Levi pun tidak bisa membantah ucapan atasannya tersebut. Pada akhirnya (name) dan Levi menunggang kuda bersama. Levi di depan (name) di belakang.Baru beberapa meter berjalan (name) membuat levi resah. Ia memegang erat perut levi dari belakang. Itu membuat levi tidak nyaman.
Awalnya ia biarkan karna tidak akan terjadi apa apa. tapi kesekian kalinya mebuat levi merasakan di bawah sana tidak enak. (Name) tidak tahu akan hal itu. Karna itu normal baginya."Anjir cepet banget... Bisa pelan ga SIH ?! ini tuh pertama kali naik kuda WOI" Ucap (name) sedikit berteriak.
Tiba tiba kuda yang di tunggangi (name) dan levi berhenti mendadak.
"Komandan dan kalian duluan saja, saya akan mengurus beberapa hal sejenak" ucap levi dingin.
Komandan pun mengiyakan dan meninggalkan mereka berdua. Beberapa menit kemudian, levi turun terlebih dahulu, setelah itu membantu (name) untuk turun dari kuda.
"Loh heh kenapa turun sepertinya masi jauh ? Kau mau apa ?kalo cuma berdua gini tambah serem ga sih ? Ayo naik lagi biar ga ketinggalan" ucap (name) panjang lebar.
"KAU ! tunggu sini sebentar, Jaga kuda, jangan sampai lari, jika lari, kau yang akan ku tunggangi" ucap levi dingin dan di akhiri senyum nakal.
"HAH ANJIR MATA MU BLOK" ucap (name) sarkas, dan melihat levi masuk ke arah pepohonan.
Beberapa menit telah berlalu (name) terlalu bosan untuk menjaga kuda dan mulai berteriak.
"OI LEVI SUDAH BELUM ? KAU PUP YA KOK LAMA AMAT?!" Ucap (name) mengejek.
Tiba tiba ada yang memegang bahu (name) dan ia terkejut
"AAAA ANJING BANSAT" ucap nya sarkas dan menoleh ke belakang ternyata levi yang sedikit membungkuk dan mengernyitkan dahinya, karna mendengar kata kata itu. Lalu menjitak dahi (name) lumayan keras. Itu membuat si empu meringis kesakitan tak henti henti.
"Aaaaa haduh haduh... Sakit anjir, lu kira ga sakit apa?! aduh.... Aduh.... Bentar! tangan lu kok bau... Kek bau pandan ya ? Kau habis cebok pakai daun pandan ?" Ucap (name) penasaran.
Levi yang mendengar itu mengernyitkan dahi dan mengabaikan (name). Ia segera mendekati kuda dan bersikap siap untuk berangkat. Dengan spontan (name) menyudahi drama sakit dahinya dan berdiri mendekati levi.
Levi pun membantu (name) menaiki kuda tersebut. Setelah itu levi naik di belakang (name). itu membuat dia bertanya Tanya.
"Loh kenapa naik dibelakang ? Bukannya di depan ? Ga susahkah ngendarai kuda kehalang tubuh gemoy ku ini ?" Ucap (name) bertanya dan di akhiri memancungkan bibir nya sepanjang 2cm.
Levi hanya diam dan tidak menjawab. Ia langsung menggerakkan kudanya lebih cepat dari sebelumnya. Itu membuat (name) terkejut, dan membungkuk memegang rambut rambut kuda agar tidak terjatuh. Tidak lupa dengan suara cempreng nya ketika ketakutan.
Levi mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Ia pergi meninggalkan (name) sejenak untuk menenangkan adik kecilnya yang di bawah ini. Dia tak habis pikir, bisa bisanya ia terpancing oleh hal sepele begitu. Dia merasa seperti lelaki bejat, dengan sentuhan begitu membuat nya tidak bisa tahan diri.
Ia menggosok adik kecilnya begitu nikmat agar segera tidur. Selang beberapa menit akhirnya dia menyudahi acaranya tersebut dan membersihkan dengan air yang berada di saku sebelah kanannya. Setelah selesai ia menggosokan tangannya ke tanah agar tidak meninggalkan bau. Tapi naas (name) mengetahui bau itu selain bau tanah ini. Itu membuat levi sedikit naik tikam, dan segera menyudahi pembicaraan ini. Ia mengganti tempat duduk agar tidak terulang lagi seperti kejadian sebelumnya.
Tetapi, dengan posisi (name) yang sedikit membungkuk dan di imbangi gerakan kuda yang berlari cepat, membuat levi memikirkan hal hal liar. Ia menahan hawa nafsu itu dengan menggigit bibir bawahnya hingga terluka sedikit.
Tidak lama jalan keluar semakin dekat. Di depan barisan prajurit mulai memasuki gerbang, di susul dengan levi berkuda dengan kecepatan sedang. Banyak warga yang melihat miris dengan ke adaan mereka. Salah satu pedagang mencemoh mereka.
"Lihat banyak yang gugur lagi ! Begitulah nasib mereka yang membangkang dengan nenek moyang. Jelas jelas membangun dinding ini tidak mudah! Malah mereka ingin kebebasan DASAR ORANG ANEH!" ucap salah satu dari mereka dan di beri anggukan orang sekitar.
(Name) yang tidak bisa berpikir, malas menanggapi orang orang tersebut, jika ia tidak merasa pusing ia akan turun dan memukul kepala orang tersebut menggunakan sepatu butut ini. Tapi sayang keberuntungan belum berpihak kepadanya.
Ada anak kecil yang bertanya kepada teman sebayanya.
"Itu bukan nya tuan Levi Ackerman ? Kenapa dia membawa seorang wanita ? Tumben tuan berhati dingin itu, tenang berdekatan dengan wanita, biasanya akan marah besar seperti kejadian di pasar waktu itu" ucap eren kepada dua temannya.
"Aku kurang tahu eren tapi aku lebih kasian kepada gadis itu, lihat ekspresi nya yang terlihat frustasi dekat dengan si cebol itu" ucap mikasa ketus
"Tapi... Kenapa mulut tuan levi terluka begitu ? Apakah ketika menyerang Titan di luar sana tuan sedikit lalai? Hingga membuat luka di bibir" ucap armin menyelidik.
Para prajurit tidak mendengar keluh kesa para warga desa dan terus berjalan menuju markas. Karna mereka mulai lelah dan lapar. Banyak hal yang membuat mereka frustasi menghadapi warga yang tidak terima anaknya mati sia sia.
Sesampainya di markas prajurit yang kelelahan disambut dengan baik oleh kadet kadet junior, agar mereka segera istirahat. Salah satu dari mereka ada yang bertanya kepada levi.
"Hechou ada apa dengan bibir anda ? Anda terluka ?" Ucap petra penasaran.
Semua orang menoleh ke arah levi terutama (name) dan hange segera mendekat ke arah levi karna penasaran.
"Wah cebol yg bener saja... Tadi sebelum ku tinggalkan kalian berdua bibir ini masih baik baik saja...! Waw (name) apa yang kau lakukan kepada pria perjaka tua ini ahahahah" ucap hange menggoda.
"Loh heh ya ga tahu kok tanya saya" jawab (name) ketus dan memutar bola mata nya ke atas.
Levi yang melihat itu merasa jengkel dan meninggalkan kerumunan. Sementara mereka mulai berbisik.
"siapa wanita gendut ini dengan memakai baju putih abu yang mulai kotor" ucap salah satu kadet, dan di angguki kadet lain.
Erwin mengangkat bicara untuk segera memakamkan para pejuang ini dengan layak. Seketika gerombolan itu bubar dan menjalankan tugas masing masing.
(Name) membututi hange hingga ke kamar. Ketika hange hendak menutup pintu, ia kaget bahwa (name) terkena pintu hingga mundur beberapa cm. Seseorang melihat hal itu hanya cuek dan mulai masuk ke kamarnya lalu menutup pintu.
Hange yang merasa bersalah akhirnya meminta maaf. Ternyata (name) mengikutinya karna tidak tahu dia harus kemana lagi. Dan pada akhirnya hange mencarikan kamar kosong di sekitar lantai 2 ini. Ia sengaja mencarikan yang dekat karna (name) akan di interogasi lebih dalam. Dengan dugaan dia berasal luar dinding.
BERSAMBUNG
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Atau Mimpi ? {Levi Ackerman x Reader}
RomanceBagaimana? Hal Yang Konyol Atau absurd Terjadi pada Diri Kalian ? Wajarkah ? Anehkah ? Atau Bahkan GILA ?!" " Niat Meloncati Genangan Air, Eh Malah Pindah Dimensi :') " Mari luangangkan waktu kalian untuk membaca cerita ini. semoga ceritanya pas den...