DINDING MARIA

7 1 0
                                    


"sepertinya aku ga boleh lemah sama dia. Oke fiks setiap ketemu akan ku cari semua kesalahan dia dan memberi hukuman. Agar dia ga semena mena" ucap batin levi.

Mata hari mulai melihatkan cahayanya. Bumi seperti redup. Pada pasukan mulai mengantri untuk mandi dan bersiap untuk lari pagi dan latihan. Itu adalah kegiatan sehari hari di markas pengintai ini.

(Name) yang tiba tiba bangun disebabkan sakit perut pun berlari menuju kamar mandi di lantai bawah. Jika kalian bertanya kenapa di lantai bawah ? Karna itu adalah kamar mandi para prajurit. Hanya atasan saja yang diberi kamar tidur yang ada kamar mandinya.

(Name) melihat banyak yang mengantri di kamar mandi membuat ia jengah. Ia mendekat ke arah depan pintu dan berbicara dengan mereka dengan sopan.

"Em anu permisi, boleh ga aku duluan ? Karna perut ku sakit banget. Plis ya boleh ya" ucap (name) tak tahan.

"Ya ga mau lah! kita udah ngantri dari tadi. Dikira kalo telat kita ga dapat hukuman apa ? Iya enak kau di istimewakan ! Sana sana aku sibuk" ucap salah satu prajurit.

(Name) pun meminta maaf dan pergi menahan sakit perut nya. Ia mulai menaiki tangga dengan pelan, karna sudah ta tahan lagi. Ia sempat berpikir "apa aku pup di kamar aja ya ? Lalu nanti ku cuci baju pemberian hange ini"

"UH ! ANJING" ucap mila sarkas sambil membentur benturkan kepala nya ke dinding. Tidak lupa ia beberapa kali menarik rambutnya sendiri.

Levi yang melihat dari kejauhan mendekat dengan pelan. ketika mulai dekat, tiba tiba (name) menjatuhkan dirinya ke langit karna tak tahan, dan sedikit menggerang.

Levi yang kaget pun bergegas dan bertanya "hei apa yang kau lakukan bocah!"

Tiba tiba (name) memegang kakinya dan ia terkejut.

"UHH LE -LEVI ! A-AKU PIIIN-PIJAM HAH HAH HAH KA-KAMAR MANDI MU SEBENTAR HAH HAH HAH. A...KU SU...DAH! HAH HAH TI... DAK! TA...HAN HAH HAH LA.... GI !" Ucap (name) yang hampir kecipirit.

Levi pun segera menarik tangan (name) untuk menuju kamarnya dengan cepat. Sesampainya di depan pintu ia membuka dengan keras, dan langsung menuju pintu kamar mandi dan mendorong (name) kedalam. Lalu menutup pintu kamar mandi dengan keras juga.

Levi yang syok dengan keadaan (name) yang berantakan. Membuatnya memijat pelipisnya untuk menenangkan diri.
Ia berjalan menuju meja kerja dan menghela nafas gusar.

"LEVI MAKASIH YAH TUMPANGANNYA. LAIN KALI KU BALAS" ucap (name) berteriak.

Levi yang mendengarkan itu hanya berdeham

"hemm lanjutankan saja acaramu" ucap levi dengan malas

Ia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 05.40 ia bergegas menuju kelapangan dan meninggalkan (name) sendiri.

(Name) yang keluar dari kamar mandipun terkejut dengan tidak adanya levi di ruangan. Lalu ia melihat kesekitar.

"Hemm ternyata ruangannya sama yang di deskripsikan seperti di novel novel. Bersih dan rapi" ucap (name) kagum.

Lalu ia coba duduk di atas kasur. Ia merasakan empuk dan lembut. Ia mulai membaringkan tubuh nya di rajang.

"Hemm ternyata bau levi tuh kaya gini. Seger seger gimana gitu, intinya bikin fresh" batin (name)

Ia mulai membelai belai kasur, berasa seperti tidur bareng levi. Lama lama ia ketiduran.

Levi yang berada di lapangan bersama yang lain pun mulai latihan. Erwin yang mendekat ke arah levi berkata.

"Nanti bilang ke hange, untuk memanggil (name) keruangan. Kita lanjutkan interograsi yang kemarin" ucap erwin menjelaskan.

Jam menunjukkan pukul 8.30 waktunya istirahat dan makan pagi. Levi memanggil hange untuk menyampaikan kata kata Erwin.

"OI KACAMATA " levi teriak

"OI CEBOL ! BENTAR " ucap hange membalas dan melambaikan tangan.

Prajurit pun menahan tawa, dan di tatap levi dengan dingin.

Hange mendekat dan mendengar arahan levi, lalu bertanya

"Oke, ngomong ngomong di mana (name) kok ga keliatan dari tadi pagi ?" Ucap hange sambil mencari.

"Entah. Mungkin jalan jalan jalan" ucap levi asal.

Satu jam kemudian ada suara dentuman keras melalui arah dinding. Beberapa prajurit mendapat kabar, bahwa dinding di jebol oleh titan amor. Prajurit segera di berikan perintah untuk mengevakuasi penduduk desa ke distrik rose.

Para petinggi menyiapkan berkas penting untuk segera di amankan ke distrik rose.
Levi berlari kencang kearah kamar untuk mengambil berkas dan barang penting. Naas yang di temukan malah (name) yang tertidur lelap. Ia membangunkan secara kasar dan membuat sang empu kaget, dan bertanya.

"HAH ? ADA APA ? ADA APA ?" ucap (name) keras.

Levi menjawab dengan kesal.
"DINDING MARIA DI HANCURKAN TITAN, SEBAIKNYA KAU BERGEGAS MENGAMBIL BARANG PENTING MU ! LALU KESINI DAN BANTU AKU, UNTUK MEMBERESKAN BERKAS BERKAS PENTING INI" ucap levi marah

"HAH ? BERARTI HARI INI AWAL MULA BENCANA, ANJIR BANGSAT SI REINER TOLOL" ucap (name) kaget.

"GAK PENTING CEPAT BANTU ! WARGA HARUS SEGERA DI EVAKUASI!" ucap levi tambah marah.

(Name) kemar untuk ganti baju yang dipakainya setiba di sini. Karna untuk menyimpan hp ini. Intinya hp tersebut jangan sampai ada yg tahu. Sesudah mengambil baju yg di beri hange kemarin ia langsung ke kamar levi untuk beberes.

Di sana ia membantu menaruh berkas di dalam kotak. Ia sempat melihat foto levi, isabel, dan farlan. Itu membuat dia merasa sedih. Tidak lama lama berberes selesai. Ia membantu levi membawakan beberapa kotak. Total 4 buah kotak besar termasuk barah (name) yang berada di kotak tersebut.

(Name) dan levi menuju ke gerobak kuda untuk menaruh barang penting termasuk barang para prajurit. Setelahnya mereka mengantarkan terlebih dulu barang ini ke markas distrik rose.

Setelah beberapa kereta kuda berangkat terlebih dahulu. Mereka menuju membantu yang lain untuk mengevakuasi. Terutama membunuh titan titan kecil agar tidak memakan banyak korban.

(Name) berboncengan dengan levi untuk menuju area perkapalan. (Name) di perintah untuk membantu warga bergantian menaiki kapal.

(Name) membantu warga dengan gelisah, sambil memikirkan keadaan eren mikasa dan armin. Terutama eren yang sangat kasian karna melihat ibunya di makan titan smile.

Tiba tiba (name) melihat armin di antar oleh prajurit dengan paksa. Aku yang menghentikan armin dan mencari kan posisi yang enak di kapal. Dan bertanya ?

"Armin ? Dimana eren dan mikasa ? Apakah kau sendirian ? Dimana keluarga mu?" Ucap (name) di penuhi pertanyaan.

Armin yang awal nya menahan tangis tiba tiba memecahkan tangisnya dan menjawab.

"Aku awal nya lari ke arah rumah, karna melihat rumahku dan eren terkena batu besar. Eren dan mikasa lari sangat cepat dan aku tertinggal. Tiba tiba ada pasukan pengintai membawa ku terbang dan di antar paksa kesini... Padahal di rumah masi ada kakek yang sendirian tertimpa batu HUAAAAA" ucap armin du akhiri tangisan.

(Name) memeluknya dengan lembut dan menenangkannya.

"Sudah sudah kamu ga sendiri kok aku yakin sebentar lagi mikasa dan eren akan berada di sisi mu... Jaga buku ini. Sepertinya buku ini peninggalan kakek mu satu satunya kan ?" Ucap (name)

"Iya terimakasih nona, jika eren dan mikasa tidak meminta ku membawa buku ini, mungkin tidak ada barang peninggalan keluarga ku lagi" ucap armin murung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Atau Mimpi ? {Levi Ackerman x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang