Cogan Bandung III (End)

1.8K 224 25
                                    

Song Request: Sedang Ingin Bercinta
By: Dewa 19

Kita akhirnya ketemu di akhir chapter~

Jaehyun kini merebahkan tubuhnya di atas kasur tipis beralasan sprei hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun kini merebahkan tubuhnya di atas kasur tipis beralasan sprei hitam. Matanya yang tajam menatap terdiam bintang favoritnya yang ditempel di dinding kamar, ada lima dengan berbagai ukuran.

"Hadeh..." Jaehyun hela nafas.

Ternyata gak pegang hp setengah jam aja bisa sebosan ini ya. Mau tidur pun susah, nunggu jam 6 buat jemput ibu dari tempat kerjaan juga masih lama.

Tok tok..

Jaehyun mengerutkan dahi saat pintu rumah diketuk. Pria itu berusaha duduk sembari terdiam mendengar ketukan kedua.

Johnny lagi gak nih? Maksa dia buat ikut balapan lagi? Padahal Jaehyun udah sengaja matiin HP supaya gak dicariin, malah disamperin ke rumah.

"Awas dah, kalau dia lagi." Kesal Jaehyun sembari berdiri. Ia berjalan menuju pintu dengan celana sepahanya yang berwarna hitam, dipadukan koas kusut putih yang belum disetrika.

Klik..

Dahi Jaehyun mengerut seketika, tak lama berubah sangat datar dengan tatapan dingin. Bukan Johnny yang datang, tapi ayahnya.

Sosok pria berpakaian rapi itu terlihat membawa sosok lain, anak seperantaranya, mungkin dibawahnya. Anak tiri ayah.

"Dit.." Suara ayahnya.

Jaehyun mengangguk. "Kenapa ayah kemari?"

Ia tak memperlebar membuka pintu rumah sama sekali. Alias tak membiarkan ayahnya masuk.

Pria berusia 50 tahun yang sudah bercerai lama dengan ibunya itu menghela nafas. "Ayah ada urusan sama ibu, mana ibu?"

Jaehyun beralih kepada anak disisi ayahnya. Sosok gadis remaja berusia 19 tahun yang tertegun kala melihat tatapan dinginnya.

Terakhir Adit bertemu anak ini 5 bulan lalu. Dari dulu selalu lihatin dirinya diam-diam yang datang pertama kali ke rumah istri baru ayah bersama sang ibu, buat selesaikan masalah perkara tanah dan rumah. Sejak saat itu, kalau bertemu ini anak selalu perhatiin dia.

"Ibu di tempat kerjaan, sore baru balik." Jawab Jaehyun dingin, abai saja dengan senyuman adik tirinya tadi.

Ayahnya mengangguk paham. Mungkin mereka datang terlalu awal. "Biar ayah susul, ayah nitip Salya ke kamu."

Salya tersenyum manis seketika.

"Ayah mau ngomong apa lagi sama ibu?" Tanya Jaehyun.

Ayahnya hela nafas. Cara bicara anaknya tak pernah berubah dari dulu, macam preman yang mau malak orang.

"Ada urusan." Jawab ayahnya singkat. Pria itu beralih kepada gadis remaja yang tadi ia bawa, "Papi pergi dulu ya, Salya sama kakak Adit dulu."

Gadis itu tersenyum manis, mengacungkan jempolnya dibalas senyuman oleh sang papi. Terlihat harmonis memang.

Confess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang