05

300 28 0
                                    

Bener aja, besoknya chava packing barang barangnya dan langsung mau pindah ke rumah om yeda. Pagi pagi itu juga jaevan datengin rumah chava. Tapi chava malah ngusir dia. Akhirnya beberapa menit kemudian dia datang lagi tapi sambil bawa papa dan mama nya.

"Jadi masalahnya apa?"

Tanya Henza pelan, bunanya chava gatau masalah mereka apa. Fr.

"Lo ceritain dah anjing. Cepetan. Gua mau langsung pergi. Gua gamau bicara yang sopan lagi sama bajingan kaya lo."

Ucapan tajam yang keluar dari mulut chava itu sontak membuat ortu jaevan dan ortunya sendiri kaget. Anak yang biasanya sangat manis dan ramah itu mengeluarkan kata kata yang sekasar itu ?.

"Jadi gini.. "

Jaevan ngejelasin panjang lebar semua yang dilakuinnya, dan alasannya apa? Khilaf.

"Kalo lo bukan anak si jexan. Gua udah hantam lo"

Kata si marka.

"Ga nyangka mama, kamu sejahat itu. Mama kecewa. Kalo mama jadi chava mungkin mama udah tampar kamu pake kursi taman itu si."

Kata nazan, mamanya jaevan

"Ngadi ngadi.."

Sahut jexan.

"Chava, maafin anak tante ya? Kamu mau apa? Mau tante pukulin kah jaevan nya sampe dia lemes? Atau kamu mau tante kurangin jajannya?"

Tanya nazan dengan rasa bersalah.

"Mau dia pergi jauh dari hidupku. Pokoknya gamau ketemu dia lagi. Kalo boleh sekalian atm nya diblokir aja, trus salah satu motornya kasi ke chava hehe.."

"Boleh sayang, boleh, anak tante emamg jahat ya? Maafin tante ya chava.. have fun di jepang ya"

Kata naren sambil senyum

"Makasi tante.. ;)"

Balas chava, lumayan si, tapi yaudahlah, dia juga cape

Tamat ya? Tamatin aja? Ini juga cerita gabutan plis, gatau mau bikin ending yang gimana, mau mereka baikan atau si chava yang ninggalin dunia.

Muak [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang