09 .just try it if you can

87 17 0
                                    

𝐴𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑘𝑎𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛. 𝐴𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑟𝑎𝑠𝑎, 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑡𝑖.

-𝑆𝑎𝑑𝑒𝑤𝑎 𝑃𝑢𝑡𝑟𝑎 𝐻𝑎𝑡𝑡𝑎-

-

Semua siswa kelas 11 MIPA 1 berada di lapangan, hari ini adalah jam olahraga. Semuanya sedang duduk menunggu guru olahraga mereka datang, termasuk Sadewa yang sedang duduk melamun sendirian di ujung sekumpulan.

Lalu dimana Bima, Sanu dan Vian?

Mereka bertiga tidak mengikuti kegiatan olahraga, Bima dengan urusan perlombaan nya, Sanu hari ini tidak berangkat karena sakit dan Vian ada urusan OSIS.

Eldyn adalah satu-satunya harapan untuk Sadewa, namun anak itu mengeluh sakit ketika akan pergi berganti pakaian. Al hasil anak itu tidur di UKS, Sadewa pun hanya sendirian. Ia tidak akrab dengan mereka semua, ia bahkan enggan untuk bergaul dengan mereka.

"Hallo anak-anak, sekarang kalian pemanasan dulu. Setelah itu kalian lari mengelilingi lapangan sebanyak 4 kali, setelah itu kalian boleh berolahraga apa saja." guru itu datang lalu langsung bicara seperti itu.

Semua nya mengeluh,mereka tidak suka berlari dan lapangan ini begitu besar.

"Salah satu memimpin pemanasan,ketua kelas?" ucap Guru

"Maaf Pak, tapi Vian sedang ada urusan osis." jawab salah satu siswa

"Salah satu dari kalian memimpin jika ketua kelas kalian tidak ada,"

Semua diam, tak ada yang menjawab ucapan sang guru. Guru itu menghela napas nya, merasa bingung harus melakukan apa untuk mereka.

"Sadewa, kau memimpin pemanasan."

Sadewa yang merasa terpanggil langsung tersadar dari lamunan nya, semua orang pun tertawa. Entah menertawakan apa, yang jelas Sadewa benci situasi seperti ini.

"Kau bisa berdiri di depan dan memimpin pemanasan nya, saya akan duduk di sana menunggu kalian selesai."

Sadewa hanya diam, semua mengikuti gerakan nya. Sadewa tampak biasa saja, semua nya tersenyum sambil mengikuti gerakan pemanasan yang Sadewa contoh kan.

Beberapa menit berlalu, pemanasan selesai. Sadewa duduk di tepi sambil meneguk minum nya, ia lelah.

"Sadewa," ucap seseorang, ia ikut duduk disamping Sadewa.

"Kau terlihat lucu tadi, aku senang karena kau mau memimpin kami tadi." ucap pemuda itu

Sadewa hanya diam, tidak mau berbicara dengan nya.

"Apa kau marah karena kami menertawakan mu?santai lah bro, mereka tertawa bukan karena mengejek mu. Tapi melihat reaksi mu tadi yang lucu saat guru memanggil mu, mereka malah senang melihat mu."

Sadewa tetap tidak mau merespon, entah ia yang memang terlanjur tidak nyaman atau sedang menghemat energi. Pikiran nya berkelana, tadi pagi pasti ibu nya sudah berangkat. Ia sekarang sendirian di rumah, tidak mungkin meminta Nicholas untuk datang.

Sadewa's and his smile ||ENHYPEN SUNGHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang