Chap 3

127 18 0
                                    

Tempat lelang

Selain tempat untuk melelang barang berharga, tempat itu juga menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha dan kalangan elit untuk mengajukan tawaran tertinggi pada suatu barang. Tempat itu juga di sinyalir menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha berkedok bisnis, padahal mereka melakukan transaksi gelap dan melanggar hukum.

Hampir semua kursi telah terisi penuh oleh para tamu undangan, rata-rata membawa pendamping seorang wanita cantik untuk sekedar menemani para pengusaha itu.

Perth turut hadir, bersama Frame yang selalu setia berada di samping nya. Keberadaan kedua pria itu langsung menyita banyak pasang mata, karena tidak seorang pun yang tidak mengenal siapa itu Perth dan orang kepercayaan nya yang selalu ada di samping nya.

Sama-sama memiliki wajah tampan, dingin sekaligus menakutkan. Membuat siapa pun segan terhadap mereka.


Dari arah pintu masuk, masuklah tiga orang ke dalam aula tempat acara pelelangan. Luke dan orang kepercayaan nya, Ryan. Di samping Luke ada seorang wanita cantik yang berjalan sambil menggandeng tangan pria itu, Prim nama wanita itu. Dulu Prim pernah menjadi kekasih Perth, dan kini wanita itu menjadi simpanan Luke.


Ketiga nya berjalan melewati meja Perth, tatapan permusuhan langsung kedua pria itu layangkan. Perth dan Luke sedari dulu memang menjadi musuh bebuyutan, dan rival dalam setiap usaha bisnis yang kedua nya jalani.


Prim tersenyum tipis kepada Perth, berharap mantan kekasih nya itu akan membalas nya. Namun yang ia dapat hanya tatapan datar dari Perth, sia-sia sudah rasanya Prim berdandan secantik ini karena ia tau di tempat ini dirinya akan bertemu dengan Perth.


Sementara itu, Frame menatap Ryan dengan tatapan memuja. Sudah sejak lama pria itu memang tertarik kepada Ryan, namun sayangnya pekerjaan keduanya tak memungkinkan diri nya untuk bisa mendekati Ryan jadi selama ini Frame hanya bisa menyimpan perasaan nya secara diam-diam.


Luke memilih duduk tak jauh dari meja Perth, tentu saja membuat Prim senang karena dengan mudah dirinya bisa mencuri pandang kepada mantan kekasih nya itu.

Acara lelang pun di mulai, barang pertama yang mereka tawarkan adalah sebuah lukisan.

Perth masih terlihat tenang, tak ada niat untuk membeli lukisan itu. Hal yang sama pun terlihat oleh Luke, pria tampan itu masih duduk tenang di samping Prim.


" Kau janji ingin membelikan aku kalung itu..." bisik Prim manja.

" Tentu saja." ucap Luke santai.

Prim pun tersenyum senang, ia selalu percaya karena Luke selalu menepati janji nya. Kedatangan nya ke tempat ini dan menemani Luke karena ia sangat menginginkan satu barang yang akan di lelang di tempat ini, Prim sangat menginginkan barang itu dan ia harus mendapatkan nya.


Beberapa barang sudah selesai di tawarkan, dan akhirnya penawaran terakhir untuk barang yang di tunggu-tunggu...sebuah kalung berlian yang harga nya sangat fantastis, dan menurut kabar kalung itu hanya ada satu di dunia.


" Tuan, sudah mulai." bisik Frame, dan Perth mengangguk mengerti.

" Baiklah para hadirin semua nya, akhirnya kita sampai di penghujung acara...dan inilah barang berharga yang terakhir_tentu nya barang yang kalian semua tunggu-tunggu." seru MC, sang pembawa acara lelang.


Dua orang naik ke atas panggung, membawa meja kecil dan sebuah kotak kaca yang berisi kalung berlian.


Semua mata terpana menatap keindahan kalung itu, bahkan Prim sampai tak berkedip melihat nya.


WHO I'MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang