-

151 9 0
                                    

"Huhh... Huff.."

Harza tak mampu mengatakan apa apa lagi, kakinya lemas. Bahkan dia.sudah tak bisa bediri. Begitu pula dengan nazan, menangis tersedu sedu, bahkan sampai pingsan. Orang tua mana yang tak sedih karena kehilangan anaknya?

"Chava.. h-hiks... Baik baik disana... S-Sama jaevan..."

Harza mengucapkan kalimat itu dengan susah payah, kemudia kembali menangis histeris di pelukan suaminya.

"Chava.. papa ngerasa gagal sebagai sosok ayah. Maafin papa yang ga bisa lindungin kamu."

Marka mencoba untuk menguatkan dirinya. Namun di hatinya, tetap tidak bisa. Chava, putra satu satunya. Sudah tiada sekarang.

"Aghh..  j-jaevan.. anak kita mas... H-Hiks.."

Nazan memeluk suaminya dengan erat, dia benar benar tak percaya bahwa anaknya sudah tiada. Dia masih menolak untuk percaya fakta itu.

"Na... Sayang, Kita harus ikhlasin jaevan... Aku tau ini berat, aku juga ngerasa sedih yang dalam kaya kamu.. tapi... Biarlah dia pergi, setidaknya dia pergi bersama pujaan hatinya..."

Nazan tak menjawab, dia hanya menangis dan menangis. Bahkan tak ada lagi tenaga yang tersisa dalam dirinya.

Banyak bunga menghiasi makam chava dan jaevan, bunga itu warna warni. Indah.

"Era, renja ga nyangka kalo kamu bakal ninggalin era sendiri. Era, renja sedih. Sakit sekali. Sakit rasanya untuk percaya bahwa kamu sudah tiada. Renja sakit disini, tapi sebisa mungkin Renja akan ikhlasin Era. Maaf kalau renja ada salah ya ra, Renja ikut senang karena era pergi dengan orang yang era sayang. Meskipun era bilang kalau benci dia, tapi renja tau, di hati era, era masih cinta sama dia kan? Chavanera, terimakasih telah menjadi teman seorang Renjanel ya?"

Mata yang berkaca kaca, Renja berusaha keras untuk tidak menangis histeris. Meletakkan bunga di atas makam chava, dan pergi meninggalkan area pemakaman itu bersama pacarnya.

"Jaevan. Kau jahat."

Itu yoonie, dia baru saja mendengar beritanya dari renja.

"Untuk sosok Bintang Chavanel Harxavrel, maaf, aku benar benar tidak tahu bahwa kalian masih bersama saat jaevan mendekatiku. Maafkan aku sebanyak banyaknya."

Yoonie meletakkan bunga tulip putih di atas makan chava dan jaevan. Dan itulah akhirnya.

Lalu, bagaimana dengan shotaro?

Meskipun sudah berusaha lari ke jepang, usaha taro sia sia, pada akhirnya dia tertangkap polisi dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.


Idk hehe anw, ini cuman tambahan soalnya menurutku gantung banget, dan masih banyak yang typo di tiap chap nya jadi sorry kalo aga confusing. ;>

With love :
                                      -Uririuww 
        

Muak [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang