye sampai jumpa di part berikutnya ya bersama author cantik ini HAHAHA

BERTAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang