PERTEMUAN

23 2 0
                                    

Sinar mentari mulai mengenai muka. mata ini mulai mengerjap pelan. Badan terasa tidak biasa. Sayu sayu mata ini ku buka perlahan. Hal pertama yang ku lihat adalah dahan pohon yang menjulang tinggi ke atas. Otak ini sedikit merespon apa yang ada depan mata. Tubuh ini pelan pelan ku dudukan. Kulihat sekeliling hanya pohon raksasa yang memenuhi pinggir jalan ini. Tiba tiba aku tersadar

" hah loh heh. Gue di mana anj- EHEM mulut ini, ga bisa di jaga"

Ku berdirikan kaki ini untuk melihat keadaan sekitar dengan leluasa. Ku tengok kan kepala ini kekanan dan kekiri, nihil yang ku dapatkan. Tidak satu orang pun yang kutemukan di sekitar lokasi ini. Keringat dingin mulai bercucuran melewati dahi ini. Tubuh ini mulai berjalan mundur dengan sendirinya. Tidak sengaja ku injak di bawah sana. Ku tundukkan kepala ini untuk melihat apa yang terinjak di kaki ini.

"Lah ini kan pesanan ibu tadi, kecap satu biji ?! Ya kali gue bertahan hidup cuma sama kecap ini ? Yang bener aja!"

"Halo ! (Gema) ada orang ?! (Gema)"

Hanya kesunyian yang menyambut ku. Diri ini mulai merinding. Ku langkahkan kaki ini ke arah kanan menyusuri hutan raksasa, dengan harap menemukan ujung jalan ini. Ku genggam erat plastik berisi kecap ini, untuk mengurangi rasa takutku. Sudah terasa lama jalan yang ku lewati tak kunjung habis. Ku lanjutkan terus menerus dengan tekat menemukan ujung jalan ini.

Di hutan yang sama, segerombolan prajurit berkuda dengan waspada. Mereka memasuki hutan agar terhindar dari serangan titan. Mereka melewati jalan ini, di sebabkan banyak prajurit yang gugur pada ekspedisi kali ini. Pemimpin pasukan pun lebih memilih mundur, agar tidak memakan banyak korban jiwa lagi. Di pertengahan jalan pemimpin pasukan mengisyaratkan untuk berhenti.

"Berhenti!" Erwin

Komandan pun turun di ikuti oleh 2 ajudan nya.

"Oi. Ada apa kau begitu lama berdiri menatap benda di depan mu itu" Levi

"Le-levi coba lihat, ada sebuah tas dengan.... Apa ini ? Boneka manusia? mirip dengan mu ?! HAHAHAHHAH. Apa ini ? Kau imut sekali jika di jadikan Boneka HHAHHAHAHAH" Hange

salah satu ajudan tertawa tampa henti karna melihat benda aneh tersebut.

"DIAM !!!" Levi

Ajudan satu nya menyangkal dengan aura membunuh. Itu membuat seluruh pasukan bergidik ngeri.

"Hange bawa benda itu kedalam gerobak, kita akan periksa dalamnya ketika kita sudah sampai markas" Erwin

"Baik komandan" Hange

Gerombolan tersebut mulai berkuda kembali dengan menambah kecepatan, karna barang yang baru saja di temukan secara misterius.

(Name) yang mendengar suara dari kejauhan segera menoleh ke belakang, ada gumpalan debu dari kejauhan. dia pun berlari secepat tenaga. Ia mengira itu adalah segerombolan bandit.

"ANJIR APA ITU !!!! AAAAAA YA AMPUN.... BISA GA SIH LEBIH TENANG SEDIKIT?! UDAH CAPEK MALAH DI SURU LARI. HADUH ! mana ini tempat apa an pula. Mana ada di Indonesia ada hutan kek gini. ANJIR LAH!!" Ucap (name) dalam hati.

Di kejauhan ajudan Dengan mata elangnya, melihat seseorang berlari yang tidak terlalu kencang. Ia pikir itu adalah titan pendek karna tubuh nya yg aga gemuk. Apalagi gaya lari nya 11 12 dengan titan.

Tiba tiba (name) mendengar suara seperti pemancing menjulur benangnya untuk menangkap ikan (srrk) ia pun menoleh ke arah atas, ada sesosok orang laki laki terbang di atasnya. Seketika itu pula, (Name) terpanah akan kegantengannya.

(BRUGH)

(Name) menabrak sesuatu yang ada di depannya.

"ADUH!! SAKIT TAHU! UPS !"

(name) terduduk lemas karna dirinya merasa lelah dengan keadaan. Ia mendongakkan kepala nya untuk melihat wajah sang empu.

"Eh kok ga asing, kaya pernah lihat tapi dimana ya ?"

Tiba tiba orang itu menghunuskan pedang ke arah depan muka (name), ia yang sadar pun langsung menahan nafas beberapa detik.

"A-apa salah saya tu-tuan ? Sampai kau berbuat seperti ini ?" Ucap (name) gemetaran.

"Berhenti Levi, dia sepertinya tidak berbahaya" erwin

(Name) seketika menoleh kebelakang, dan melihat asal sumber suara.

"HAH ?! SIAPA ? LEVI !! dari tudung hijau itu.... Apa kah dia... LEVI ACKERMAN ???!!!!!" ucap (name) terkejut.

"Yup BENAR !!! Kau kenal dia ? Eh bukan itu maksud ku, siapa yang tidak kenal dengan dia sang pembunuh titan dengan kepala dingin HAHAHA" Hange

"D-dan kau.... Han..ge Zoe ?" Tanya nya dengan nada ketakutan.

"Wah ~~~ kau tahu nama ku.... Aaaaa terimakasih" ucap hange sambil memeluk (name)

"Lalu, itu, pria alis tebal dengan rambut blonde, apakah dia Erwin Smith?" Tanya ku menoleh sedikit ke arah pria yg berdiri di sisi kiri.

Hange melepas pelukan itu dan berganti tertawa terpingkal pingkal.

"AHAHAHHAHAH APA INI , KAU ? AHAHAHHA SI ALIS TEBAL ? AHAHAHHA. Ada apa dengan hari ini AHAHAHAHHA" hange masi tertawa bengek

Erwin yang tidak menghiraukan bertanya kepada (name)

"Iya benar apa yang anda kan, saya akan memperkenalkan diri lagi dengan baik. Perkenalkan saya Erwin Smith pemimpin pasukan pengintai, mereka berdua bawahan saya levi dan hange seperti yang Anda kenal. Dan di belakang ini adalah pasukan pengintai. Dan (berhenti sejenak) dan yang berada di gerobak itu, adalah pasukan kami yang gugur dalam perang melawan titan". Ucap erwin panjang lebar.

"Jika boleh tahu, siapa nama anda, dan berasal dari mana ? Hingga anda berada di luar dinding?"

"Tunggu berarti aku masuk ke dunia attack on Titan dong ! Omg seneng banget akhirnya bisa nikah sama levi aaaaa makasih loh aaaa!" Bantin (Name)

"Ah perkenalkan saya (name), saya dari... ARGH SAKIT SAKIT" ucap (name) pura pura pegang kepala sambil ekting kesakitan.

Hange yang kaget mendekati (name) dan menenangkannya, levi yang melihat hanya diam mengamati, tak lama hange menyuruh nya untuk mengambil minum di barang bawaan, levi pun ber decih kesal. Tetapi ia tetap mengambilkan minum dan memberikan kepada (name). Ia pun minum perlahan. Sambil pura pura mereda.

Erwin yang melihat menyudahi acara tersebut, yang terpenting sudah mengetahui nama perempuan itu, jika keadaan membaik akan ia tanya lagi.

"(Name) kau ikut dengan kami dan naik di gerobak" erwin

(Name) mengiyakan dan jalan menuju gerobak, dan mulai naik. tiba tiba dia terkejut dan mutah.

"Hoek Hoek Hah Hah Hah, apa itu mengerikan sekali, bau annyir. HOEK " ucap (name) syok

Hange bergegas menjauhkan (name) dari gerobak, dan memberi instruksi agar (name) menunggang kuda dengan levi. Levi yang mendengar itu membantah mentah mentah. Tetapi di sangkal oleh erwin.

"Levi apakau tidak melihat di kuda kami penuh dengan barang ! Hanya kuda mu yang kosong" ucap erwin sedikit marah karena sudah terlalu lelah

Levi pun tidak bisa membantah ucapan atasannya tersebut. Pada akhirnya (name) dan Levi menunggang kuda bersama. Levi di depan (name) di belakang.

BERSAMBUNG

.
.
.
.
.

Takdir Atau Mimpi ? {Levi Ackerman x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang