Ia sengaja mencarikan yang dekat karna (name) akan di interogasi lebih dalam. Dengan dugaan dia berasal luar dinding.(Name) membuka pintu kamar baru nya. Nuansa kayu yang menyelimuti kamar ini. Ia memajukan langkah di iringi melihat sekitar. Tidak lupa menutup pintunya kembali. Kamar ini hanya memiliki lebar 3x3 yang hanya bisa di tinggali 1-2 orang saja. Ia mulai duduk di atas ranjang. ternyata tidak seempuk yang dikira. Ia memaklumi hal tersebut.
Kini (name) mulai membaringkan badan nya dan memikirkan, kenapa ia bisa sampai ke tempat ini. Aneh menurut nya tidak seperti novel novel yang ia baca. (Name) bertekat untuk mengikuti alur cerita sesuai dengan dunianya. Kecuali levi yang terluka. Ia akan menjaga levi, dan menjauhkannya dari mara bahaya.
Tidak lama (name) mulai merasa gerah, dia membuka cendela yg berada di samping nya. Ternyata jendela ini menghadap langsung kearah lapangan. Disana terlihat para kadet memulai latihan. Ia mengamati beberapa orang ndi sana dan tidak menemukan orang yg dia cari. Akhirnya dia kembali merebahkan badannya ke atas kasur dan membiarkan cendela terbuka agar angin bisa masuk.
Matahari mulai tenggelam (name) tak lekas bangun. Suara pintu terdengar keras dari beberapa detik yg lalu. Hange yang mulai jengah mengeras kan suaranya. Levi yang melihat itu pun mendekat ke pintu dan membuka paksa pintu, ternyata tidak di kunci. Mereka berdua melihat (name) tertidur lelap dengan lucu, jika tidur dagunya berlipat lipat tidak terlihat lehernya.
Hange yang melihat itupun menyerahkan benda ke tangan levi dan ditangkap dengan spontan. Hange mendekat ke arah (name) dan mentoel toel leher (name) yang gemoy.
"Wah.... (Name)... Kau kalo tertidur ekspresi mu lucu ya... Bisa kaya titan gini" ucap hange senang
(Name) yang merasa geli menggerang marah dan membalikkan badannya. Hange yang melihat tak tega membangunkannya, berdiri kembali. Ia melangkah ke arah pintu dan di kagetkan levi menaruh barang yang hendaknya di berikan untuk (name), tiba tiba berada di tangan nya.
Levi yang geram maju mendekati (name) dan menendang dengan keras ranjang tersebut, dan membuat (name) terkejut.
(Name) spontan bangun dan menendang levi hingga tersungkur."HADUH...! BISA GA SIH ? BANGUNIN ORANG SANTAI AJA ?! GA USAH MAIN KAKI ANJING!" ucap (name) tampa sadar.
Ketika mata nya sudah jernih melihat levi berada dibawah dengan mata yang penuh amarah, membuat (name) reflec turun dan minta maaf.
"Aduh aduh maaf sayang, gapapa kan ? Ga ada yang sakit kan ? Aduh... Pantat mu sakin ga ?maaf banget yah.." ucap (name) khawatir dan meraba raba tubuh levi.
Hange yang melihat adegan tersebut sedikit syok. Baru pertama kali levi yang tak terkalahkan, tersungkur ke bawah dengan sekali tendang. Dan di kagetnya lagi si (name) panggil levi dengan sebutan sayang ? "Wah gila sih" pikir hange.
Levi yang naik pitam pun berdiri dan mencengkram kerah leher (name). Spontan (name) pun ikut berdiri dan mengikuti arah levi pergi.
Hange yang kaget segera mengikuti mereka takut terjadi apa apa karna levi terlihat sudah tidak bisa di lerai.
Sepanjang perjalanan (name) meronta ronta karna tidak bisa berjalan dengan benar. Lama kelamaan levi berjalan menuju ke arah banyak kerumunan, sehingga membuat (name) malu 2x lipat.
(Name) yang tidak bisa diam saja berusaha mengambil kerah levi dengan susah payah. Dan ya (name) mendapatkan dengan cuma cuma langsung menaikkan krah levi seperti ia menarik diri nya.
Orang yang ada di sekitar syok berat dan ketakutan. Tidak hanya mereka hange dan erwin pun memegang dahi, entah nasib gadis itu setelah ini.
Levi yang hendak melepaskan tarikan krah itu tidak bisa.
"Kenapa kekuatan gadis ini kuat sekali aku ga bisa lepas darinya sedikitpun!" Batin levi kesal.
Pada akhirnya levi menarik tangan (name) dengan keras, meninggalkan kerumunan. (Name) pun melepaskan cengkraman itu dan senyum grogi ke arah mereka yg melihatnya dengan iba.
"Hahaha ini bukan seperti yang kalian pikirkan hehehe" ucap (name) sendikit cengengesan.
Sesampainya di dapur, (name) di suruh levi cuci piring, itu hukuman karna tidak memiliki tata Krama. Dengan senang hati (name) melakukannya. Karna di rumahnya yang dulu ia sering cuci piring.
Beberapa menit kemudian agenda cuci piring selesai. Ketika mau menutup kran tiba tiba kran lepas dari pipa. Membuat (name) kaget dan berteriak.
"AAAAA LEVI AIRNYA. BOCOR. WOI CEPET BASAH SEMUA INI WOI" Ucap (name) keras.
Levi yang tersedak saat minum teh pun berdiri menghampiri (name) dan membantunya. Levi mengambil kran yang jatuh di lantai dan memasang kembali ke pipa. Dan semua selesai.
"HAH HAH untung kau cepet datang, jika tidak makanan yang sudah siap akan kena air ini HAH HAH" Ucap (name) lega.
"Salah sendiri gunain tenaga dalam" ucap levi ketus.
Levi yang melihat baju (name) basah semua mulai berpikir kemana mana. Kemeja putih yang tembus pandang terkena air membuatnya bertambah seksi.
Di tambah buah dada yang bulat tertutup kain merah. Membuat nya diam tidak bergeming.Tiba tiba lamunan levi terbubarkan oleh pukulan di bahu kirinya.
"Bro boleh ga aku makan dulu (kedip kedip mata) laper nih ga kasian apa udah cuci piring trus kena air... Kalo sakit kau mau ngerawat hah?" Ucap (name) tidak serius.
Levi pun gagu dan mengiyakan. Dari pada dia tidak bisa menahan hawa liarnya ini.
(Name) mengambil beberapa roti dan semangkuk sup lalu ia berjalan menuju meja kantin. Ia sudah mulai duduk dan memakan roti itu.
"Hemm ternyata roti di celup sup tidak seburuk itu" ucap (name) senang.
(Name) yang lupa membawa air berteriak ke arah levi.
"WOI LEVI BAWAKAN AKU MINUM 2 GELAS, TADI LUPA GA BAWA hehehe" ucap (name)
Levi yang mendengar itu hanya menggeram marah. Walau begitu ia tetap mengambilkannya. Dan duduk di samping (name). Ia mengamati dari sudut matanya sambil sesekali meminum teh hitam nya.
(Name) yang penasaran dengan teh hitam yang di sukai husbunya ini pun merebutnya dari genggaman levi dan meminumnya. Alhasil dia menyembur mentah mentah.
"Huek apa ini pait banget, mending sup ini guruhy dan nikmat" ucap (name) memakan 1 suap roti.
Levi pun hanya diam menahan marah. Tidak lama tiba tiba (name) menyentuh bibir levi dan memaksanya untuk membuka mulut dan menyuapi roti yang di celup kan ke sup barusan. Levi pun terlihat terkejut dan syok. Tetapi dia mengunyah dengan pelan, sambil hati nya berdebar debar.
(Name) dalang dari semua itu terlihat biasa saja dan meneruskan makan nya. Sambil beberapa kali menyuapi levi makan. Tidak ada penolakan sama sekali.
Mereka tidak sadar, beberapa prajurit di luar sana yang hendak makan malam berhenti di depan pintu dan menyaksikan adegan langkah tersebut. Bagaikan tontonan yang sangat vip. Seseorang yang paling di takuti di negara ini di jinakkan oleh orang baru yang bertubuh tabun.
Erwin dan hange dari kejauhan bingung, kenapa mereka tidak segera masuk? Hendak bertanya ternyata mereka melihat suatu adegan yang langkah. Mereka pun menyaksikan secara diam diam.
Selang 5 menit. Makanan di depan (name) dan levi sudah habis. (Name) pun men-pat pat kepala levi dengan lembut, levi pun terlihat biasa saja. Mereka yang menunggu di pintu berkeringat dingin.
Tiba tiba (name) mencium sebelah kiri ujung bibir levi, tidak sampai sedetik (name) melakukannya dan tertawa senang.BERSAMBUNG
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Atau Mimpi ? {Levi Ackerman x Reader}
RomanceBagaimana? Hal Yang Konyol Atau absurd Terjadi pada Diri Kalian ? Wajarkah ? Anehkah ? Atau Bahkan GILA ?!" " Niat Meloncati Genangan Air, Eh Malah Pindah Dimensi :') " Mari luangangkan waktu kalian untuk membaca cerita ini. semoga ceritanya pas den...