My First Love - Part 1

384 34 0
                                    

APARTEMEN JISOO [08.00KST]

"Semakin hari di dunia ini semakin banyak saja manusia yang kurang bisa menjaga mentalnya", Jisoo berbicara sembari mengunyah makanan yang ada di mulutnya dan matanya yang melirik ke Lisa, adiknya. Lisa hanya melirik kakaknya dan melanjutkan aktivitasnya yaitu melamun.

Lisa yang sedari tadi asik memegang sendok dan garpu tak kunjung melahap makanan yang sudah dihidangkan di depannya.

"Ada makanan itu untuk dimakan, bukan untuk dilihatin saja, doi saja tidak mikirin kamu ngapain kamu mikirin doi", Ucap Jisoo yang tengah membersihkan piring bekas makanannya.

"Kakak mana tahu rasanya memiliki doi, sudah terlalu lama sendiri, sudah umur 29 tahun tapi tidak pernah menjalin asmara, sibuk mengejar tittle dan karir" Ucap Lisa ketus.
Cthakkk... kepala Lisa di jitak Jisoo
"Ishhh,,, sakit kaakk",
"Makanyaaa kalo ngomong itu dijaga, jomblo2 gini juga banyak yang naksir, memangnya kamu, bucin akut sama orang, tapi orangnya malah biasa saja ke kamu,,, kasihan hahahaha" ucap Jisoo meledek adiknya.
Lisa berdiri dari meja makannya "Kakak menyebalkan, aku mau berangkat kuliah dulu, aku makan diluar saja", Jawab Lisa singkat, dan beranjak pergi meninggalkan meja makan dan Jisoo.
"Hati2 di jalan, nanti uang makannya kakak transfer" Teriak Jisoo yang hanya dibalas acungan jempol oleh lisa.

"Dipikir-pikir omomgan lisa bener juga, aku sudah hampir kepala 3, belum juga dapat pasangan, aishhh shibaall, kapan aku daoat pasangan,,, hmmmmhhhh",
Jisoo melihat jam tangannya
"Hahhh, sudah jam 9, bisa telat kerjaaaaa ini,, dasar Lisa, dari tadi ngeladenin Lisa jadi telat gini".

RUMAH SAKIT [16.00KST]
"Susterr, apakah ada pasien lagiiiiiii, aku sudah sangat lelaaaaahhhh", teriak Jisoo kepada suster jaga sore waktu itu.
"Masih ada 1 pasien terakhir dokter" Jawab suster tersebut
"Gk bisa diundur jadi besok aja sus ??, aku udah capek bangettt" melas jisoo
"Tapi nona ini sudah boking jadwal dokter dari 1 bulan yang lalu dok" Ujar suster tersebut
"Hah ??? Seriuss... yaudah, suruh dia masuk aja" Ujar Jisoo
"Baik dokter", suster pun langsung keluar dari ruangan Jisoo dan memanggil pasien tersebut.

Tok tok tok
"Masuk" suara Jisoo terdengar dari luar
Klekkk...suara pintu terdengar
"Silahkan masuk" ucap suster. Seorang wanita cantik, putih, berpipi mandu, dan mempunya badan yang seksi berhasil membuat Jisoo terpana seketika, wanita tersebut tersenyum lebar kepada Jisoo hingga gummy smilenya terlihat.

"Sore dokter", Ucap pasien itu
"So-so-so...."
"Bakso dokter ??" Sambung suster
"Soreee soreee, silahkan duduk, suster terimakasih ya, kamu boleh keluar" ucap jisoo kepada suster itu.
"Baik dokter, saya permisi". Jisoo hanya menganggukkan kepala dan fokus memandangi gadis yang ada di depannya itu.
"Baik, nama kamu siapa?", Jisoo memulai percakapannya
"Nama saya Jennie" ucap gadis berpipi mandu itu.
"Nama yang sempurna seperti pemiliknya" entah kenapa Jisoo seperti terhipnotis dengan pasien satu ini. (Kelamaan jomblo kali yak).
"Baik nona Jennie, ada yang bisa saya bantu" Jisoo langsung to the point
"Jadi begini dokter......" Jennie menjelaskan apa yang di alami selama ini,,,pannick attack yang selama ini ada bersamanya sungguh membuatnya sedikit terganggu dengan itu, dan ingin mengatasinya.

"Baik,,, jika tidak ada yang di tanyakan lagi, untuk kontrol selanjutnya kamu bisa langsung hubungi saya ya Jennie, ini kartu nama saya", Jisoo menyodorkan kartu nama yang ada di atas mejanya.
"Kalau kamu mau bertemu dengan saya diluar gapapa, senyamannya kamu aja, kalau saya ada waktu longgar saya yang akan menemui kamu, karena kamu juga punya usaha yang cukup banyak, jadi saya tau kamu sangat sibuk", jelas Jisoo mulai PDKT wkwkwk.
"Baik dokter, akan saya hubungi jika saya butuh dokter", Jisoo mengambil kartu nama yang diberikan Jisoo kepadanya.
"Jangan panggil dokter, panggil Jisoo aja, lagi pula usia kita tidak jauh beda, yaa Jennie ??". Jisoo meyakinkan
"Baik dokter, eh maksut saya Jisoo" Jennie tersenyum malu memanggil nama Jisoo.
Jennie berpamitan kepada Jisoo untuk pulang, dan Jisoo mengantar Jennie hingga depan ruangannya dan membukakan pintu untuk Jennie, uhhh co cwiittt...

"Cantikkk nyaaa euyyyyyyy,,, ehhh apa sih aku ini, mana mungkin dia jugaaa suk", cekleekk, pintu terbuka dan muncul sosok adik menyebalkan, yaps Lisa.
"Kamu selalu datang di waktu yang tidak tepat Lisa" kesal jisoo
"Dihh kenapaa dah,,, oh iyaaa itu tadi siapa kak ? Tumben2an dianter sampe depan, biasanya sama pasien2 yang lain enggak tuh" tanya lisa penasaran.
"Bukan siapa2, hanya pasien biasa, udah ah, ayo pulang, keburu laper, pengen bali ramyeon" ajak Jisoo
"WOKEYYYY,,, TRAKTIR YAAA"
"IYA" jawab Jisoo singkat, "untung aja nih bocah kalo ke makanan langsung lupa tadi ngomong apa, hmmmm apa aku jatuh cinta yaa sama dia,,, hish hish hish, apa2an sih pikirkanku ini" Jisoo mengacak2 rambutnya sendiri.
"Kenapa kepalanya kak ?" Tanya lisa heran melihat Jisoo seperti orang gila
"Aaa ahhhahahahahaha gapapa"  Jisoo tertawa geli melihat kelakuannya sendiri, jangan sampe deh dia yang jadi pasien dokter kejiwaan ahaha.

Jisoo dan lisa mengendarai mobil milik Jisoo, Lamborghini berwarna hitam doff, melaju melintasi lobby, dan tidak sengaja Jisoo melihat sosok wanita yang tidak asing baginya...
"Lohhh itu kan...." Jisoo melihat meyakinkan bahwa yang dilihatnya tidak salah.
Jennie, sedang bersama laki-laki muda, tampan, sedang berpelukan dipinggir jalan didepan rumah sakit Jisoo bekerja...

Kim Jennie, putri tunggal pengusaha sekaligus pemilik perusahaan ternama di korea. Dibesarkan dengan baik, dan sudah sangat berkecukupan sejak dilahirkan tidak menjadikan dirinya menjadi pribadi yang manja. Berkat didikan Mommy J, dia menjadi wanita yang kuat, tangguh, dan tahan banting, dia sudah meliki puluhan usaha termasuk usaha textile, kosmetik, automotive, dan juga toko roti. Perusahaan textile,dan kosmetik, dia percayakan kepada sahabatnya Park Chaeyong atau yang bisa kita sebut Rosé, sedangkan perusahaan automotive diserahkan kepada sepupunya yang bernama Kai. Sedangkan Jennie sendiri mengelola bisnis kecilnya yaitu toko roti, Jennie tidak bisa sekaligus mengatur 4 perusahaan miliknya sendiri, karena dia gampang terkena stress dan mengakibatkan pannick attacknya terganggu.
Beberapa tahun yang lalu 4 perusahaan dia sendiri yang pegamg kendali, hingga suatu waktu pannick attacknya tidak dapat di kendalikan dan dia hilang kendali lalu harus dilarikan ke rumah sakit. Jennie menjalani perawatan selama kurang lebih 2 bulan di rumah sakit milik opungnya.

"Terimakasih Kai, kamu sudah mengantarkanku kepada dokter Jisoo, dia sangat ramah dan mengerti apa yang aku rasakan", Jennie melepas pelukannya dari Kai.
"It's okey Jen, kalau kamu butuh sesuatu bilang saja kepadaku, aku akan siap membantumu" Ucap Kai.
"Kalau begitu aku akan langsung kembali ke toko roti ku Kai, karena banyak yang harus aku kerjakan" Ucao Jennie.
"Mau aku antar ??" Tawar Kai kepada Jennie
"Tidak perlu Kai, aku bisa naik taksi saja" tolak Jennie
"Ohhh baiklah, kalau begitu akan aku tunggu sampai taksimu datang".
Tidak lama taksi yang di pesan Jennie sudah datang.
"Aku pergi dulu Kai, sampai jumpa lagi", ucap Jennie, yang hanya dibalas anggukan kecil dari Kai dan lambaian tangan.

"Jisoo,,,aku harap kamu masih mengenalku" mata Jennie terpejam hingga meneteskan air mata.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang