"Hujan lagi yah? "
-Alendra Januar.***
Benar dugaan nya ibunya akan mengalami fase depresi sekarang saja tidak bisa bangun kerna tidak memiliki tenaga.
"Quen, liat abang kamu berdiri di sana" Tunjuk Dina mengerah ke pintu.
"Mom itu bukan abang, abang udah tenang di sana, ayok makan. "
"Nyonya wartawan sudah banyak berkumpul di luar " Ucap asisten ibunya.
"Baiklah, momi aku keluar dulu yah, momi makan sama pembantu dulu okey. "
Setelah itu Angel pergi menyiapkan dirinya untuk pertanyaan yang tidak jelas, ini sungguh menganggu karir ibunya pasti.
Baru saja membuka pintu para wartawan sudah menyodorkan beberapa pertanyaan padanya.
Malam tadi dia sudah mencoba untuk mencari dalangnya, tapi tidak ketemu percuma saja dia bergadang, otaknya pun tidak sampai untuk membobol rahasia orang.
"Di mana model Dina itu? " Seru seseorang.
"Ibuku sedang sakit, hari ini biar diriku yang akan klarifikasi " Sahut Angel lalu duduk pada kursi yang sudah di sediakan.
"Jadi Nyonya apa benar tuduhan itu, terlihat bahwa anda keluar dari situ? "
"Yah benar sekali saya keluar dari sana untuk mengambil sebuah berkas penelitian di sana, kerna saya ingin menjadi dokter walau saya akan meneruskan karir ibu saya" Jawab Angel tanpa ragu.
"Apa kami bisa liat berkas nya? "
"Maaf sekali berkas penelitian saya ada di rumah bogor maaf " Ucap Angel sungguh dia bosan dengan ini semua.
"Lagipula jika ibu saya sakit jiwa kenapa bisa melanjutkan karir, kurasa itu adalah orang yang iri bukan dengan karir ibuku" Sinis Angel sengaja menghadap ke arah kamera dia yakin sang pelaku sedang menonton dirinya.
Klarifikasi tentang ibunya selesai bukan berarti kasus nya selesai.
Jawaban itu sudah Angel siapkan dengan bantuan temen nya yang memiliki kuasa di atasnya.
Beberapa data di sana juga sudah di privasi dan cctv dirinya kemarin juga sudah di sabotase dengan bantuan teman nya.
"Syukur lah percaya sekarang fokus ke sembuh an ibu dulu. "
***
Gara heboh bertepuk tangan melihat Angel di TV sedang wawancara.
"Hebat banget anjing, bisa manipulasi gitu, gue harus ikut belajar juga" Heboh Gara membuat ibunya keluar dari ruang kerja kerja terganggu.
"Gara matikan TV nya " Teriak Mira marah.
"Anjirr asu banget tuh nenek lampir."
"Janji gak heboh lagi mah" Teriak Gara.
Berbeda dengan Ale yang melihat hanya tersenyum sendiri nya sekarang melihat kegugupan wanita itu.
Sebenarnya ini bukan Ale tapi Arga, Angel meminta bantuan dengan Ale kerna dia yakin kuasa Ale tapi ternyata itu adalah Arga yang tanpa di sadari Angel.
Sudah di katakan Arga itu sebenarnya hebat manipulasi dengan pembicaraan nya berbeda dengan Ale.
"Maaf Le cewek lo gue ambil yah" Ucap Arga tersenyum.
***
"Bukannya anak itu sudah tertabrak? "
"Ya benar om, kemarin dapat kabar bahwa anak itu tertabrak truk. "
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENDRA JANUAR ( Pre Order)
Randomfollow dulu akun author yah!! Ale lelaki yang mencari kasih sayang orangtua nya. hidup dengan kebutuhan ekonomi yang melimpah tidak membuat Ale mendapatkan kasih sayang dari kecil dia sudah di asingkan. berbeda dengan sang kembarannya Anggara Jan...